* * *
"Kenapa sayang?"
"Hei ada apa?" Heran suzy melihat joohyun yang sedari tadi menatap dirinya dengan intens
"Joohyun?" Jinyoung melambaikan tangannya di depan wajah anaknya
Joohyun tersadar dan gelagapan kemudian menggelengkan kepalanya
"E-eh engga kok"
"Kenapa? Ada apa? Cerita sini sama appa dan eomma" jinyoung mengusap pelan rambut anaknya
Bagaimana dirinya bisa cerita sedangkan yang ada di otaknya itu adalah mereka? Pasalnya otak joohyun sedikit terkontaminasi oleh ucapan seulgi semalam
Seulgi yang tahu isi pikiran joohyun tentu saja sudah cekikikan di sudut ruangan sana. Cekikikannya terhenti di kala joohyun meliriknya dengan sinis, ia langsung mengangkat kedua tangannya membentuk tanda peace
'Sungguh aku juga tidak sengaja melihatnya hyun'
'Kamu mengotori otak suci ku!'
'Jangan salahkan aku, salahkan otakmu yang masih mengingat perkataanku semalam'
'Aishh jinjja kamu sangat menyebalkan unnie'
'Ok baiklah araseo kalo begitu mendingan aku pergi saja!'
'Eh jangan!'
'Seulgi unnie gak seru ah sekarang kok kamu pundungan sih?'
'Ya memangnya gak boleh?'
"Hyun?"
"E-eh?" Joohyun terkejut
"Kenapa hm?"
"Anniyo eomma, maaf aku sedang berkomunikasi dengan seulgi unnie"
"Matamu...kenapa sembab? Kamu menangis semalaman?"
"Eomma...appa..." joohyun menatap orangtuanya
"Sebenarnya setelah kejadian malam itu seulgi unnie tidak pernah muncul lagi dihadapanku, aku mendapat bayangan bahwa dia akan pulang ke tempat yang sudah seharusnya. Aku takut..."
"Sampai tadi malam, aku melihat dia berdiri di sisiku namun dia langsung menghilang ketika aku membuka mata. Aku menangis dan memohon agar dia tidak pergi dariku"
"Aku tahu, seharusnya aku tidak boleh egois, tapi eomma...appa...aku sangat menyayanginya sampai tidak rela jika dia meninggalkanku" buliran air mata joohyun perlahan turun lagi dan sang eomma segera memeluk tubuhnya
"Hyun, bagaimana pun kita dan seulgi itu berbeda...dia tidak mungkin terus berkeliaran di dunia ini...jadi appa mohon walaupun mungkin sangat sulit untukmu, tapi kamu harus belajar sedikit demi sedikit mengikhlaskan dia untuk pulang ke tempat yang sudah seharusnya" jinyoung menatap sendu anaknya
"Tapi appa..."
"Gwenchana gwenchana appa mengerti perasaanmu, bagaimana pun juga aku sudah menganggap seulgi sebagai anakku" jinyoung menghembuskan nafasnya lalu ikut memeluk joohyun
"Sekarang seulgi masih disini?" Joohyun mengedarkan pandangannya
"Masih...itu dia berdiri disitu sambil menghadap ke sudut ruangan" joohyun menunjuknya
"Ngapain dia disitu?" Tanya suzy lagi yang langsung dibalas oleh gelengan kepala dari joohyun
"Seulgi unnie kamu ngapain berdiri disitu sambil nutup telinga?" Heran joohyun
'Aku tidak mau melihat dan mendengar kalian membicarakanku'
'Nanti aku semakin tidak tega untuk meninggalkan kalian'
"Apa katanya?"
"Unnie tidak mau lihat dan dengar pembicaraan kita karena nanti dia semakin tidak tega untuk meninggalkan kita"
"Seulgi-ah kenapa kamu tidak menjadi anakku saja dan menjadi unnie yang baik buat joohyun" ucap jinyoung
'Karena aku anak appa Kang' ceplos seulgi yang membuat joohyun terkekeh
"Kenapa?"
"Unnie menjawab karena aku anak appa Kang"
"Ishh aku juga tau itu" Kesal jinyoung
"Jika kau menjadi anakku marga nya akan menjadi Park, Park Seulgi" lanjutnya
"Park atau Bae?" Tanya suzy
"Park Seulgi."
"No. Bae Seulgi" balas suzy
"Jadi aku Park Joohyun atau Bae Joohyun?" Tanya joohyun
"Bae Joohyun!" / "Park Joohyun!"
'Aishh ada apa dengan pasangan itu? Kenapa berantem? Mereka sudah tua, bukannya semalam saling menempel ya' Heran seulgi
"Joohyun bermarga Bae ya!"
"Tapi kan--
"Bahkan dalam akta lahirnya dia bermarga Bae"
"Iya sayang aku tau dia bermarga Bae, tapi biarkan seulgi bermarga Park agar sama denganku"
"No! Dia juga harus bermarga Bae"
"Eomma appa..tapi unnie bermarga Kang" cicit joohyun
'Hyun lagi dan lagi orang tuamu meributkan soal marga, seperti anak kecil saja'
"Unnie aku juga lelah" joohyun memijat pelipisnya
"Park Seulgi lebih bagus daripada Bae Seulgi"
"Oh jadi menurut kamu Bae itu jelek hah?!"
"A-anniya b-bukan begitu sayang" sangkal jinyoung
"Yasudah ubah saja semua marga anak-anakmu, Park Joohyun! Park Yerim! dan juga Park Seulgi!"
"Eomma appa kalian kenapa sih?!" Joohyun mulai jengkel
"Dia itu Kang Seulgi. K.A.N.G S.E.U.L.G.I"
"Dan juga bukankah kalian sudah sepakat kalau namaku itu Bae Joohyun dan adikku itu Bae Yerim? Kenapa kalian ribut soal marga? Ini bukan sekali dua kali! Aku bingung harus bagaimana karena disini tidak ada yerim yang selalu mengalihkan perhatian ketika kalian adu mulut soal marga"
"Maaf sayang.." suzy dan jinyoung menundukkan kepalanya
Joohyun menghembuskan nafasnya, "eomma aku lapar~"
"Sudah jam makan siang, biar eomma ambilkan makanannya"
"Eomma tapi aku gak mau makanan rumah sakit~" joohyun memajukan bibirnya
"Tapi kamu masih sakit sayang"
"Appa~"
"Mau makan apa? Biar appa yang bel-- aww kok kamu nyubit sih?" Protes jinyoung ketika suzy mencubit perutnya
"Joohyun lagi sakit gak boleh makan sembarangan dulu!"
"Sekali boleh lah kasian anak kita makan makanan hambar mulu"
"Appa aku sangat sayang padamu! Tolong belikan aku tteokbokki yang ada di seberang sekolahku ya"
"Siap princess appa pergi dulu" jinyoung mengecup pipi istrinya lalu berlari meninggalkan mereka
* * *
Maaf baru update lagi soalnya lagi banyak kerjaan:(
Makasih buat yg masih nungguin cerita gaje ini, i love u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible Friend
HorrorBae Joohyun diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial, tidak biasa, dan bahkan supranatural. Akankah dia menerima kemampuan yang spesial ini? Apakah Bae Joohyun menerima takdir dari Tuhan?