[ END ]

304 20 0
                                    

Setelah makan cindy menatap ke luar jendela dengan keadaan lemas. Jio lagi lagi mendapatkan telfon dari gito , dirinya pun langsung mengangkat telfon itu.

" kenapa? "

" bisa pulang? cepetan papa tunggu "

" udah saya bilang , saya ga bisa pulang "

" kenapa gabisa? "

" emang apa hak anda untuk tau semua masalah saya? "

" kamu bisa ngehargain saya ga sih! "

" saya ngehargain anda? anda ga ingat semua perbuatan anda kepada mama sama dan juga saya. "

" kenapa sih ngungkit masa lalu? lagian kan itu papa kebawa emosi dan tidak sengaja"

" ok saya bisa paham itu emosi tapi  emosi seperti apa yang membuat saya lumpuh? untung saja itu ga permanen . "

" maaf "

" sudah saya bilang sampai kapanpun saya maafin anda , anda tetap saja melakukan seperti itu. "

Telfon itu langsung dimatikan oleh gito. Cindy yang mendengar semua percakapan gito dan jio hanya bisa diam ternyata jio hampir kehilangan kakinya . Jio langsung membalikkan badannya menatap cindy , jio langsung berjalan ke kursi dan duduk .

" jio? aku tau kamu mau cerita " ucap cindy sambil tersenyum menatap jio.

Jio pun mengangguk lalu menceritakan semua yang dirinya alami semenjak cindy meninggalkan nya. Jio dan cindy memutuskan untuk bersahabat . Cindy pun memberikan bantuan sedikit sedikit agar jio tidak di bebankan sendiri. Jio pun berterima kasih pada cindy , cindy hanya membalasnya dengan senyuman. Cindy kembali merasakan sesak nafas lagi-lagi cindy langsung membuat jio tau akan melakukan apa . Jio memanggil dokter dan dokter langsung datang dan kembali mencoba agar nafas cindy kembali normal . Jio disuruh keluar sebentar , 2 suster masuk kedalam ruang inap cindy. Jio lagi lagi mendapatkan telfon dari irawan namun langsung ditolak oleh jio.

" kamu pasti bisa cindy " batin jio sambil berdoa.

Para suster lain berdatangan dengan membawa beberapa alat untuk detak jantung. Jio yang melihat itu semakin khawatir dengan cindy . 3 jam berlalu namun dokter dan suster sama sekali belum keluar disini lah jio semakin panik . Lagi lagi jio ditelfon oleh dion , jio pun mengangkat telfon itu.

" apaan? "

" jio ! pulang jio! "

" kenapa sih berisik banget "

" tante dey sakit parah "

" hah! gw pulang sekarang "

Jio langsung mematikan telfon dan langsung berlari ke suster di administrasi dan menitipkan pasien cindy , suster itu pun mengangguk. Jio langsung berlari ke parkiran dan menaiki motornya lalu mengebut menuju rumahnya , 35 menit kemudian jio sampai di depan rumah baru saja jio masuk jio sudah langsung tidak di izinkan pergi dan dikepung oleh irawan , dion , aldion , dan sholeh.

" lu ga boleh kemana mana ! " ucap irawan dengan nada yang terdengar marah.

" owh jadi gini mainnya jadi lu jadiin mama gw sebagai alasan. Sahabat macam apa lu! " teriak jio sambil menatap dion.

Tiba tiba jio mendapatkan telfon yang membuat jio langsung mengangkat nya.

" maaf kak jio , ini pasien cindy terus memanggil nama anda "

" saya segera balik kesana "

Telfon itu dimatikan jio kini jio langsung ditanya oleh aldion namun jio tidak menjawab pertanyaan itu. Jio mencoba berlari ke belakang rumah untuk memanjat pagar namun jio langsung didorong irawan . Jio tidak ada pilihan dirinya pun memutuskan untuk berkelahi dengan mereka dan jio menjatuhkan mereka semua , jio langsung berlari keluar dari rumah dan langsung menaiki motor nya dan melaju meninggalkan rumahnya , jio pun langsung di ikuti oleh irawan , dion , aldion , sholeh , dey , gito dan keluarga nya. Jio benar benar mengebut pikiran jio hanya terfokus pada cindy sampai sampai dirinya tidak fokus dan harus bertabrakan dengan truk . Jio pun terpental dan kepalanya membentur trotoar . Kepala , kaki , tangan dan badan jio mengalirkan darah segar . Jio langsung dihampiri oleh dey , sholeh dan aldion.

Temen masa lalu ku [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang