Meet Others Mikaelson

77 2 0
                                    

Suasana rumah jauh lebih hangat di dalam, Alexa beruntung bahwa ia baru saja membuat rambut nya menjadi wolf cut, tidak terlalu panjang tapi cukup untuk tidak membuat gerah.

Ketika ia berjalan lebih jauh kedalam rumah, ia dengan mudah perhatiannya tertuju pada seorang pria dengan setelan jas bisnis yang menatap langsung kepadanya yang mengingatkan nya ada Raphael, dan entah bagaimana ia melakukannya di cuaca seperti ini. Dengan rambut yang ditata rapi dengan sempurna dan postur yang agak terlalu kaku untuk orang normal.

Fitur wajah yang keras, tapi tidak membuatnya tidak terlibat tampan. Dia tampak sangat mulai, jika ia tidak tau lebih baik maka dia akan mengira ia adalah dokter atau pengacara.

Alexa bertanya-tanya apakan semua tatapan yang mengerikan itu adalah turun temurun karena itu sedikit membuatnya merinding.

Freya melirik anatar mereka berdua, dia meletakan tangannya pada pundak Alexa.

"Alexa, ini Elijah" Kata Freya

Alexa tau nama itu, ia mengulurkan tangannya. Elijah tersenyum padanya.

"Senang bertemu dengan mu" Kata Alexa

Alexa agak tidak terlalu yakin dengan sikap sopan yang ia berikan itu, tapi ia sedikit mengingat catatan kecil ibunya. Ia sedikit agak kaku dalam jabatan tangan itu. Hampir percaya bahwa Elijah terus menatapnya.

Elijah sedikit berdehem dan berkata –

"Senang bertemu dengan mu juga, aku rasa penerbangan mu baik-baik saja" Kata Elijah

Dia berbicara seolah olah memiliki kata kata itu, suara bernada tinggi dan terlebih lagi dengan aksen Inggris yang kental. Dia tersenyum kecil dan menarik tangannya

Alexa bisa melihat kerentanan dimatanya, itu membuat Alexa merasa sedikit aneh. Senyum itu sangat kontras dengan seluruh tubuhnya. Seolah-olah dia sedang berusaha tidak jauh. Untuk seorang pria pembunuh tatapan itu, lembut.

"Ya, itu baik baik saja" Kata Alexa

Vincent dan Freya mengawasi mereka dengan teliti, Vincent sangat ingin ini berhasil, karena ia tau Alexa tidak pernah merasa bahwa dirinya lahir dari ayah dan ibunya, karena perbedaan dari warna mata mereka. Terlebih Alexa lebih jauh berbeda dari kedua orang tuanya. Vincent percaya bahwa ia ingin Alexa sadar tentang dia sebenarnya.

Freya masuk dan memberikan Alexa sedikit dorongan. Ia benar-benar putus asa untuk membuat Alexa menyukai mereka. Itu membuat Alexa sedikit agak senang karena bukan hanya dia yang ingin membuat kesan buruk saat pertama kali bertemu.

Perhatian Alexa pindah ke pria lainnya. Ia dapat merasakan bawah pria itu mengawasinya dengan rasa ingin tau. Dia mengunakan Henley, sesuatu yang berbeda dari Elijah yang mengingatkannya pada Simon Lewis.

Dia cukup tinggi dengan rambut pirang berpasir dan mata biru yang tajam. Postur yang santai namun tidak ceroboh. Dia memegang gelas di satu tangan dengan cara yang sama dengan posturnya. Kasual tapi tidak ceroboh.

"Ini Niklaus" Kata Freya

Niklaus memberikan senyum yang hangat dan ramah. Yang membuat Alexa mengerutkan kening karena tau itu tidak tulus.

"Halo" Kata Alexa sambil mengulurkan tangannya dengan ragu.

Klaus memegang tangannya. Dia tidak mengatakan apa apa tetapi hanya terus menatapnya seolah-olah dia sesuatu dan terus mencari tahu. Dia menyipitkan matanya pada Alexa. Kontak mata yang terfokus pada nya membuat Alexa merinding tetapi dia tidak memalingkan muka. Ada sesuatu yang menyuruh matanya untuk tidak melakukan apa apa.

Apa ini kompetensi menatap?

"Menarik" Kata Klaus

Klaus melepaskan tangannya, senyumnya digantikan oleh seringan, Alexa lebih menyukai itu daripada senyumnya. Sementara suara Elijah sedikit tipis maka Klaus merdu dan tebal.

"Senang akhirnya bertemu dengan mu, Alexa" Kata Klaus

Merinding adalah alasan tepat kenapa ia benar benar merasa tidak nyaman dengan cara Klaus memangilnya.

"Ini adik ku Rebekah" Kata Klaus

Alexa baru menyadarinya, bahwa adalah orang lain di sebelah kiri nya, sebuah sofa dengan seseorang duduk diatasnya.

Cantik bahkan tidak bisa menggambarkan penampilan wanita itu. Mematikan agak sedikit lebih akurat. Sekarang Alexa tau menagapa ibunya mencatat bahwa Rebekah adalah Killer Barbie karena memang itulah yang ia lihat sekarang.

Rebekah menahan diri dengan otorisasi keanggunan yang sudah Alexa ketahui. Mata yang tajam tetapi tetap dijaga. Dia mengamati Alexa dari ujung kepala hingga ujung kaki, tapi tidak mengatakan apa apa, ia kembali ke cincinnya.

Niklaus berdehem, menarik perhatian Alexa dari sedikit tekanan.

"Maafkan aku, sayang. Rebekah di sini sangat tidak sopan" Kata Klaus

Rebekah hanya memelototinya sebagai tanggapan sebelum kembali fokus pada cincinnya.

"Halo sayang"

Ia sedikit terkejut, tanpa ia sadari ia mencengkram tangan Elijah dengan satu tangan, ia benar benar tidak suka cara dan nada suara itu.

"Kol!" Freya berteriak

Kol tertawa terbahak-bahak melihat wajah Alexa yang ketakutan.

"Ayolah saudari ku, aku hanya sedang menyambut Little devil kita" Kata Kol

Little Devil.

Sekali lagi Alexa tidak suka dengan panggilan itu. Sebuah masa lalu tentang panggilan itu telah membuat nya mengalami ganggu kesehatan mental. Alexa berusaha untuk mencari suatu di dalam katung jaket denim nya.

Ia mencengkram lengan Elijah dengan lebih kuat, Elijah berdiri di antara Alexa dan Kol. Dia merasakan dorongan tiba tiba untuk melindungi Alexa.

Vincent berdiri di sisi lain dirinya, ia memelototi Kol, matanya menyuruh nya untuk mundur.

Kol menatap Alexa dengan geli. Dalam sedetik Alexa bisa merasakan bahwa matanya mulai menyipit ke arahnya seolah olah menantangnya.

Alexa benar benar tidak suka dengan cara Kol melakukannya. Ia meraih sesuatu dari katung jaketnya, udara hangat hanya membuatnya bertambah dingin di dalam.

Ia mencari obatnya, nafasnya menjadi lebih cepat ketika Kol melihatnya.

"Saya sarankan untuk anda menjaga punggung anda di sini sayang, kami vampire menyukai darah muda" Kata Kol dengan nada rendah.

Retak..

Suara leher Kol yang di patahkan hanya mendambakan nafas yang mematikan baginya. Alexa menyaksikan dengan mata lebar bagaimana Kol jatuh ke tanah tanpa nyawa.

"Saya minta maaf atas perilaku kasa saudara saya, sayang. Kol memiliki kebiasaan penuh untuk menganggu orang" Kata Klaus

Ini memang bukan pertama kalinya Alexa melihat leher seseorang di patahkan hanya saja itu lebih buruk baginya sekarang.

"Apa yang baru saja saya lewatkan?"

Itu adalah suara Marcel, Alexa tau itu. Ia baru saja masuk. Niklaus melirik Freya.

"Sekarang saudari ku tolong antar tamu kami ke kamar mereka yang terhormat."

Alexa telah menjatuhkan obat di tangannya, Vincent memperhatikan itu, jadi dia dengan cepat mengambilnya dan menaruhnya pada jaket Alexa lagi.
Sekarang Alexa benar-benar merasakan sesak nafas yang berat.

𝐓𝐡𝐞 𝐖𝐚𝐫𝐫𝐢𝐨𝐫 𝐀𝐧𝐠𝐞𝐥: Daughter Of FinnWhere stories live. Discover now