Chapter 11

4.6K 603 113
                                    

^HAPPY READING^

*

*

Setelah bertemu Hinata dan memastikan bahwa lamaran yang telah Hinata terima di tolak, malamnya Sasuke tak bisa tidur, Ia tak pernah menanti datangnya hari esok, ia tak pernah antusias untuk bertemu dengan orang lain, Sasuke juga tak penah menyusun rencana bagaimana menghabiskan harinya nanti.

Ia tak bisa tidur dengan alasan-alasan konyol yang terus mengganggunya tersebut tapi yang menjadi alasan terbesar kenapa ia tak bisa tidur adalah ia takut saat terbangun nanti sensasi saat Hinata memegang tangannya, rasa bibirnya yang menyentuh kulit Sasuke juga turun menghilang dan apa yang terjadi hari ini hanya imajinasinya saja.

Hinata mengatakan padanya sampai jumpa besok, tapi apa ia bersungguh-sungguh akan menemui Sasuke lagi? Apa Hinata akan memegang tangannya lagi? Karena Sasuke ingin melakukan banyak hal bersamanya. Ia bisa mengingat bagaimana Hinata tersenyum, ia mengingat dengan jelas suara tawanya setiap kali Sasuke menyuarakan rasa frustasinya dan Sasuke tahu bahwa ia jatuh cinta pada setiap hal yang di lakukan Hinata.

"Tak bisakah matahari segera terbenam..."keluhnya, Sasuke hanya ingin memastikan bahwa apa yang terjadi benar-benar nyata.

Jadi saat pagi menjelang tanpa membuang waktu Sasuke pergi kediaman Hyuuga untuk menemui Hinata, ia menunggu di depan gerbang Hyuuga hingga gadis itu muncul dan terlihat heran karena mendapati Sasuke di sana.

Hinata menggunakan pakaian santainya, rok dengan kaos berwarna ungu muda, rambut panjangnya ia gerai, Sasuke tersenyum lalu mendekati Hinata.

Hinata cantik apapun yang ia kenakan...

"Selamat pagi"Apa Sasuke baru saja mengucapkan selamat pagi dengan suara yang terdengar aneh? Ia hanya bingung akan mengatakan apa jadi kalimat yang pertama muncul di kepalanya hanya itu.

"Sasuke apa yang kau lakukan di sini?"Sasuke juga tak tahu mengapa ia harus sepagi ini menunggu di depan kediaman Hyuuga, ia bahkan tak ingin membuang-buang waktu untuk menunggu Hinata menemuinya terlebih dahulu.

"Menemuimu...."

"Harusnya kau masuk saja, mengapa menunggu di luar? Bagaimana jika aku tak keluar?"Pasti Hinata bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang ia lakukan dengan menunggu bukannya masuk.

"Aku hanya ingin memastikan bahwa kemarin saat kau menciumku, saat kau memegang tanganku dan saat kau mengatakan sampai jumpa besok adalah kenyataan, aku hanya terlalu pengecut untuk menerima bahwa itu hanya imajinasiku saja"

Sasuke menyukai Hinata yang tersipu karena perkataannya, selama ini Sasuke melihat wajah Hinata yang memerah malu, gugup dan bahkan terbata-bata adalah saat Naruto berada di sekitarnya tapi sekarang Sasuke bisa menjadi alasan di balik rona merah di wajah Hinata.

Sasuke sedikit terkejut saat Hinatamendekat lalu memegang tangannya.

"Apa menurutmu ini tak nyata?"

Sasuke diam, sensasi yang ia rasakan dengan kemarin itu sama, tak ada yang berbeda. Perasaan mendebarkan itu hanya muncul saat ia berhadapan dengan Hyuuga Hinata. Mungkin karena Sasuke terdiam Hinata pun sedikit berjinjit kemudian mencium pipi Sasuke.

"Bagaimana dengan ini?"Sasuke langsung tersenyum.

Syukurlah, Sasuke mendatangi kediaman Hyuuga pagi ini...

Saat Hinata memegang tangannya, saat Hinata menciumnya, saat Hinata mengatakan menolak pernikahan Gaara dan saat Hinata mengatakan sampai jumpa besok, semuanya nyata.

WATCHING YOUWhere stories live. Discover now