208 29 0
                                    

Lorong menuju ICU mendadak dipenuhi dokter dan perawat. Mereka mengangkut pasien gawat. Warga sekitar menemukan seorang anak perempuan sedang sesak napas.

"Pasien anak, usia kisaran pelajar SMP" data Ino memaparkan informasi pada dokter dan perawat ICU.

"Ada apa?" Neji kebetulan melintas, melihat beberapa orang bergerombol di pintu utama.

"Kami mendapat laporan ada seorang anak tiba-tiba ditemukan tak sadar diri di tengah pedestrian"

"Sudah ada dokter yang menangani?"

"Hai, dokter umum telah bertugas untuk mengatasi kondisinya sementara. Tapi kami harap Hyuga-Sensei standby untuk antisipasi jika pasien menderita kelainan jantung" analisis Ino cepat memberikan arahan.

"Wakarimashita. Aku akan ke sana"

Neji bergegas mengikuti perkembangan pasien yang baru masuk. Mengamati dokter insidentil menangani pasien dari ruang kaca. Dirinya tertegun dengan gadis yang akan menjadi pasiennya.

"Matte, gadis ini.."

"Nii-san apa yang terjadi?" Hinata menyusul sang kakak sepupu berwajah gelisah. Tak biasanya Neji menampakkan kekhawatiran serupa.

"Hubungi Naruto, saudarinya masuk ICU"

"Hai"

Hinata menurut instruksi Neji. Sacchan, begitulah Naruto pernah bercerita. Sepupu yang satu bulan belakangan tinggal satu atap bersama di apartemen Naruto.

Naruto yang masih sibuk mengaplikasikan efek pada sebuah foto segera meminta izin. Ada keadaan genting yang tak bisa ditinggalkan.

Kaki kanan dan kiri Naruto melangkah bersusulan. Raut mukanya tak tenang. Saking terburu-burunya, Naruto tidak sengaja menabrak dokter, "sumimas-"

"Naruto? Kau bilang ada jadwal sampai petang?" tegur Sasuke terkejut sahabatnya datang.

"Mana adikku?"

"Siapa?"

"Sacchan! Kudengar dari Hinata dia masuk ICU"

Sasuke merespon enteng, "aku tidak tau"

"Sial!" Naruto melanjutkan perjalanan menuju ICU.

Sasuke mengamati gelagat aneh Naruto. Untuk apa ke ruang ICU, padahal Sacchan yang diusirnya selalu menuju pertokoan sebelah. Umumnya remaja tersebut membeli jajanan dan membaginya pada Sasuke kemudian.

"Dia dalam perawatan yang lebih ahli. Kau tak perlu cemas" Sasuke menepuk pundak Naruto. Keduanya hanya diizinkan menjenguk dari kaca besar ruang ICU. Sebab, Neji masih melakukan pemeriksaan lanjut.

"Apa yang kau lakukan?!" Naruto sontak meremas kerah baju Sasuke, "Sacchan tidak akan begini kalau tidak kelelahan"

"Yamero, Usuratonkachi" Sasuke mendorong tubuh Naruto, "lagipula dia terus mengganggu, makanya kuusir keluar"

"Teme!" bogem mentah Naruto mendarat tepat di pipi Sasuke, "aku sudah menitipkannya padamu tapi malah kau abaikan?"

"Sudah kubilang tidak tau! Dia terus mengganggu" Sasuke bersikukuh kejadian yang menimpa bukanlah salahnya.

"Jangan-jangan selama ini kau memperlakukannya demikian?" tebak Naruto langsung memojokkan Sasuke.

Sasuke terbungkam. Tak berani bersuara ataupun menatap mata tajam Naruto. Rasa bersalah mulai menyelimuti.

"Keterlaluan kau!"

TAP! Seseorang berhasil menahan tinju Naruto yang kedua. Dia memperingatkan agar tak membuat kebisingan.

True Love of UsWhere stories live. Discover now