29.

1.4K 177 0
                                    

"kenapa kau tak sadar lagi ni?" Lirih seseorang ditelinga mu. Perlahan, kamu merasakan sesuatu mengelus kepala mu lembut.

"Ugh..." Lirihmu. Kamu membuka matamu sedikit demi sedikit. Kornea matamu mendapati teman-temanmu yang tengah tersenyum kegirangan menyambutmu sadar.

Kamu mencoba untuk duduk bersandar dengan bantuan Yaya dan Ying, memaksa tersenyum agar tidak terlihat lemah.

"Kau oke?" Tanya Yaya lembut.

Kamu mengangguk sekedar membalasnya, "thanks ya semua." Ujarmu.

"Sama-sama!"

Kamu mengedarkan pandangan berharap menemukan seseorang, kamu menghela nafas pasrah karena apa yang kamu harapkan tidak tampak di hadapan.

"Kau tengah cari siape?" Tanya Fang membuyarkan lamunanmu.

"Hm?!"

"Eh?! Kok aku disini? Bukannya tadi..."

"Kau pingsan tadi, hah y/n! Kau tau, Fang tuh baik rupanya." Ujar Boboiboy.

"Tuh kan! Makanya, jangan main tuduh gitu aja!" Nasihat mu.

Sedang si pelaku hanya terkekeh gak jelas. Yaya menawarkan biskuitnya kepadamu, biar cepet sembuh katanya.

"Bukan sembuh, pingsan adalah." Semprot Gopal, ia tak mau teman baik keduanya malah tambah sakit. Setia kawan juga nih si Gopal. Gopal mengambil pin milik Ying lalu menukarkannya menjadi biskuit dan diberikan kepadamu.

"Kau tukarkan pin aku jadi biskuit lagi?!" Marah Ying.

"Hehe, tak payah lah marah! Kan ada satu lagi." Bela Gopal.

"Iiih, cakaran lajuuuuuu!"

Kamu terkekeh geli dengan kelakuan teman-temanmu sambil memakan biskuit yang awalnya pin milik Ying dengan tanpa dosa.

_______________

"Hai Ying! Selamat pagi!" Sapamu dan Yaya bersamaan.

"Hai Yaya! Hai y/n! Selamat pagi!" Balas Ying yang sepertinya sedang belajar.

"Hah, aku ada belikan donat lobak merah untuk kau dan y/n." Tawar Yaya.

"Eh?! Aku juga mau ngasih donat lobak merah buat kalian berdua." Ujarmu.

"Wah! Terimakasih Yaya, y/n, tapi saya pun ada beli, ingatkan mau bagi kamu berdua tadi." Tambah Ying.

"Lah, tiga tiga beli lobak merah. Macam mana ni?" Tanya Yaya bingung.

Mendengar kata donat lobak merah, Fang si maniak lobak merah dengan senang hati menghabiskan enam bungkus donat lobak merah sekaligus. Kenyang sampai pagi si Fang nih.

"Hm, orang lain yang kenyang rupanye!" Hardik Yaya.

"Tak pa Yaya, y/n! Esok saya akan bawakan kamu berdua nasi lemak, hah." Tawar Ying.

"Oke! Saya akan buatkan biskuit kegemaran korang." Ujar Yaya.

"Erk, gepepe Yaya/tak pe Yaya. Susah susah ja." Ucapmu dan Ying berbarengan. "Nah, kau nak bawakan apa y/n?" Tanya Ying mengalihkan.

"Hmmn, tar aku bawain nasi goreng spesial buat kalian deh."

Kring...kring

Suara bel berbunyi pertanda pelajaran akan dimulai. Murid-murid yang lain bergegas memasuki kelasnya masing-masing. Kamu pun bergegas menuju bangkumu.

Tak lama cikgu papa masuk dengan gayanya dengan hormat Yaya memimpin ucapan selamat pagi.

"Adakah kamu bersedia wahai anak muda!!"

"Heh?! Bersedia untuk apa?" Tanya Boboiboy polos.

"Bersedia untuk!!!! Teka teki kebenaran."

Gopal dengan semangat menyambut teka teki itu yang dibalas tatapan datar dari teman-temannya, sebagian lain mengeluh karena selalu saja teka teki setiap awal pelajaran matematika.

Kelas seketika riuh karena cikgu papa akan mengimingi hadiah bagi siapa saja yang bisa menebak teka teki darinya.

"Teka tekinya iyalah, apa yang ada didalam tangan cikgu?!"

Satu persatu murid mulai menjawab dengan sesuatu yang ada difikirkan mereka. Namun seperti biasa, tak mudah menjawab pertanyaan absurd dari guru satu ini. Hingga akhirnya cikgu papa memberikan clue, ada tiga clue yang diberikan cikgu papa. Pertama adalah sesuatu yang menakutkan, kedua ialah sesuatu yang ditunggu-tunggu dan yang ketiga adalah menentukan masa depan.

"Hantu kawin!" Tebak Gopal.

"Apa yang kamu merepek ni?" Kesal Ying karena sedari tadi Gopal menjawabnya dengan terus-terusan mengatakan hantu.

"Apanya merepeknya? Menakutkan mestilah hantu, dan yang orang lain tunggu-tunggu dan menentukan masa depan mestilah kawin. Jadi hantu kawin lah. Betul tak cikgu?" Jelas Gopal.

"Hmmn, ada logic juga. Tetapi salah..."

"Ya kali ada hantu kawin dalem tangan, kek gak ada tempat lain aja." Celetukmu.

Boboiboy mengacungkan tangannya seperti yang hendak menjawab, namun ternyata ia hanya izin ingin pergi ke toilet. Ngelawak dia.

Boboiboy mengulurkan tangannya untuk bersalaman meminta izin kepada cikgu papa. Otomatis cikgu papa membalasnya dan membuka genggaman tangannya.

"Hah, mana ada apa-apa didalam tangan cikgu." Ujar Boboiboy ketika tau ditangan cikgu papa tak ada apa-apa. Sontak saja cikgu papa terkejut kena tipu muridnya yang satu ini.

"Huh, cerdas!" Pujimu.

"Apa semua ni? Tipu daya cilik." Pekik cikgu papa.

Boboiboy mengelak bahwa ia menipu. Ia langsung meraih tangan gurunya lalu berlari keluar kelas.

Cikgu papa kembali menatap murid-muridnya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan horor.

"Ish cikgu ni! Tak ada apa-apa dalam tangan, suruh kita tebak pula." Ujar Yaya.

"Ya loh, haus kepala pikirkan jawaban. Heh." Sambung Ying.

Cikgu papa membela dirinya dengan mengatakan bahwa didalam tangannya terdapat tanggal ujian matematika yang akan dilaksanakan hari ini juga, setelah istirahat nanti.

"Tidaaaaaaak" teriak semua murid kecuali kamu. Ya kamu terlahir untuk selalu siap kan^^

Boboiboy berlari mendengar semua teman-temannya berteriak dan dengan panik bertanya kenapa.

"Pemeriksaan matematik Boboiboy!" Jelas Gopal.

"Bila?" Tanyanya lagi.

"Selepas waktu rehat."

"Tidaaaaaaak" untuk kesekian kalinya sekolah bergetar oleh teriakan penghuninya.

_______________

Halow semua apa kabar?

Semoga pada sehat ya! Hihi, aku ngilangin beberapa hari ini ada yang kangen gak?

-_-//pundung di genteng

~°~°~°
See you next chapter
Babay 💙

Boboiboy dkk X ReaderWhere stories live. Discover now