26. Egois

18.1K 1.3K 137
                                    

Tay menatap dua orang di depannya yang sedang berjabat tangan dengan kesal

"Udah, gak usah pegang tangan lama-lama" Tay melepaskan genggaman tangan New dan Primily

"Aw, Om apaan sih?! Aku lagi kenalan sama Om ganteng ini" ujar Primily kesal

"Jangan goda New, dia milik saya" ujar Tay ketus

"Pak" New menatap Tay tajam untuk mengingatkan agar Tay tutup mulut

Tay mendesah kesal "Kalau urusan kamu udah selesai, kamu bisa pergi"

"Lah, anter dong Om" balas Primily

"Gak, saya malas" sahut Tay

"Dih sok banget, udah tua jangan banyak gaya" ujar Primily kesal

"Apa kamu bilang?????" Tay menatap Primily tajam

"Apa liat-liat gitu? Om pikir aku takut? Itu muka gak seserem badut IT, muka Om kayak badut ulang tahunan anak-anak" Primily menjulurkan lidahnya

"Prim!"

"Ayo makanya anter pulang!" Rengek Primily

"Gak, saya pulang bareng New" balas Tay

"Pak saya gak--" ucapan New terputus

"New, kamu ke rumah saya sekarang. Pekerjaan kamu tadi belum selesai" ujar Tay

New yang mendengar itu pun menghela nafasnya, New sangat tau apa artinya pekerjaan yang Tay maksud

"Trus aku pulang nya gimana? Ini aku tuh calon istri Om! Aku harus dijaga baik-baik karna aku bawa calon penerus VH Group nantinya" ujar Primily

Gue juga kaleeeee. Bahkan gue udah bunting calon penerus VH Group. Dasar bocah prik. Batin New kesal

"Mimpi aja sana. Kamu bisa pulang bareng sopir saya, dia akan antar kamu sampai rumah" balas Tay ketus

"Nah gitu dong, syukur deh pulang nya gak sama om-om cabul! Wleeee" Primily menjulurkan lidahnya

"Prim!!"

"Kalau gitu aku pergi dulu ya Om, oh ya-- aku mau ke club bukan ke rumah. Tapi bilang sama mama aku ke rumah temen ya, bye Om cabul, bye om New!!!!" Teriak Primily yang kini sudah berlari keluar dari ruangan Tay

Tay memijat keningnya karena pusing menghadapi Primily

Sedangkan New tertawa melihat Tay yang terus saja diejek oleh Primily

"Pak, calon anda masih bocah banget. Yakin bapak mau nikah sama dia?" Tanya New

Tay berdecak kesal "Iya kan? Bocah banget tuh anak. Saya pikir calon saya itu wanita karir, wanita dewasa gitu, tau nya anak SMA"

New yang mendengar itu langsung mendelik kaget "SMA???!!!"

Tay mengangguk "Udah mau lulus sih, tapi tetep aja masih SMA. Masih 18 tahun"

New menganga mendengar ucapan Tay "Pak, itu beda 17 tahun"

"Itu dia, mending saya sama kamu. Beda cuma sepuluh tahun" balas Tay

New seketika terdiam. Ucapan Tay barusan membuat New sedikit berharap. Ya, New berharap Tay memang memilih nya yang berbeda 10 tahun saja dibandingkan gadis remaja tadi

Tay yang melihat New hanya diam saja pun menepuk pundak New pelan "New, kenapa bengong?"

New mengerjap kaget dan langsung menggeleng "Gapapa pak, cuma masih kaget aja sama jarak usia kalian"

Tay berdecak kesal "Udah gak usah di bahas lagi, lebih baik kita cepat pulang dan menyelesaikan apa yang tadi tertunda"

New menghela nafasnya panjang "Pak, saya gak pernah setuju ya ikut pulang ke rumah bapak"

Boss-Secret(ary) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang