Part 14

4K 618 138
                                    

Hii!!
Thank you untuk komen penyemangatnya 💜

Jangan lupa klik bintang 😘

***

Hal pertama yang tampak saat Shani memasuki kamarnya adalah Gracia yang sedang duduk di depan meja rias miliknya. Bocah satu itu sedang melakukan ritual mengenakan skincare sebelum tidur.

Hanya dengan mengenakan oversize t-shirt (sepertinya milik Shani) dan hotpants hitam yang hampir tidak terlihat membuat Shani menggelengkan kepalanya. Padahal cuaca hari ini sangat dingin tetapi bisa-bisanya Gracia mengenakan pakian seminim itu. Dan kalau ditanya pasti jawabannya sangat singkat, 'lebih nyaman' hanya itu.

Tidak mau memperdulikan hal itu, Shani-pun berjalan melewati Gracia menuju kasur king size miliknya dan menjatuhkan badannya dengan posisi tengkurap. Hari yang melelahkan dengan menghabiskan waktu di ruangan kerja bersama ketiga rekannya yang lain. Mereka memutuskan untuk beristirahat karena mata sudah tidak lagi sefokus seperti saat pagi dan badan juga terlalu lelah. Jika mereka memaksakan diri bisa-bisa hasilnya tidak akan maksimal.

"Cuci muka sama sikat gigi dulu sekalian ganti baju juga sana. Jangan langsung tidur gitu. Jorok." Tegur Gracia melihat Shani yang sudah tidak bergerak lagi dari posisinya di atas tempat tidur.

"Mager." Balas Shani dengan suara tertahan akibat mukanya yang terbenam di atas kasur.

"Bebal banget sih lo dibilangin."

"Bodo."

"Awas aja, gue gak bakal mau kalau lo minta peluk. Badan gue dah bersih nih. Kalau lo gak mau ganti baju mending gue tidur di kamar gue aja."

Ancaman dari Gracia tentu saja sangat manjur. Shani seketika menggeram dan langsung beranjak dari posisinya lalu dengan malas ia berjalan menuju kamar mandi.

"Jelek banget ancamannya." Gerutu Shani dengan muka yang menekuk. Gracia tersenyum menang melihatnya.

"Nah gitu dong. Dasarnya babu tuh harus nurut sama majikannya."

Sebelum masuk ke kamar mandi Shani lebih dulu menghampiri Gracia dan dengan sengaja menyentuh permukaan wajahnya yang baru saja selesai dioleskan berbagai macam skincare.

"Bacot." Ujarnya singkat dan langsung berlari ke kamar mandi dan menutup pintunya sebelum terkena amukan.

Seketika Gracia langsung berteriak histeris saat sadar tangan milik Shani menyentuh mukanya.

"SHANI BEGO! MUKA GUE DAH GLOWING GINI MALAH KENA TANGAN KOTOR LO ANJIR."

"HAHA MAMPUS!!!"

"GUE SUMPAHIN LO KEPLESET DI KAMAR MANDI!"

BRAKK!!

Tak lama setelah itu terdengar suara benturan yang cukup keras dari arah kamar mandi yang tentunya mengagetkan Gracia. Semanjur itu doanya.

"BAJU KOTOR LO KENAPA DI LANTAI GRACIAA??!! KEPLESET GUE KARENA INI BEGO!"

Gracia terbahak mendengarnya, dengan puas ia tertawa karena doanya langsung terkabul dalam beberapa detik saja.  Cepat sekali karmanya berlaku.

"HAHA MAMPUS!" Balas Gracia dengan perkataan yang sama dengan Shani tadi.

Gracia tidak bisa menghilangkan senyum di wajahnya dengan perasaan puas telah menang dari Shani. Namun tiba-tiba perasaan khawatir saat tidak ada lagi respon dari Shani setelah itu. Apa dia baik-baik aja? Atau jangan jangan dia pingsan lagi?

Dengan buru-buru Gracia langsung menuju kamar mandi dan berusaha membuka pintu namun terkunci. Dia pun menggedor pintu itu dengan cepat.

"Shani? Lo gak mati kan disitu? Gak pendarahan kan? Jawab dong woy!"

APPAREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang