Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kantin.
Pukul 12.30
Bagaimana dengan nilai presentasi kalian?"
"Bagus. Bu Kim memberi kami nilai A. Hebat bukan? 1 kelompok dengan Taehyung dan pasangan mesum itu terus terang saja membuatku hampir merasa putus asa"
"Jimin dan Rini mungkin mengkhawatirkan. Tapi Taehyung? Apa kau tidak tau dia itu cerdas" Ucap Jeon Esra.
"Benarkah? Aku tidak tahu soal itu"
"Begitu yang aku dengar. Dia cukup cerdas. Jangan menganggap remeh dia. Dia sering melakukan presentasi dikantor Ayah nya. Jadi dia cukup ahli dalam urusan itu"
"Aku tidak menganggap remeh dia. Aku hanya meragukan bisa berdiskusi dengan baik dengan nya. Mengingat sikap nya yang begitu menyebalkan itu, selalu saja seperti ingin mengajak berkelahi. Bagaimana dengan kalian? Apa nilai mu bagus?"
"B. Lumayan lah"
"Kau benar. Kuakui Taehyung cukup pintar. Nilai A yang kami dapat tidak lepas dari usaha nya. Aku hanya tidak tahan dengan mulut pedas nya"
"Bagaimana dengan Jungkook? Apa kau tidak punya rasa bersalah sedikitpun padanya?"
Bo Young menghentikan kegiatan makan nya sejenak.
"Bagaimana kau tahu?"
"Tentu saja aku tau. Rini yang memberitahuku"
"Dasar si mesum keparat itu. Dia mengadu padamu?"
"Tentu saja. Dia selalu mengadu tentang segala nya padaku. Bukan kah dengan mu juga?"
Bo Young melanjutkan mengunyah makanan nya. Esra benar. Rini memang tidak pernah menyembunyikan apapun. Jangan coba-coba memberitahukan rahasia pribadi mu dengan Kim Rini jika tidak ingin berakhir dengan rahasia pribadi yang akan berubah menjadi rahasia umum.
"Jangan berani-berani kau menyakiti Jungkook. Kau akan berhadapan dengan ku" Jeon Esra menatap Bo Young dengan tajam.
"Yaaa, kau ini teman ku atau bukan? Kenapa mengancamku. Brengsek!"
Bo Young melotot.
"Aku memang teman mu. Tapi aku juga sudah lama mengenal nya. Dia sahabat kakakku kau tau? Aku tidak mau kau menyakiti nya"
Jeon Esra adalah adik dari Jeon Hoseok alias Hobi yang merupakan sahabat dekat Jungkook.
"Aku tidak bermaksud menyakiti nya. Tapi ngomong-ngomong kau ini berada di pihak siapa sih?"
"Aku berada di pihak yang benar walaupun kau adalah sahabatku. Jungkook itu begitu baik. Aku sangat mengenal nya"
"Aku tahu dia sangat baik. Itu sebab nya aku merasa takut"
