Pergi

1K 101 12
                                    

Saat pulang dari sekolah Nanami tiba-tiba memasak makanan. (Name) berinisiatif untuk membantu. Mereka memasak kari.

Saat memasak mereka hanya diam. (Name) jadi merasa canggung ketika di dekat Nanami. Ia akhirnya memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya.

"Emm Nanami, aku menyukaimu" Gumam (name) yang bisa di dengar Nanami.

"Lalu? " Tanya Nanami dingin.

(Name) menatap Nanami. Nanami juga. Mereka saling menatap.

"Memang kenapa? Itu wajar bukan, seseorang akan selalu suka dengan orang yang baik dan aku adalah orang baik" Ucap Nanami.

"Bukan suka yang seperti itu"

"Ahh apa yang seperti sepasang kekasih itu? " Tanya Nanami memastikan.

(Name) mengangguk. Nanami terdiam.

"Bukannya aku tidak suka padamu tapi perbedaan umur kita itu cukup jauh dan lagi aku sudah janji padamu di awal"

"Tidak jauh kok, cuma beda 10 tahun" Sangkal (name).

"Tapi kita sudah membuat perjanjian di awal, hubungan kita juga cuma sekedar saling menguntungkan"

"Kamu membutuhkanku karena uang sedangkan aku membutuhkanmu agar terbebas dari peraturan para tetua bodoh itu"  Timpal Nanami.

"Jadi bagimu aku hanya tameng untuk menghindar dari sebuah peraturan yang tidak pernah kuketahui?!!" (Name) mulai kesal.

"Dan yaa, awalnya aku memang hanya ingin memanfaatkanmu tapi sekarang berbeda!" Timpal (name).

"Tidak..... " Ucapan Nanami berhenti ketika mendengar bunyi bel rumah.

Nanami buru-buru membuka pintu. Seorang wanita berambut coklat muncul dari balik pintu, itu Shoko.

"Hai (name)! Bagaimana kabarmu? Kuharap kamu melakukan apa yang dokter suruh ya" Sapa Shoko.

Shoko dan (name) pernah bertemu saat di rumah sakit. Ia hanya memberi beberapa saran untuk penyembuhan (name).

"Hai Shoko san, lama tak jumpa" Sapa (name) .

Nanami, (name) dan Shoko makan malam bersama. Nanami duduk di bagian ujung meja sedangkan, (name) dan Shoko saling berhadapan duduk di dekat Nanami.

(Name) dan Shoko banyak mengobrol saat sedang makan. Nanami hanya diam dan menikmati makanannya.

Shoko ternyata membawa beberapa taiyaki. Selesai makan, mereka memakan taiyaki yang dibelikan oleh Shoko tersebut.

Shoko mengambil sebuah taiyaki berisi kacang merah lalu menyodorkannya tepat di depan mulut Nanami. Nanami awalnya menolak tapi karena Shoko terus memaksa, Ia akhirnya memakan beberapa taiyaki dengan disuapi Shoko.

"Wahh kalian terlihat seperti pasangan yang serasi! " Puji (name).

Shoko tersenyum. Nanami berwajah datar tapi sebenarnya ia merasa tidak enak pada (name).

"Begitukah?"

(Name) mengangguk. "Kenapa kalian tidak menikah saja? " Tanya (name).

"Yaa aku juga inginnya sih begitu tapi Nanami bilang harus ditunda untuk setahun kedepan jadi apa boleh buat"

"Oh ya (name) karena kamu sepupu Nanami, apa kamu bisa kenalkan aku pada ibu Nanami? Aku belum pernah bertemu dengannya selama ini" Timpal Shoko.

"O-oh ya, nanti kita belanja bersama sambil Ku kenalkan ya"

(Name) langsung bad mood mendengar ucapan Shoko tadi.

Apa-apaan itu? Setelah bercerai dariku ia ingin menikah dengan dokter itu, batin (name).

Halu with Nanami kentoWhere stories live. Discover now