6. He knows

1.2K 101 1
                                    

Ouch!

Salah besar memang Dino datang ke apartemen temen akrabnya pagi pagi. Sekalinya dateng disuguhi pemandangan yang 'jijik? Atau buat orang iri?'. Masih bergelung dalam selimut memeluk tubuh lebih kecil? Ouhhh keju banget Dino hampir muntah liat keromantisan yang ada.

"Bangun jink!"

Dino nendang kaki Yeonjun yang gak ketutup selimut.

"Bangsat!"

Yeonjun buka mata terpaksa ngeliat sosok yang berani ganggu dia pagi pagi.

"Lo ngapain?!" Sewot Yeonjun.

"Mau nyabu"(nyarap bubur)

"Taik! Keluar lo"

Dino gendikin bahu dan keluar kamar yeonjun. Yeonjun sendiri mastiin Beomgyu udah bangun apa belom ternyata masih nyenyak banget tidurnya. Mungkin kecapean di bajak Yeonjun.

Untung posisi dia meluk Beomgyu dan muka gyu ketutupan selimut.

Gini tapi mereka pelukan posisinya.

Yeonjun bangun dan bersihin diri sebelum nemenin sang kawannya sarapan.

"Lo mau makan apa? Pembantu gue beli dateng"

"Nyabu, nih gue udah beli"

Mereka sarapan sembari ngobrol ringan.

"Itu siapa?"

"Pacar gue kenapa?"

"Pacar? Seorang Yeonjun punya pacar? Wow kemajuan pesat"

"Udah cepet lo makanya"

Yeonjun ninggalin Dino buat siap siap berangkat ngampus. Sebelum itu dia juga ngabarin temenya Beomgyu kalo temenya absen dulu hari ini.

.
.
.

"Udah bangun?"

Beomgyu memasang senyum lebar.
"Eung~ udah di kampus ya ka?"

"Kenapa? Udah sarapan?"

"Udah kok udah rapih ganteng banget pokoknya gyu mah"

"Eummm bener?"

"Bener, ka jun gak ada kelas apa?"

"Lagi istirahat, nanti pulang malem gyu nginep aja di rumah ya" Kata Yeonjun.

"Iya.. Eummm ka"

"Kenapa sayang~"

"Thanks I miss you see ya"

Telfon dimatiin sepihak sama Beomgyu yang malu. Padahal cuman bilang terimakasih sana miss you doang tapi ngeblushnya sampe ke kuping. Mood dia hari ini lagi bagus banget rasanya. Padahal habis di makan Yeonjun semaleman rasanya ak ada capeknya.

Padahal Beomgyu kalo gini kan gak bisa keluar ke mana-mana tapi rasanya Beomgyu pengen guling guling di rumah seharian.

"Den"

"Eh iya kenapa?"

"Aden butuh suatu?"

"Engga kok-

"Bi sina panggil aja bi"

"Hehe iya bi, temenin saya ngobrol disini mau?"

"Boleh"

Si bibi duduk di atas karpet lantai depan sofa yang Beomgyu dudukin.

"Heh! Kok di situ sini gakpapa di atas aja"

"Gakpapa den"

"Ouh yaudah aku di bawah"

Sambil meringis sakit Beomgyu berusaha duduk di bawah.

"Ehhh den jangan, yaudah saya di atas"

Beomgyu masang senyum cantiknya.

"Bibi udah lama kerja disini?"

"Udah semenjak tuan Yeonjun pindah ke sini"

"Eumm bi sina gak usah sungkan sama saya, saya juga kerja kok bi disini"

"Ouh saya baru tau den, soalnya saya disuruh jagain aden sama tuan"

"Dia tinggal sendiri aja disini?"

"Iya den, mungkin beberapa kali temenya nginep tapi kebanyakan cuman main"

"OOuh"

"Tapi aden cantik yang pertama di bawa ke kamarnya, tuan itu paling sensitif kalo orang lain masuk tanpa izin ke kamarnya den"

"Dia galak ya bi?"

"Bukan galak tapi tegas"

Beomgyu asik gangguk gangguk lucu.

"Bi bisa buat cemilan gak?"

"Bisa mau minta apa den?"

"Hehe... Mau es sumsum"

"Aden tunggu bentar ya"

"Mau bantu boleh? Hehe sambil belajar masak"

"Boleh den, sini bibi tuntun"


















Pendeks but






















Next -

thePLESTEROù les histoires vivent. Découvrez maintenant