[ i don't know ]

1.3K 117 73
                                    

------------

Pemuda bermata rubah itu menangis tersedu sedu dengan pipi nya yang memanas efek terkena tamparan dari pria paruh baya di depan nya.

Dada yang naik turun dengan sebotol minuman keras yang berada di tangannya menandakan bahwa pria paruh baya itu tengah dalam puncak emosi nya.

"Siapa kamu berani berani nya suruh gw berhenti ha?!" Teriak pria paruh baya itu membuat pemuda itu makin terisak.

"P-pa udah..ini udah botol ke 5 pa.." ucap pemuda itu memberanikan diri membuka suara di sela isakan nya.

Semenjak kepergian sang istri tercinta semenjak 15 taun yang lalu kebiasaan buruk mulai bermunculan, dari mulai pulang larut malah dengan tubuh yang bau alkohol bahkan tak jarang membuat putra terakhir nya terluka karena luapan emosi sang ayah.

Tanpa memperdulikan sang anak yang menangis, pria paruh baya itu lantas pergi beranjak menuju kamar tidur nya membiarkan sang anak menangis tersedu dengan luka di kepala nya.

Pemuda bermata rubah itu lantas beranjak menuju sebuah kamar dimana ia tidur dengan sang kakak tak memperdulikan cairan anyir yang mengalir dari pelipis nya karena ulah sang ayah.

Seragam ber nametag "Yang Sunoo" itu kini di penuhi dengan noda berwarna merah, lantas pemuda itu membuka seragam nya dan menuju kamar mandi untuk membasuh seragam nya menghilangkan noda amis itu supaya bisa di gunakan keesokan hari nya.

Sunoo tersentak saat pintu kamar di banting oleh seorang pemuda yang umur nya tertaut 2 taun lebih tua, dengan penampilan yang urak urakan dan berantakan pemuda itu menidurkan tubuhnya di kasur.

"Kak mandi dulu.." ucap Sunoo lembut kepada kakak nya.

"Ck diem Lo gw ngantuk!" Bentak sang kakak membuat Sunoo menghela nafas nya berat.

Tidak mau ambil pusing lantas Sunoo menidurkan diri nya di samping tubuh sang kakak, semenjak kepergian sang ibu ekonomi sang ayah mengalami kebangkrutan membuat mereka mengharuskan pindah ke rumah yang minimalis.

"Akh!" Sunoo berteriak kesakitan saat sang kakak dengan kasar nya menendang tubuh nya ke bawah membuat tubuh mungil nya membentur lantai yang dingin.

"Tidur di bawah ini kasur gw" ucap sang kakak membuat Sunoo lagi dan lagi menghembuskan nafas berat.

Bukannya tidak mau melawan sang kakak namun ia merasa hal itu tidak penting untuk di lakukan, dia masih di anggap keluarga dan di beri fasilitas toh jadi tak ada salah nya dia untuk menahan nya, anggap saja ini bayaran setimpal dari semua fasilitas itu.

--------

Kabar duka lagi lagi harus menimpa keluarga "Yang". Sang ayah-Tuan Yang- harus merenggut nyawa di karenakan overdosis minuman keras, sang ayah di temukan tewas di kamar nya.

Tentu ini adalah kabar yang berat untuk kedua beradik kakak ini, mereka hidup di Seoul tanpa memiliki sanak saudara keluarga sekalipun dan kini kedua orang tua tercinta mereka harus pergi meninggalkan mereka, mengharuskan mereka menempuh keras nya hidup hanya berdua.

Sunoo menghampiri seorang pemuda yang berstatus kakak nya sedang termenung depan pusara sang ayah.

"kak Jungwon.."

Panggil Sunoo secara hati hati membuat pemuda bernama lengkap Yang Jungwon itu menoleh. Tatapan dingin dan menusuk yang hanya di dapatkan Sunoo dari sang kakak, ia tak tau apa yang terjadi dengan kakak nya.

"Gara gara Lo" ucap sang kakak dengan ketus membuat Sunoo mengerutkan dahi nya bingung.

"M-maksudnya?" Tanya Sunoo bingung.

"Gara gara Lo papa kayak gini!!!" Teriak Jungwon membuat Sunoo tersentak.

"Kalo bukan karena Lo lahir bunda gakkan meninggal!! Papa gakkan urak urakan kayak gini sampe meninggal!!! Lo bawa sial!" Teriak Jungwon, beruntung pemakaman hanya tersisa mereka berdua pada saat itu .

Kedua manik Sunoo memanas saat mendengar hal itu, ini bukan salah nya.

"Enyah Lo anjing!!" Teriak Jungwon lagi yang di iringi isakan.

"Kak ini takdir bukan salah Unu" bela Sunoo yang sama sekali tidak di dengar Jungwon.

Jungwon lantas menarik kerah Sunoo melampiaskan semua kemarahan nya.

"Gara gara Lo! Andai Lo gak lahir! Bunda pasti masih ada! Papa juga masih ada!! Gw bahagia sama mereka!! Gara gara Lo semuanya berantakan!! Gara gara Lo!! Gada yang pernah ngeharepin kehadiran Lo Sunoo!!!" Teriak Jungwon menangis tersedu sedu mengeluarkan semua emosi yang ia rasakan, ia benci Sunoo karena telah merenggut semua hal berharga dalam diri nya.

Ayah, ibu kebahagiaan nya semua berantakan di saat Sunoo lahir. Sang bunda merenggut nyawa ketika Melahirkan Sunoo, begitupun dengan perekonomian keluarga nya yang menurun drastis karena sang ayah yang terpuruk atas kematian sang istri tercinta.

Satu hal yang berat untuk mengurusi Sunoo sendirian, namun saat Sunoo menginjak 11 tahun semuanya berubah. Sang ayah mulai lelah dengan kehidupannya ia melampiaskan semuanya pada minuman beralkohol yang berimbas kepada Sunoo.

Jangan lupakan sang kakak yang ikut membenci nya memaki nya, bahkan tak peduli jika sang adik yang menjadi korban kekerasan sang ayah, ia rasa itu setimpal dengan rasa sakit nya saat di tinggalkan sang ibu.

"Gw gak tau!!! Gw juga gak tau bakal lahir ke dunia ini!! Kalo gw tau kayak gini gw juga gak mau kak!" Balas Sunoo menangis tersedu sedu.

"Cih pura pura tersakiti" kekeh Jungwon melihat tangisan sang adik.

"Lo gak usah pura pura gak tau! Ini semua salah Lo!" Bentak Jungwon mendorong kasar sang adik hingga tersungkur ke belakang, dan berjalan pergi meninggalkan sang adik.

Sunoo menangis tersedu sedu memandang pusara sang ayah.

"Sunoo juga gak tau hiks Sunoo juga kalo tau gini hiks mending gak usah lahir hiks maafin Sunoo maaf hiks maaf"

"Sunoo juga gak tau.."

-------

Lanjut yay or nay?

Just a Little bit [end]Onde histórias criam vida. Descubra agora