33. MENJENGUK

14.3K 1.5K 340
                                    

Vote dulu baru baca⭐

***

Kania, Berta dan Rosa yang berada di parkiran rumah sakit bertemu dengan Edo dan Radit. Edo dan Kania tidak sengaja adu tatap, mereka berdua langsung membuang muka.

Gue harap lo udah lupain gue. Batin Kania.

Kenapa setiap gue lihat lo, semakin susah buat gue lupa? batin Edo pada diri sendiri.

"Lo tengah malem ngapain kesini?" tanya Berta.

"Mau jenguk lah!" jawab Radit.

"Lo buta jam apa gimana? Ini jam dua belas! DUA BELAS!" sengak Rosa.

"Kalian cewek-cewek mending pulang, deh. Masih pakai seragam sekolah juga!" imbuh Radit.

"Diem lo, Dit! Jangan ngang ngong ngang ngong kalau ngomong!" beginilah Radit dan Rosa jika sudah bertemu. Dan cuman Radit yang berani mengejek macan betina seperti Rosa hingga membuat cewek itu murka.

"Sssttt! Nggak pa-pa lah! Lo kalau marah kayak Kak Ros di Upin Ipin tau, Ros." ujar Radit, "Tapi lucuan lo, kok." Radit menarik turunkan alisnya sambil cengengesan.

"Waketos freak banget lo! Gak jelas!" ejek Rosa.

"Diem lo, Ros! Gue ketekin juga lo lama-lama!"

"Wangian juga keteknya Daniel!"

"Kuda nil?"

"Daniel, goblok! Pacar gue! Enak aja lo katain!"

"Gue tebak pacar lo nggak seganteng gue. Pasti mukanya kayak pantat kuda, makanya dia mau sama kuda lumping kayak lo."

"Cangkeman!"

"Gue mencium tanda-tanda kalian berjodoh." Edo berbicara.

"NAJIS!" bantah Radit dan Rosa.

"Ehhh sssttt, diem lo pada. Aksa ngabarin kalau Vega udah sadar!" ucap Berta dengan tersenyum lebar.

"HAH?! SERIUS?!"

Mereka yang akhirnya mau pulang pun tak jadi pulang. Mereka berlari dari parkiran menuju ruangan rawat Vega.

"Eh, maaf suster." Radit meminta maaf sebab ia tak sengaja menabrak.

Radit meraih bolpoin yang digenggam perawat itu, "Hubungi saya kalau mau minta pertanggungjawaban." Radit mengedipkan matanya.

"ADUH, ANJIR! PANTAT BAHENOL GUE!"

"Lo kenapa duduk disitu? Bangun." Radit mengulurkan tangannya untuk membantu Rosa berdiri.

"Hati-hati makanya kalau jalan, jadi kepeleset kan lo." tutur Radit. Rosa mencibir, ia mengusap pantatnya yang terasa panas.

"OH SHIT! OH MY EYES!" pekik Edo kala melihat pemandangan di hadapannya.

"Wah! Wah! Keciduk lo pada." kata Radit menggelengkan kepala. Mereka membulatkan mata, pemandangan indah macam apa ini?

Aksa berdehem canggung, ia yang semula memeluk Vega melepaskan pelukannya, dan turun dari brankar. Sementara Vega masih mengatur napasnya.

"Disuruh jagain malah ditidurin." kata Edo.

"Baru tau gue kalau berdua kelakukan Aksa begitu." ucap Rosa.

"Perbucinan apa lagi ini?!" Berta mengelus dadanya, nasib jomblo.

"Astaga....." Kania tidak habis pikir.

Berta dan Rosa menghampiri Vega dan memeluknya. Kania yang diam saja ditarik oleh Rosa untuk saling berpelukan.

"Akhirnya lo sadar, Ve." Rosa terharu, sudut matanya berair.

DISHARMONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang