SARGIO. 59

155 33 19
                                    


✧;── Happy Reading ──; ✧
-
-
-

Sahabat.
Kita memang dipertemukan oleh pendidikan, tapi seiring berjalannya waktu kebersamaan kita menciptakan sebuah kekeluargaan.

Apa itu sahabat? Orang pikir sahabat adalah mereka yang selalu bersama kita disaat suka maupun duka, kenyataannya tidak lah seperti itu. Terkadang yang selalu bersama kita pun mempunyai niat lain bukan untuk menjadi sahabat melainkan memanfaatkan. Perlu diketahui jika sahabat yang sebenarnya adalah mereka yang selalu memberi support system, bukan hanya itu mereka juga teman yang baik paling tidak pendengar yang baik. Dia memperhatikan bagaimana hal sehari-hari yang remeh-temeh mempengaruhi kita. Dia tidak bisa membaca pikiran kita tapi dia tahu kapan kita sedang berbahagia, sedih, bersemangat atau cemas.

Seperti persahabatan antara Salsa, Gio, dkk. Bahkan disaat Salsa dan Gio masuk rumah sakit pun mereka enggan untuk meninggalkan rumah sakit, jika bukan karena kewajiban mereka sebagai siswa di sekolah mungkin mereka tidak akan datang ke sekolah hari ini.

Biarpun begitu mereka tetap berangkat sekolah dengan hati yang sangat berat, di sekolah pun mereka tidak bersemangat mengikuti kegiatan yang di mana hari ini adalah hari Jum'at dan setiap paginya selalu ada kegiatan. Kebetulan hari ini adalah 'Jum'at Sehat' jadi semua murid dikumpulkan di lapangan untuk senam bersama.

Sebenarnya senam adalah kegiatan yang paling dibenci oleh kaum laki-laki yang berada di SMA Erlangga ini. Seharusnya mereka melakukan olahraga lain seperti, bermain basket, futsal dan yang lainnya. Oleh karena itu beberapa murid, terlebihnya kelas 12 mereka memilih untuk bersembunyi sampai senam selesai.

Perbedaan senam kali ini adalah di lapangan terdapat Ethan beserta yang lainnya, semenjak sekolah di SMA Erlangga ini Gio, Ethan, dkk belum pernah mengikuti senam bersama karena mereka selalu kabur. Kumpulan pria yang berada dalam sepetak barisan tersebut menjadikan energi lapangan semakin membara, para gadis saling berbisik di belakang sana karena begitu mengagumi ketampanan sekelompok senior tersebut. Sepertinya mereka tidak sabar melihat pria-pria tersebut melakukan senam, ntah bagaimana reaksi mereka selanjutnya.

"Tumben banget tuh para Dugong ada di lapangan," celetuk Lily yang berada di barisan belakang saat melihat Galih dalam mode anteng dan tentram berdiri di tengah-tengah Revan dan Ethan.

Musik diputar, semua sudah berdiri pada posisinya masing-masing. "Ayo semuanya gerak!" teriak Bu Mirna selaku pemandu senam hari ini.

"Ayo Van gerak!" Galih menyenggol lengan Revan sambil merentangkan tangannya, sedari tadi Revan hanya diam saja, "Than gerak dong!" Beralih pada Ethan yang berada di sisi kirinya yang sama-sama terdiam menatap kosong di depan sana. Bukan hanya Revan dan Ethan, saat Galih melihat ke belakang pun dia melihat bahwa Thania, Audrey, dan Lily  hanya bengong di ujung sana sambil menyenderkan tubuhnya pada pagar tinggi yang berada di ujung lapangan, Darren? Sepertinya anak itu terlambat, karena sudah langganan jadi keterusan.

Galih menghela nafas lelah, padahal sedari tadi dia sudah berusaha bersikap seperti biasa, dan mencoba untuk menghibur teman-temannya. Seperti biasanya tingkah Galih selalu membuat teman-temannya geleng-geleng kepala bahkan tak jarang mereka pun tertawa karena lelucon Galih.

Namun sekarang seakan kemampuan lawak Galih menurun, dia tidak bisa lagi membuat teman-temannya tertawa bahkan untuk meresponnya pun mereka tidak bereaksi apa-apa. Galih tahu semua orang sedang sedih begitu pun dengan dirinya, tapi bukan berarti Galih ikut terus-terusan larut dalam kesedihan karena jika begitu siapa yang akan menghibur teman-temannya kalau bukan Galih.

SARGIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang