[ My Universe ]

854 110 98
                                    

--------------

Apa sih dunia mu? Pertanyaan yang sangat mudah di jawab, tapi tidak dengan Sunoo ia tidak tau apa yang menjadi dunia nya selama ini.

Bahkan ia tidak tau dimana rumah nya, dimana ia bisa merasa nyaman, dimana ia bisa mengeluarkan semua nya tanpa takut perkataan orang lain.

Netra rubah itu mengerjap perlahan berusaha menyesuaikan dengan cahaya matahari, namun kenapa ia bisa tidur dengan nyaman? Ini pertama kali nya ia bisa tidur senyaman ini.

Sunoo tersentak saat lengan kekar seseorang menarik diri nya ke dalam sebuah pelukan lebih dalam, hingga wajah mungil nya tenggelam di dada bidang orang itu.

"Eumh?" Sunoo melenguh pelan berusaha melepaskan pelukannya, namun bukannya lepas pelukan itu malah semakin erat membuat Sunoo tidak bisa berkutik.

Sunoo mendonggak, mata nya membulat lucu saat melihat wajah teduh sang kakak yang sedang tidur dengan nyenyak di samping nya. "K-kakak?"

Netra kembar kucing itu membuka matanya pelan, menatap wajah manis sang adik dengan tatapan teduh yang bisa membuat siapapun merasa lemah melihat nya.

"Wae?" Tanya Jungwon serak ciri khas orang bangun tidur, namun itu membuat Sunoo mematung gugup.

"kenapasih?" Ketus Jungwon memutar bola matanya malas saat tidak mendapatkan jawaban dari Sunoo, seperti nya Jungwon sudah kembali ke mode sebelumnya.

"K-kok Unu bobo disini?" Tanya Sunoo hati hati membuat Jungwon mendengus.

"Lo yang gak mau lepas dari gw kemarin, nangis nangis mau tidur sama gw" jawab Jungwon sinis lalu melepaskan pelukannya.

"Cepet bangun, makan, jangan nyusahin" lanjut Jungwon berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Sunoo yang kebingungan.

Sunoo menelisik kamar Jungwon yang di penuhi pernak pernik benda favorit milik kakak nya, berbeda dengan kamar nya yang di penuhi kertas kertas berkas lamaran kerja.

Sunoo mendudukkan tubuh nya dan segera keluar dari kamar sang kakak, mencegah sang kakak lebih marah dari sebelumnya. Jungwon memiliki sifat teritori dimana semua yang menjadi milik nya tidak boleh di sentuh oleh siapapun.

Sebuah pantulan menyedihkan menyapa nya saat baru saja membuka knop pintu kamar nya, luka lebam di bibir, dan juga luka di pipi nya, tapi Sunoo tidak masalah dia sudah merasakan yang lebih parah saat di pukuli ayah nya.

★★★★

"Yang Sunoo!!!" Teriak murka Jungwon dengan baju yang sudah basah oleh noda coklat, akibat Sunoo yang tidak sengaja menumpahkan teh pada baju nya.

"Lo sinting!!! Gw mau pergi!! Baju gw basah!!"

"M-maaf.." cicit Sunoo menunduk takut tak berani menatap sang kakak yang sudah dipastikan sangat marah.

"Brengsek!" Sunoo terkejut saat kakak nya membuka baju nya dan melempar nya begitu saja kedepan Sunoo, dan pergi kembali ke kamar nya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Dengan perasaan yang berat ia mengambil baju Jungwon dan mencuci nya mencegah noda nya menempel lama.

Sunoo sedikit tersentak saat mendengar suara motor meninggalkan halaman rumah, seperti nya sang kakak sudah pergi membuat Sunoo bernafas sedikit lega.

Junkyu

| HBD Sunoo!!🥳
| Nanti besok kita main buat rayain ulang tahun Lo oke!!

Ulang tahun? Bahkan dia lupa kapan ulang tahun nya, hidup nya terlalu sibuk, tidak sempat memikirkan hal sepele seperti itu.

Sunoo termenung, kapan terakhir kalinya ia merasakan perayaan ulang tahun? Ahh mungkin tidak pernah sama sekali.

