[ Attention, please! ]

721 100 59
                                    

---------------

"Kak" panggil Sunoo menyembulkan kepalanya tepat di pintu kamar sang kakak.

Jungwon yang sedang bermain Hp itu lantas menolehkan kepalanya malas. Sunoo tercekat saat melihat tatapan menusuk dari sang kakak.

"Apa?" Tanya Jungwon ketus membuat Sunoo menahan nafas nya karena suara Jungwon yang mengintimidasi.

"Kim seongnim bilang besok ada rapat..kakak bisa Dateng?" Tanya Sunoo berhati hati.

"Rapat apaan?" Tanya Jungwon membuat Sunoo sedikit merasa lega, apa mungkin kakak nya akan Datang?

"Penyerahan raport.."

"Oh"

"Kakak bisa?" Tanya Sunoo lagi memastikan.

"Enggak" jawab Jungwon dengan santai nya dan memusatkan fokus nya kembali pada layar pipih yang masih menyala itu.

"Kak.." pinta Sunoo putus asa namun Jungwon masih asik dengan ponsel nya.

Sunoo lagi lagi menghela nafas nya berjalan meninggalkan kamar sang kakak dengan putus asa, dia memang tidak bisa berharap lebih namun rasanya tetap menyedihkan. Di saat orang lain bersama orang tua nya namun ia tidak punya siapa siapa, bahkan beberapa kali ia sering di tegur sang guru untuk membawa wali.

Sunoo melirik Jam yang kini sudah menunjukkan pukul jam 1 siang, sudah waktunya itu mengambil waktu paruh waktu. Tanpa berpamitan Sunoo langsung saja bergegas takut jika terlambat.

----------
Jungwon mengernyitkan dahi nya heran, kenapa rumah terdengar sangat sepi? Biasanya rumah tidak terlalu sepi karena Sunoo.

"Sunoo?!" Panggil Jungwon namun sama sekali tidak mendapatkan jawaban membuat Jungwon semakin bingung.

"lagi di kamar mandi kali ya?" Monolog Jungwon berusaha acuh, namun setelah beberapa menit kemudian sama sekali tidak ada tanda tanda keberadaan Sunoo, lantas Jungwon turun dari kasur nya dan berjalan keluar kamar.

"Noo?!!" Teriak Jungwon lagi memanggil namun hasilnya Nihil.

Jungwon berdecak kesal lantas berjalan mengelilingi rumah mencari keberadaan Sunoo, namun hasilnya nihil.

"Kemana sih tuh anak?" Bingung Jungwon, melangkahkan kaki jenjang nya menuju kamar Sunoo.

Jungwon memutar knop pintu kamar Sunoo namun hasilnya sama saja, kamar itu terlihat rapih tidak ada tanda tanda keberadaan Sunoo sama sekali di dalam nya.

Saat hendak menutup pintu, netra kucing itu menangkap sesuatu yang menarik perhatian nya.

"Cih, drama" sindir Jungwon yang muak saat melihat sebuah kertas yang tersimpan apik di atas meja Sunoo, lantas ia membuang surat itu ke dalam tong sampah tak lupa sebelum menghancurkan nya tak peduli Sunoo membutuhkan nya atau tidak.

"killer is still a killer" ucap Jungwon menutup pintu kamar Sunoo dan berniat kembali ke kamar nya.

---------
Seharian ini Sunoo tidak bisa fokus kepada pekerjaan nya, sudah beberapa kali ia di tegur oleh sang atasan untuk tetap berfokus.

Entah mengapa perasaan nya begitu tidak enak di tambah keringat yang terus mengalir dari pelipis nya.

"kak sakit?" Tanya seorang wanita bernama Seunghee yang merupakan partner bekerja nya.

"gapapa Hee.." jawab Sunoo tersenyum seakan akan tak terjadi apa apa. Bukannya merasa lega Seunghee merasa semakin khawatir.

"Hee panggilin kakak nya kak Sunoo ya? Kak Sunoo kayaknya sakit" tawar Seunghee yang di tolak Sunoo mentah mentah.

"gak usah, udah gapapa Hee" ucap Sunoo lantas berlalu guna melayani konsumen yang baru datang.

--------

Waktu sudah menunjukkan waktu tengah malam, tapi sama sekali tidak ada tanda tanda keberadaan Sunoo sedari tadi, membuat Jungwon mendengus kesal.

"Keluyuran kemana sih ni anak? Gw kunci pintu rumah tau rasa" Kesal Jungwon.

Setelah memutuskan untuk menunggu nya sedikit lebih lama, namun Sunoo sama sekali tidak menampakkan diri membuat Jungwon kesal bukan main, tanpa memperdulikan Sunoo lantas Jungwon mengunci pintu utama dan kembali menuju kamar untuk tidur.

Malam ini Sunoo sepertinya sedang sial, kepalanya sangat pening namun saat hendak pulang tiba tiba saja turun hujan deras.

Sunoo melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 3 malam, ia harus segera pulang sebelum sang kakak mengunci pintu.

Dan benar saja setelah berjuang menembus deras nya hujan tengah malam, pintu terkunci. Sunoo lantas meraih ponsel nya dan mencoba menghubungi sang kakak, namun sebanyak apapun Sunoo mencoba sang kakak tidak mengangkat telfon nya, berakhir Sunoo terpaksa harus berdiam di luar di bawah deras nya hujan.

--------

Mentari menelusup masuk melewati celah celah membuat netra kembar Jungwon mengerjap.

Jungwon langsung menuju kamar mandi untuk bersiap menuju sekolah. Setelah siap lantas Jungwon menuju dapur sebatas untuk meminum susu lalu berjalan keluar untuk berangkat ke sekolah.

Jungwon terkejut saat pintu cukup berat untuk di buka, dan benar saja ada Sunoo yang tertidur dengan keadaan memeluk kaki bersandar pada pintu.

Jungwon menghela nafas panjang memperhatikan Sunoo tanpa berniat membangunkan nya.

--------

Sunoo mengernyitkan dahi nya kuat saat merasakan sakit yang sangat di kepala nya, bahkan untuk membuka mata pun rasanya sangat sulit.

Sunoo lagi lagi mengernyit saat merasakan sesuatu yang dingin dan basah berada di atas kening nya, Sunoo meraba nya dan ternyata itu adalah sebuah kain basah, tapi siapa?

Sunoo mendudukkan tubuhnya dengan susah payah, dia kini berada di kamar nya dengan pakaian yang sudah berganti, apa mungkin kakak nya?

Ia melirik sekitar, matanya terbelalak saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang, harusnya ia bersekolah untuk mengambil raport nya, namun seketika ia terdiam saat melihat sebuah kertas yang tak lain adalah raport nya berada di atas nakas tersimpan rapih.

Sunoo tertarik saat melihat sebuah note yang di tempelkan di atas raport nya, membuat dada nya sedikit terasa sesak.

"Gak usah so soan keluyuran pulang tengah malem, gw kunciin lagi tau rasa, mana demam nyusahin banget Lo, caper? Untung gw masih butuh duit Lo kalo enggak udah gw biarin lo di luar. Gak usah sekolah sembuhin dulu demam Lo, jangan nyusahin"

"Padahal gw gak cari perhatian.." gumam Sunoo menghela nafas kecewa karena tuduhan sang kakak.

------------------

Just a Little bit [end]Where stories live. Discover now