23. Malam terakhir

789 61 6
                                    

"Tumben pulang malem?" Beomgyu memberikan jalan masuk pada Yeonjun yang baru pulang gak tau dari mana.

"Bukanya uda gue WA ya?" Tanya Yeonjun

"Entah gak ada tuh di gue, mungkin lo typing lupa kekirim"

Sindir Beomgyu secara halus. Kakinya melangkah menuju dapur begitupun Yeonjun. Kebiasaan baru Beomgyu bakal suguhin minuman ke Yeonjun setiap pulang pergi.

"Kopi"

"No... Susu jahe biar lo bisa enakan"

Segelas susu jahe tersuguh dengan waktu singkat di depan Yeonjun. Niat hati Beomgyu balik ke kamar buat tidur tapi tangan Yeonjun sudah terlanjur melingkar di pinggangnya.

"Kenapa? Kok ngambek?" Tebak Yeonjun.

"Gak ngambek, tapi jujur gue kangen juga khawatir"

"Cie khawatir sama gue"

"Lo bisa gak sih ka, kalo kemana kabarin gitu gue gak bisa tidur tauk kepikiran" Keluh Beomgyu.

"Ya maaf"

"Gue gak perlu maaf dan kenapa lo harus minta maaf yang perlu itu lo kabarin gue"

Tak tahan dengan  gemasnya Beomgyu yang mengomel Yeonjun mengusulkan muak di perut Beomgyu karena posisi kepalanya yang sejajar dengan perut Beomgyu dia lagi duduk.

"Eh perut lo udah mulai buncit" Kaget Yeonjun.

"Makanya betah betah sama gue di rumah"

"Idih bumil marah idih" Ledek Yeonjun sambil pasang senyum jahilnya.

"Cepet minum kalau mau jenguk cimol, udah dua bulan kan?"

Iya dua bulan lalu Yeonjun cuman dapet jatah blow job sama handjob karena saran dokter.

"Udah boleh?" Tanya Yeonjun exited.

"Iya boleh kemarin kata dokter"

Ucap Beomgyu sambil berjalan meningalkan Yeonjun di dapur.

.
.
Warn! 🔞

"Gyu maaf ya kaka lupa"

"Gak usah minta maaf ka"

Beomgyu yang tengah menyiapkan baju Yeonjun di olek dari belakang dagunya di taruh di atas pundak beomgyu. Begini itu sebagai permulaan introduce dulu sbelum ke inti.

Ya kalau boleh jujur beomgyu emang marah marah banget dia tuh khawatir takut Yeonjun pulang babak belur lagi. Mau berapa plester yang habis?

"Keep your self aja ka"

"Gyu~ kaka udah seminggu gak turun, kaka capek asal kamu tauk"

"Iya maaf gyu gak pengertian"

Sekali gerakan Yeonjun behasil buat badan Beomgyu terbaring di atas kesur. Bibirnya sudah di sergap dengan lahap. Kakinya menahan agar gak menekan perut Beomgyu.

Ciuman demi ciuman dari bibir wajah sampai leher sampai seluruh tubuh Beomgyu di cicipi satu satu sambil memereteli pakaiannya.

Hal yang paling romantis malam ini dimana Yeonjun berhenti sejenak ketika menciumi seluruh badanya tepat di depan perutnya. Perutnya di kecup sayang sama Yeonjun membuat Beomgyu  merasakan seperti ada kupu kupu terbang dari perutnya.

"Arghhhh"

Yeonjun mulai memasukan kepala penisnya kedalam lubang hangat milik Beomgyu. Wajah Beomgyu memerah membuat Yeonjun tersenyum puas melihatnya.

"Calm baby~"

Beomgyu mengatur nafasnya sebelum membiarkan Yeonjun memasukan miliknya lebih dalam.

"I am in"

"Arghhhh"

Kuku Beomgyu yang mulai panjang melukai punggung Yeonjun.

"Jangan teganghhh sayanghhhh" Satu kecupan di kening Beomgyu Terima

"Daddy is coming cimol"

"Hahanghhhh"

Beomgyu tertawa kecil mendengar pangilan Yeonjun pada bayinya tapi Yeonjun malah memasukan lebih dalam. Yeonjun mulai mengerjakan miliknya di dalam.

"Erghhhh your so tight baby~"

"Argghh ahhh ahhh"

Beomgyu mulai menikmati permainan Yeonjun. Komunikasi terbaik memanglah seks setelah perdebatan kecil antara keduanya.

.
.

"I am sorry gyu, I'll promise in last time"

Satu kecupan sampai di bibir Beomgyu sebelum Yeonjun terburu keluar dari apartemen.

.

"Eunghhh"

Beomgyu terbangun dan merasakan kosong di sisi kasur yang lain. Mulia memfokuskan padanganya dan benar yang di lihat kasurnya Yeonjun kosong.

Panik dirinya langsung menelfon Yeonjun. Sayangnya yang mengangkat orang lain dan seorang wanita?

"Hallo ini siapa ya?"

Beomgyu menarik nafanya dalam dalam suaranya tidak asing di telinganya Beomgyu.

"Ini Beomgyu, eumm Yeonjun nya ada?" Beomgyu berusaha terdengar seramah mungkin.

"Gyu~ ini sinb"

"Ka bi?"

"Sorry gyu Yeonjun turun ke ring~ sorry semua ini demi gue"

Walau ada kata maaf di dalam kalimatnya nadanya terdengar seperti mengejek. Beomgyu mematikan telfonya sepihak. Satu decihan dan air mata yang mulai mengalir melewati pipinya.

"Demi sinb? Apa yang bisa gue harapkan dari lo ka? Gue cuman hama yang mampir di hidup lo? Fine lebih baik gue yang pergi lebih dulu dari pada gue yang harus di buang sama lo nantinya"

Beomgyu gak minta di perjuangkan dia cuman minta untuk di hargai. Toh memang salah kelamin hubungan atas dasar tabung jawab. Gak akan ada kehormatan di dalamnya. Gak ada yang jadi prioritas tanpa sebuah landasan.


































Ini gak tau gendrenya apa
















I am sorry for typo














Next


thePLESTERDonde viven las historias. Descúbrelo ahora