"Unu pengen main sama kakak.." gumam Sunoo berharap namun itu hanya bisa menjadi harapan, karena itu hal yang sangat mustahil.

"Oke gapapa! Ayok kita main sendiri!" Semangat Sunoo, setidaknya ia harus merayakan ulang tahun nya sendiri selama seumur hidup, ini adalah hari terpenting nya ia tidak boleh sedih.

Hari itu bisa di bilang hari paling membahagiakan bagi seorang Yang Sunoo, ia bebas melakukan sesuatu yang dia mau sendiri tanpa memperdulikan apapun.

Di mulai membeli ice cream mint choco kesukaan nya, bermain di taman dan hal hal lain yang ia tidak bisa rasakan sebelum nya.

Hari semakin malam, ia harus segera pulang sebelum sang kakak pulang, ia takut di kunci lagi seperti dahulu jadi seharusnya ia bergegas.

Sunoo segera berlari menuju halte bus menuju rumah nya, entah kenapa ia ingin bertemu dengan Kakak nya memberi sebuah hadiah yang ia beli tadi.

Sebuah kalung kembar untuk nya dengan sang kakak, Sunoo tidak tau sang kakak akan menerimanya atau tidak tapi dia berharap Jungwon mau menerima nya, ia merasa Jungwon sedikit melunak akhir akhir ini.

Mengenai dunia nya? Seperti nya ia telah menemukan nya, dan jawabannya adalah kakak nya sendiri Yang Jungwon.

Bukankah Jungwon sangat jahat kepadanya? Tapi mengapa Sunoo menganggap Jungwon adalah dunia nya?

Entahlah Sunoo merasa aman jika ada Jungwon, walau ia terus menerus sakit hati jika berada dengan sang kakak tapi ia terkadang merasa ada siratan rasa khawatir di balik ocehan nya.

Yang Jungwon hanya satu satunya alasan Sunoo tetap berkerja keras menghidupi keluarganya sendiri, jujur saja ia sering merasakan seseorang masuk hanya untuk membenarkan selimut nya di malah hari dan membisikan kata "maaf" dan itu di lakukan oleh sang kakak, katakan saja Jungwon orang yang pemalu.

Sesampainya di halte bus ia sedikit tertegun saat melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang berdiam diri di sebrang halte membawa sebuah box kue seperti menunggu seseorang.

"kak Jungwon!!!!" Teriak Sunoo membuat sang empu di sebrang sana menoleh dengan mata yang berbinar membuat hati Sunoo menghangat.

Sunoo tersenyum lantas berlari menghampiri sang kakak, ya senyuman itu setidaknya bertahan sampai

"Yang Sunoo!!!!!"

BRAK!!

Pandangan Sunoo memburam seiring dengan kepala nya yang memberat, membelai pipi sang kakak yang sudah mendekap nya dengan luka mengalir deras dari pelipis nya, tidak jauh dengan keadaannya saat ini.

"K-kak.." lirih Sunoo saat melihat netra sang kakak yang tertutup dengan damai, di ikuti dengan pandangan nya yang semakin memburam hingga semuanya menjadi gelap.

Para pengendara berbondong-bondong mengelilingi kedua tubuh kedua pemuda korban tabrak lari ini, sudah di pastikan keadaan nya sangat buruk bagi Jungwon, mengingat ia rela membiarkan tubuhnya tertabrak demi melindungi sang adik.

Ia hanya takut, takut sesuatu yang hanya ia miliki hilang pergi meninggalkannya sendiri. Senyuman manis sang adik yang menjadi alasan nya bertahan walau tidak dapat di pungkiri ia membenci Sunoo, tapi senyuman manis itulah membuat nya merasa nyaman.

Sunoo dunia Jungwon, dan Jungwon adalah dunia Sunoo. Mereka hanya memiliki satu sama lain, hanya mereka yang bisa membuat bertahan satu sama lain, tidak ada orang lain, tidak ada yang pernah paham akan dunia mereka.

Karena Mereka Saling Membuat dunia mereka sendiri, dimana hanya mereka yang mengerti kapan dan bagaimana mereka saling membutuhkan.

-------------

Ga jelas🙂👍

Just a Little bit [end]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt