9.

2.2K 259 7
                                    

“haiy, tak boleh ke hantar tengah hari sikit?” Tanya Boboiboy.

Pasalnya Boboiboy ditugaskan untuk mengantar cokelat bubuk menggantikan mu, alasannya karena kakimu sedang sakit, tok Aba tak tega menyuruhmu. Padahal kamu gak keberatan sama sekali.

“Mana boleh” tegas Ochobot.

“Orang yang pesen mau pake cokelatnya pagi-pagi.” Lanjut mu yang diikuti anggukan tok Aba. Kamu sedang terduduk disalah satu kursi pembeli.

“Kita kena hantar sebelum pukul tujuh, tepati masa jage integriti tok Aba kokotiam.” Tegas Ochobot.

“Eh?! Dia pula yang terlebih-lebih.” Elaknya.

“Eeh, mestilah. Pekerja terbaik bulan ni.” Jelas tok Aba sembari menunjukkan gambar penghargaan Ochobot.

“Biase lah, hehe.” Ochobot terlihat bangga.

“Haha, kau bukan pekerja terbaik rupanya.” Ledek Boboiboy kepadamu.

“Hey, aku bukan pekerja lah, aku bantu aja. Lagian kamu yang cucunya gak mau bantu sama sekali.” Cibirmu tak terima.

“Ape kau cakap!” Pekik Boboiboy emosi.

“Dah dah jangan begaduh! Nah Boboiboy alamat dan peta, Ochobot kau pergi temankan Boboiboy.” Lerai tok Aba.

“Ok bos!” Ochobot dan Boboiboy pun berlalu pergi.

“Tok Aba maaf ya y/n gak bisa bantu.” Sesalmu.

“Takpe, exercise buat cucu atok tuh.” Ucap tok Aba.

Kamu melihat tiga robot kotak dibelakang kedai tok Aba. Kamu pamit kebelakang dan tok Aba mengizinkan. Kamu berjalan sedikit tertatih. Bagimu lebih baik tangan yang sakit daripada kaki.

Robot-robot kotak itu hendak menyerang tok Aba yang tengah membaca sebuah buku, ‘apa yang mereka incar? Sepertinya mereka bukan lagi ngincer cocoa deh,’ pikirmu.

Robot kotak itu hendak menyerang lalu datang Gopal mengancam mereka, salah satu robot menembak dan mengenai tiang hingga patah. Gopal malah bersembunyi didalam kedai.

Kamu kesal dan berlari menghajar robot-robot itu. Kamu meninju salah satunya “buum.” Terdengar suara berdebum, “Gopal tukerin mereka jadi cokelat cepet.” Teriakmu. Kakimu terasa ngilu karena terlalu banyak pergerakan.

“Kau kan tengah takut sekarang.” Terdengar suara tok Aba.

Lalu Gopal keluar dengan gayanya dan menukarkan beberapa robot menjadi cokelat dus. Kamu terduduk begitu saja dirumput. Kakimu terasa sangat ngilu akibat terkilir (terjepit) kemarin.

“Hiya....” Krik...krik...

Tak terjadi apa-apa, kamu bersweatdrop. “kau harus takut Gopal!” Teriakmu.

“Alamak aku dah kurang takut.” Paniknya.

Tok Aba melemparkan sebuah buku tepat mendarat diwajah Gopal. Ia melihat isinya lantas ketakutan dan tak sengaja mengubah semua robot menjadi cokelat dus.

Tok aba membantu berdiri, ia mendudukkan mu dikursi kedai dan hendak memijit kakimu. Kamu menolak karena tak enak. “Takpe kau cucu atok juga.” Ucap tok Aba.

“Eh?! Sejak bila y/n jadi cucu atok ni?” Selidik Gopal. Ia menggantung hasil tukarannya dikedai.

“Semua teman Boboiboy, cucu atok juga. Eh?! Apa kau buat tuh?” Tanya tok Aba.

“Haha, saya nak jual lah untung kita bagikan 50-50.”

“Jangan lah mengarut, tak elok makan cekedis-cekedis tuh” ucap tok Aba, ia selesai memijit kakimu. Lalu masuk kedai dan membuat dua minuman.

“Alah.” Keluh Gopal.

“Nah.” Tok Aba menyajikan dua cangkir spesial hot cokelat.

“Hah, free kah ni?” Girang Gopal.

“Ha iyalah free, tanda terimakasih.”

“Terimakasih tok” ucapmu lalu menyeruput minumanmu.

“Yang sebelum ni free ke?” Tanya Gopal kegirangan.

Kamu hanya memutarkan bola matamu malas.

“Yang lalu itu masih hutang.”

Gopal terlihat lesu. “Makanya hutang itu dibayar, nyicil aja si. Daripada bertumpuk terus ntar tambah banyak kan susah ngelunasinnya.” Nasihatmu. Wajah Gopal semakin ditekuk.

“Benar kata y/n, nanti sudah sebesar gunung, baru tau rasa.” Tambah tok Aba.

“Eh tok Aba?! Mana Boboiboy?!” Tanya Gopal mengalihkan pembicaraan.

“Pergi hantar cocoa, gantikan y/n. Patutnya dah balik dah ni. Nah panjang umur.”

Terlihat Boboiboy dan Ochobot sedang berjalan menghampiri. Boboiboy duduk diantara kamu dan Gopal.

“Ey kau tau tak tadi?...”

“Ey, Aramugam. Lame tak jumpa.” Seru Boboiboy lalu menepuk-nepuk pundak Gopal.

“Eh Aramugam?” Tanya Gopal heran.

“He?! Durian pun ada kat sini? Lame kita tak jumpe he.” Seru Boboiboy bergantian menepuk pundakmu.

“Durian? Aku y/n lah, aku orang bukan buah” sanggah mu tak terima.

“Dia guna kuasa terkuat dia lama sangat.” Ochobot tampak frustasi.

“Eh tok, y/n pamit pulang dulu ye, dah Gopal, Boboiboy assalamualaikum.” Pamitmu lalu berlalu.

Firasatmu tak enak, seperti ada yang sedang memata-mataimu. Kamu mengedarkan pandangan hanya melalui ekor matamu. Kamu tidak ingin terlihat mencolok bahwa kamu sedang mencari sesuatu. Kakimu sudah agak membaik, rupanya pijatan tok Aba memang ampuh.

Kamu menggunakan headphone mu tanpa menyalakan musik. Kamu berjalan menuju tempat sepi.

“Kressekk.”

Benar, seseorang mengikutimu. Kamu melangkah lebih cepat, sepertinya yang mengikutimu juga menambah kecepatan jalannya.

Kamu sudah merasa si penguntit sudah berada dibelakangmu. Kamu dapat melihatnya lewat ekor matamu.

Dan...

_____________

Tbc-
 

Hehe, berhenti dulu ya soalnya kalo diterusin disini bakal panjang bgt//peace.

Kira-kira apa yang akan terjadi?

Entahlah....

Kira-kira kekuatan super kamu apa ya?

Entahlah...

Aku up nya random ya Kakak-kakak sesuai mood//hehe

Lope yu ol yang baca

See you bye bye💙

Boboiboy dkk X ReaderWhere stories live. Discover now