Chapter 30 [END]

102 16 8
                                    

"Sampai jumpa di titik terbaik menurut takdir Tuhan."

•DIFFERENT•

Setelah kejadian di lapangan basket, baik Cahaya maupun Aditya sama-sama memilih absen dari sekolah sampai pembagian rapor.

Karena pengambilan rapor diambil oleh wali murid, jadi Cahaya dan Aditya tidak perlu repot-repot ke sekolah.

Kedua akun sosial media keduanya sama-sama ditutup. Semesta mungkin menetapkan mereka berbeda, tapi di balik perbedaan ada persamaan di antara keduanya.

Mereka sama-sama untuk menenangkan diri, meredam emosi dan mencoba menerima kenyataan.

Keduanya tahu semua itu sulit, tapi jika tidak sekarang lalu kapan.

Mereka berdua yang membuat luka itu sendiri. Aditya tahu dia dan Cahaya berbeda, tapi dia tetap egois untuk mendapatkan Cahaya, lalu saat Cahaya tahu semuanya, dia tidak menyelesaikan masalahnya tapi malah menghindari. Dan mereka berdua harus menyembuhkan luka itu sendiri.

Keduanya harus kembali seperti biasa walau tidak bisa seperi semula.

Keduanya harus terbiasa lagi dengan kehadiran masing-masing, seakan tidak pernah ada rasa di antara keduanya.

Karena sesungguhnya sesuatu yang diawali dengan baik maka harus diakhiri dengan baik juga.

Cahaya dan Aditya adalah dua titik yang tidak bisa menyatu layaknya matahari dan bulan. Mereka hanya ditakdirkan untuk saling mengagumi dan saling menjaga dari jarak jauh.

🌝🌝🌝

Dua Minggu ke depan adalah hari libur sekolah, setelah semester pertama. Bukan itu saja, umat Nasrani juga akan merayakan hari Natal pada tanggal 25 Desember mendatang lalu menyambut pergantian Tahun Baru.

Dan sesuai janji sekolah, malam ini tepatnya malam Minggu, SMA Trisatya mengadakan penutupan sekolah sebelum liburan dengan mengadakan konser yang mengundang penyanyi muda yaitu Mahalini Raharja. Penyanyi berdarah Bali itu telah tiba di Lampung kemarin, untuk mengisi konser di SMA Trisatya malam ini dengan tema 'COLOR LOVE OF TRISATYA'.

Panggung megah sudah didesain sedemikian rupa hingga membuat siapa saja yang melihatnya terpana. Kinerja OSIS dibawah pimpinan Lintang Mahardika tidak diragukan lagi. Kini lapangan upacara seperti stadion.

Seluruh murid SMA Ttisatya begitu antusias dengan acara malam ini. Mereka memakai pakaian bebas pantas dengan berbagai macam warna sesuai tema acara.

Di antara banyaknya orang yang ingin menonton dekat panggung, seorang gadis lebih memilih menonton di lantai dua, jauh dari keramaian, dan pastinya sunyi.

Dia Cahaya, sumber berita gosip yang sedang hangat dibicarakan. Malam ini Cahaya memakai celana levis dengan kaos hitam yang dibalut sweater rajut dengan warna yang sama. Rambutnya dibiarkan terurai bebas.

Mendekati acara yang akan segera dimulai para murid banyak yang berdatangan, Cahaya dapat melihat jelas semua itu atas. Bukan hanya murid Trisatya, tapi para dewan guru juga mulai berdatangan dan mengisi kursi di bagian sisi panggung.

Cahaya juga melihat Kartika yang baru datang bersama Ishan. Keduanya tampak serasi dengan warna baju yang sama, sayangnya mereka sedang break. Di belakang mereka ada Bagaskara yang berjalan sendiri.

Cahaya mengedarkan penglihatannya, untuk mencari pemandangan lain sambil menunggu opening yang akan segera dimulai dalam beberapa menit lagi.

DIFFERENT [SELESAI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant