Chapter Seventeen

8.9K 1K 45
                                    

"Gue mau, tapi gue gak bisa rebut 'mahkota' nya"
------

"AAA!! "

Srash!!

Athea yang tidak bisa menghindar begitu juga Agatha yang mematung. Salah satu dari mereka menahan sakit di lengan nya.

Darah merembes keluar menetesi aspal jalanan. Pria itu tersenyum miring, lalu mengode ketiga pria di belakangnya untuk segera membawa Agatha.

Athea membuka mata nya dengan sayu lalu menatap lengan kanan nya yang sudah mengeluarkan darah.

Ia beralih menatap pria yang membawa tongkat baseball berduri, tangan kiri nya terangkat mencengkeram pundak pria di hadapannya.

Athea memejamkan matanya lalu kembali membuka nya saat mendengar Agatha berteriak.

"Jangan bawa Agatha "Gumam Athea yang menatap Agatha meronta ronta saat akan di masukkan ke mobil berwarna hitan.

Pria yang di hadapan Athea membuang tongkat baseball berduri nya lalu membopong Athea menuju mobil yang berwarna abu abu.

Athea sama sekali tak melawan karna luka pada lengannya, yang membuatnya seketika lemas.

--------

"Ini mereka berdua kemana, sih? "Kevlan terus menatap pintu rumah nya yang masih terbuka lebar karna menunggu kedatangan Agatha dan Athea.

"Kev, Athea sama pacar lo belum pulang? "Tanya Theo yang baru saja keluar diikuti Calista di belakang nya.

"Belum, udah gue telpon dua dua nya tapi gak aktif ponsel mereka berdua" Jelas Kevlan.

"Kak Kev, Kak Athea sama Kak Agatha emang kemana tadi? "Tanya Calista membuat Kevlan menatap nya.

"Mini market, gak jauh dari sini! "

"Em, gimana kalo kita cari aja mereka? Jangan nunggu mereka pulang, nanti lama malahan"

-------

Sesampainya Kevlan, Theo beserta Calista di sekitar jalan Mini market. Mereka bertiga berpencar guna mempercepat waktu.

Mata Calista menyipit saat melihat darah di gang tak jauh darinya, darah itu berceceran juga menggenang di tambah tongkat baseball berduri tak jauh dari darah yang menggenang.

"KAK!!! "Pekik Calista membuat Kevlan dan Theo tersentak lalu mendekati gadis yang tinggi hanya sesikut lengan Theo.

"Ada-"

Ucapan Theo terhenti karna Calista menunjuk di mana darah berceceran dan berbau anyir.

Kevlan dan Theo terkejut lalu mendekati genangan darah lalu jongkok, "Darahnya mulai kering, kalo gak salah terjadi sesuatu 36 menit yang lalu, Kev" Jelas Theo.

Lalu, kepala Theo memuamtar dan menemukan tongkat baseball berduri yang penuh darah. Dirinya mengernyit kan dahi saat melihat sobekan kain berwarna orange yang menempel pada tongkat baseball itu.

"Kev, tadi Athea sama Agatha keluar pake baju warna apa? "Tanya Theo memastikan, karna firasat nya memburuk.

"Agatha warna ungu sedangkan Athea warna Orange, kenapa? "Jawab Kevlan diakhiri pertanyaan pada Theo.

Deg!

Pupil mata Theo membesar saat mendengar ucapan Kevlan. Sedangkan Calista, ia mengepalkan tangan nya lalu netra nya meneliti sekitar dan menemukan sebuah ponsel.

Dengan langkah lebar, Agatha mengambil ponsel itu dengan tissu yang ia kantungi dan berjalan mendekati Theo juga Kevlan.

"Kak.. Ini seperti nya punya nya Kak Agatha.. "Ucap Calista seraya menyodorkan benda pipih itu kepada Kevlan yang berdiri di sampingnya.

Dahlia To AtheaWhere stories live. Discover now