15. Hilang

762 68 3
                                    

Apa Beomgyu jadi bodoh dalam sekejap karena uang. Beomgyu mengusak rambut kasar. Kamarnya udah gak berbentuk lagi. Satu kebodohan fatal yang Beomgyu buat. Gimana kalau semisal yeonjun nyebarin Identitasnya?

"Hallo bin?" Suara parau Beomgyu membuat orang di telfon berdesis ngeri.

"Gyu~ gue kerumah ya?"

"Heum"

Telfon dimatiin sepihak sama Beomgyu. Udah dia hari soobin kesini tiap pulang kampus cuman buat suapin Beomgyu biar makan. Soobin paham banget tabiat temenya satu ini paling gak bisa stress karena kesalahanya sendiri.

Pintu kamar kos Beomgyu dibuka nonggol sosok soobin yang dateng bawa tentengan dengan wajah sumringah. Beomgyu sempet ngeliat ada sosok di belakang soobin dan dia yakin pasti itu ornagnya. Sayangnya itu orang gak masuk dan pergi.

"Lo sama siapa?"

"Hu? Abang gojek?"

"Abang gojek ngater lo sampe depan pintu kos gue ngapain?"

"Ka yeonjun yang ngater"

Lucu kan? Iya rasanya Beomgyu pengen ketawa kenceng kenceng dengernya. Soobin udah sejauh itu sama yeonjun? Entah kenapa hati Beomgyu sakit dengernya.

"Mulus banget ya bin" Nada bicara Beomgyu sedikit sinis.

Soobin gak sakit hati kok dengernya dia paham kalau Beomgyu lagi butuh seseorang sekarang.

"Udah kenapa lo jangan gini gyu~ yuk makan"

Soobin buka box Streofoam itu yang isinya bubur ayam kesukaan Beomgyu. Mulai nyendokin sesuap bubur ke Beomgyu.

"Hiks  gue gak bisa bin hiks kenapa gue bego"

"Gyu! Makan! Atau gue paksa"

Beomgyu ngalah dan Terima suapan dari soobin sambil air matanya yang gak berhenti nanggis.

.
.

.
.

"Lo serius gak sih?!" Bentak sinb ke yeonjun yang sejak tadi selalu nerima pukulan dari lawanya.

Bukanya dijawab yeonjun malah lepas sarung tinjunya dan keluar dari ring. Sinb ngejar yeonjun ke ruang ganti.

"Lo ada masalah apa?" Tanya sinb sambil buang nafas kasar.

"Gue gak tau"

"Kenapa sleve lo abis kontrak?"

Tangan yeonjun langsung menangkup kedua pipi sinb dengan cengrmkraman yang gak main main.

"Bener ternyata? Kenapa lagi?"

Cengkraman di ranhang sinb di lepas. Yeonjun duduk di bangku panjang ruang ganti.

"Dia ilang di telen bumi dua hari lalu, nomor gue di blok dan gue dapet kabar dari temenya dia sakit"

"Pfttt lo khawatir?"

"Gue? Gak tau"

"Denial aja terus lo begini. Sesi latihan selesai. Besok lo harus tetep profesional"

Yeonjun gak perduli di kepalanya penuh sama Beomgyu.

"Gue kira yang kemarin jalan sama lo, yang baru" Kata terakhir yang keluar dari mulut sinb sebelum ninggalin yeonjun sendiri.

Satu telfon datang membuat yeonjun kembali sadar. Pangilan datang dari soobin.

"Hallo"

"Hm kenapa bin?"

"Ka aku minta tolong boleh? Kaka tau kan kos temen ku yang kemarin?"

"Iya"

"Bisa beliin bubur buat dia gak ka? Tolong ya ka maaf banget aku ngerepotin"

"Iya gakpapa bin"

"Yaudah ku matiin ya ka"

"Iya"

Yeonjun berfikir sejenak mungkin ini kesempatan dia bicara sama Beomgyu. Entah kenapa fokusnya hilang karena hilang kabar dari si manis. Yeonjun paham kok kontraknya dia udah abis tapi gak bisa langsung hilang gitu aja dong.

Yeonjun beranjak dari duduknya dan salin pakaian sesegera mungkin langsung menuju ke kos Beomgyu.

Sedikit tentang kedekatan Soobin sama Yeonjun. Berawal dari Yeonjun ngasih tumpangan ke Soobin karena udah malem masih nunggu di halte kampus. Semenjak itu Soobin ngajakin dia tukeran kontak dan sering chat Yeonjun. Seiring waktu mereka deket dan Yeonjun pun nyaman berteman sama Soobin. Jangan lupakan sosok Yeonjun yang royal sama temen. Dia gak masalah direpotin temen kayak gini apalagi ini menyangkut Beomgyu yang penuhin fikiranya selama ini.












Konflik bentar ya




















Happy Monday










I'am sorry klo ada typo btw







Next

thePLESTERWhere stories live. Discover now