VAIN

205 21 0
                                    

"Kita butuh bantuan di ruang ICU. Banyak korban dari ledakan hotel sebelah" dokter kepala menginstruksikan beberapa dokter yang berjaga malam untuk fokus pada penanganan pasien insidentil.

Pagi-pagi buta, tepi barat Rumah Sakit Konoha dikejutkan amukan jago merah dari sebuah hotel. Seluruh tenaga kesehatan yang berjaga maupun yang baru datang dikerahkan untuk memberikan pertolongan pertama. Total korban mencapai 32 orang.

"Roger, aku akan menuju bangsal F" Sasuke yang baru tiba segera mengenakan jas yang sedang disampirkan pada lengan.

Tak ada waktu bertanya, semua wajib kerja cepat. Sasuke pun demikian. Usai menerima pengarahan, langkah kakinya buru-buru meninggalkan lobi sampai hampir menabrak korban evakuasi.

"Sumimasen. Sumimas—" matanya terbelalak seketika. Salah satu korban memiliki citraan mirip dengan orang yang selama ini pergi dari sisinya.

Sakura?

"Ayo cepat cepat!" perawat dan dokter tanpa menggubris apapun, memilih terus berjalan menuju bangsal yang ditentukan. Kondisi pasien sedang darurat tak sadarkan diri.

Sasuke menyerobot para tenaga kesehatan yang berjubel masuk ke ruang ICU. Sasuke mencoba meneliti pasien yang dilihatnya tadi. Memastikan, matanya bermasalah atau tidak.

"Oi Sasuke, di sini sudah mendapat penanganan dokter semua. Bertugaslah di bangsal lain" ucap Shikamaru ketus. Seingatnya Sasuke tak dapat bagian bangsal C.

"Tidak, aku ingin memastikan seorang korban!"

"Kau mau mendapat hukuman lagi?" tegur Neji yang kebetulan ada di sana, "pergilah untuk mereka yang membutuhkan. Ingat sumpahmu"

"H-Hai, Senpai"

Sasuke menurut. Dia menuju bangsal F dan melakukan penanganan sigap dan tepat. Ingin lekas menyelesaikan tugas demi memastikan ekspektasinya.

"Kau tidak ada tugas di bangsal ini" interupsi Shikamaru yang masih memantau kondisi pasien bangsal C.

Sasuke mendecih dongkol. Lagi-lagi Shikamaru memperingatkannya. Dia tak mau sampai ketahuan dan berujung dengan laporan ke dokter kepala.

Chikuzo, padahal pasienku tak segawat miliknya.

Walhasil dengan perasaan hampa, Sasuke kembali ke bangsal F. Pikirannya berkecamuk. Usahanya melepas kepergian Sakura dengan ikhlas ternyata tak berhasil.

Kejadian terulang kembali. Ada gadis lain yang mirip dengan mendiang kekasihnya. Kali ini siapa lagi wanita itu?

"S-senpai" sapa Sasuke kebetulan berpapasan dengan Neji, "tadi kau berada di bangsal C. Sou, apakah kau bisa membagi data korbannya?"

"Data diri korban termasuk privasi yang tak boleh diumbar sembarangan. Kukira kau paham kebijakan ini"

"Iia, maksudku.. pasien perempuan.. itu.."

"Aku tidak menangani satupun wanita" ungkap Neji menghapus rasa penasaran sang junior.

"Arigatou"

Sasuke berlalu, mencoba bertanya ke bagian administrasi. Mereka tentu punya data lengkap tentang pasien. Terutama catatan nama korban barusan.

"Sumimasen, Yamanaka-san. Apa ada korban kebakaran hotel yang bernama Sakura Haruno?"

"Chotto biar kulihat" Ino meneliti setiap nama pasien terdaftar, "gomen, sejauh ini tidak ada. Beberapa korban memang belum teridentifikasi karena tanda pengenal mereka hangus di TKP. Kami harus menunggu mereka sadar terlebih dahulu"

True Love of UsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora