💜 3/5 💜

4.6K 672 45
                                    

Matahari kembali menduduki singgasananya di atas langit biru dengan kabut tipis yang menghiasi cakrawala. Semilir angin yang bertiup menggoyangkan dahan pepohonan, menyebabkan embun menetes membasahi tanah yang kering. Kicauan burung yang hinggap di dahan pohon memecah kesunyian pagi itu.

Di sebuah kamar sederhana, terlihat seseorang masih meringkuk di bawah selimut hangatnya. Tampak tidak memiliki tanda-tanda akan bangun dari ranjang single tersebut bahkan hanya untuk menyambut hangatnya sinar mentari di pagi hari.

Ring... Ring ... Ring

Dering ponsel yang menggema di seluruh ruangan membuat sosok itu mengerang. Dengan malas, tangannya lantas terulur untuk meraih ponsel yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya.

Tanpa melihat ID penelpon, ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Hallo?" sapanya masih dengan mata tertutup.

"Morning, princess. Mimpi indah tentangku tadi malam?"

"Siapa ini?"

"Ayahmu."

"Ayah?"

"Ya, princess. Ini ayah."

"Kau bangkit dari kubur, Ayah?"

Terdengar suara tawa di seberang telepon. "Kau masih tidur ya?" tanya orang itu dengan geli.

[Name] hanya bergumam sebagai balasan. Tampak sekali gadis itu masih belum tersadar dari alam bawah sadarnya.

"Kau tidak lupa janji kita hari ini, 'kan?"

"Janji?"

"Kencan. Kau kan pacarku sekarang."

Mendengar kata pacar, mata [Name] sontak terbuka lebar. Ia langsung mengubah posisi menjadi duduk sebelum memeriksa layar ponsel hanya untuk melihat nama 'Pacar Palsu' disana.

"Ran?" ucapnya memastikan.

"Ya, sayang. Ini aku. Segera bangun dan bersiap-siap, oke? Aku akan tiba di tempatmu jam 9 nanti. Sampai jumpa, cantik."

Tuutt ... Tuutt ... Tuutt

[Name] hanya bisa menatap kosong pada ponsel di tangannya ketika panggilan itu terputus.

Kencan, katanya?

Bukankah mereka hanya pura-pura? [Name] hanya menjadi pacar Ran jika di depan ibu pria itu saja, kan? Alasannya tentu saja agar ibu Ran berhenti menjodoh-jodohkan putranya dengan anak gadis orang.

Atau apakah mungkin ini adalah 'hari itu'? Sebuah hari dimana Ran akan membawa [Name] pada keluarga pria itu dan memperkenalkannya sebagai pacar yang selama ini disembunyikan?

Gadis itu menghela napas sejenak sebelum melakukan apa yang Ran katakan.

"Baiklah. Tidak boleh terlambat di hari pertama bekerja."

.
.
.

Tepat pukul 9 pagi, seseorang menekan bel pintu apartemennya. [Name] segera berjalan menuju arah suara itu berasal hanya untuk mendapati Ran yang kini tersenyum manis padanya.

Ah, Ran tiba sesuai dengan waktu yang pria itu katakan.

Baiklah. [Name] sudah bilang kalau Ran itu tampan, kan? Tapi .... Hell yeah, tanpa setelan formal serta gel rambut pria itu terlihat sangat menakjubkan! Jika [Name] tidak salah ingat, usia Ran menginjak 30 tahun, kan? Namun lihatlah penampilan pria itu sekarang, turtleneck yang dibalut oleh blazer biru tua, serta jeans yang kini membungkus kaki panjangnya membuat Ran terlihat jauh lebih muda dari umur yang sebenarnya. Oh, jangan lupakan rambut Ran yang jatuh menutupi keningnya.

"Hay, cantik. Siap untuk pergi?" Ran bertanya disertai senyum yang masih setia menghiasi wajah tampan pria itu.

Seolah tersadar dari aksi terpesonanya, [Name] segera berdehem sebelum menganggukkan kepala. "Ya, ayo pergi."

Setelah mengunci pintu, [Name] dan Ran berjalan berdampingan menuju mobil Ran yang terparkir di halaman.

"Kau cantik sekali, princess." Ran berkata saat ia meraih sebelah tangan [Name] untuk digenggamnya.

Gadis bermata [eye color] itu hanya bisa mengerjap sebelum menunduk untuk menyembunyikan rona merah yang mulai menyebar ke seluruh wajahnya. "Terimakasih. Kau juga terlihat baik, Ran."

"Benarkah?" Ran kembali tersenyum seraya mengeratkan tautan tangan mereka. "Aku senang pujian itu datang darimu."

"Kita mau kemana?" tanya [Name] saat ia memasuki buggati la voiture noire milik Ran.

Ran bersenandung sebelum berkata.

"Rahasia."

.
.
.
.


Words : 555Rabu, 29 Desember 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Words : 555
Rabu, 29 Desember 2021

OLDER || Haitani Ran [✓]Where stories live. Discover now