Chapter Eighteen

8.8K 1.1K 23
                                    

Dug!!

Athea menatap tajam pada Arkan yang telah melempar nya ke ranjang dengan keras. Merasakan nyeri di lengannya, Athea semakin menatap tajam Arkan.

"Apa, ha? "Ucap Arkan seraya mendekati Athea yang setengah terbaring karna lemparan nya.

Athea tak menjawab, ia menatap sengit setiap pergerakan yang Arkan lakukan. Seperti tangan kekar Arkan yang lancang mengelus pipi miliknya.

"Singkirin tangan kotor lo dari pipi suci gue, sialan! "Maki Athea.

Bukan merasa marah, Arkan malah terkekeh lalu secepat kilat mencium pipi Athea dan menggigit kecil.

Membuat Athea terperanjat dan merasakan pipi yang di tampar Audrey kini di gigit oleh Arkan.

"Sakit, anjing! "

"Stts, gak usah maki maki gue, atau gue 'Jebolin' lo sekarang juga? " Tanya Arkan membuat Athea merenggut kesal dan akhirnya mengatupkan bibirnya.

Matanya menatap datar Arkan yang sekarang menduduki badan nya. Sialan, ini beraaat!!

Arkan membungkuk, memajukan wajah mendekati wajah Athea. Mata Athea membulat saat bibir Arkan mencium dahi nya lama.

Sial.

----------

"Theo! Lebih cepat lagi, sialan!! "Desis Kevlan kepada Theo yang masih memegang kendali mobil nya.

"Sabar dikit, anjing! Lo kalo nyuruh gue lebih ngebut, yang ada kita kena tilang atau gak kita kecelakaan!! "Sentak Theo dengan wajah memerah.

Sedangkan Calista, ia hanya diam sesekali menatap Kevlan dan Theo bergantian yang sedang bercekcok.

"Kak, apa jangan jangan. Kak Athea sama Kak Agatha di culik sama Ana, Audrey?" Celetuk Calista membuat kedua lelaki di kursi depan berhenti berdebat lalu menatap Calista.

"Bisa jadi kan, kan? Kan beberapa hari ini, kita gak liat mereka berdua"

Theo dengan Kevlan pun menganggukkan kepalanya setuju dengan celetukan Calista barusan.

Omongan pacar gue emang berguna semua!

"Tunggu sebentar, satu jam lagi kita sampai di Magelang! "

-------

"LEPASIN TANGAN GUE, PELACUR!! "Jerit Agatha saat kedua tangannya si genggam oleh Ana. Sedangkan Audrey memegang sebuah suntikan yang sudah di isi dengan beberapa cairan yang dijadikan satu.

Anggap saja, Agatha adalah kelinci percobaan pertama sebelum Athea.

Audrey tersenyum puas lalu melangkah mendekati Agatha yang masih berusaha melepaskan genggaman Ana.

"Tenang, sialan! Ini gak sakit" Ucap pelan Audrey, sedangkan Ana tersenyum sinis.

"Setelah suntikan ini menyatu sama sel darah lo, lo bakal tertidur dan terbangun di tempat yang berbeda" Ucapan Ana yang terdengar ambigu, membuat Agatha tambah meronta ronta lebih keras.

"Ananjing! Jangan ngomong lagi lo! "

------

Sedangkan Di tempat lain, Marvel dan Samuel.

Mereka berdua bingung saat mengunjungi kediaman rumah Arthemavia yang terlihat sepi, hanya ada beberapa bodyguard dan pelayan yang berlalu lalang.

Marvel berniat menanyakan keberadaan Athea kepada salah satu pelayan terdekat dengan dirinya dan Samuel berdiri.

Tapi, Pelayan tersebut mengatakan bahwa Athea tak ada di rumah, dari semalam.

Dahlia To AtheaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt