43

650 85 10
                                    












* * *

"Joohyun-ah otakmu sangat cerdas  kau tidak memerlukan bantuanku"

"Ayolah jangan menahanku disini"

"Aku juga ingin keluar mencari makan bersama yang lainnya"

"Sumpah aku sangat lapar sekarang"

"Aku cuma makan sepotong roti tadi pagi"

"Tolong kasihanilah diriku ini"

"Hamba sangat lapar"

"Hamba sudah tidak kuat lagi"

"Ampunilah dosa hamba"

"Aku sangat lapar~"

"Bae joohyunnnnn"

"Wendy mulutmu berisik sekali! Aku jadi tidak fokus mengerjakan soal pemberian darimu"

"Bukan aku yang membuat soal itu! Tapi gurumu!"

"Aku bakal lebih berisik lagi btw" lanjut wendy

"Perut tolonglah bertahan sedikit lagi"

"Aku sangat laparrrr"

"Kau tega membiarkanku mati kelaparan disini?"

"Nanti kau viral, seorang siswi membiarkan temannya kelaparan hingga mati demi untuk menemaninya mengerjakan tugas"

"Terus kau jadi tersangka utama dan di blacklist juga"

"Uhhh mengerikan~"

"Demi dewi yunani aku sangat lapar sekarang kasian sekali cacing-cacingku ini"

"Okay! Pergi sana susul teman-temanmu, tapi nanti beli bingsu untukku"

"AYEYYY KAPTEN!"

"Kecilkan suaramu!" Joohyun memukul tangan wendy yang cengengesan

"Nanti ku belikan bingsu spesial untukmu, BYE AKU PERGI DULU" wendy berlari menyusul teman-temannya

"Aishhh jinjja!" Kesal joohyun yang kaget dengan teriakan wendy

"Hoammm tinggal 14 soal lagi huftt" ucap joohyun malas sambil menguap

"Yaampun matematika benar-benar sangat mudah" sombongnya

'Aigooo lihatlah siapa yang lagi belajar ini?'

"Yaaa unnie kau dari mana saja? Aku merindukanmu~" manja joohyun

'Ada apa dengan anak ini?' Heran seulgi memicingkan matanya

"Aishh kau tidak mengerti perasaanku"

'Baiklah baiklah anak ini ternyata merindukanku kkkk' ejek seulgi

'Apa kau butuh pelukanku?'

"SHIREO! Kau menyebalkan"

'Yasudah kalau gitu aku tidak akan memelukmu lagi'

"Yahh kau jahat!"

'Aigooo kau kenapa hm?' Seulgi memeluk joohyun yang matanya berkaca-kaca

"Apa unnie tau semalam aku kemana?"

'Aniyo, aku tidak tau' joohyun memicingkan matanya

'Semalam ayah memanggilku ketika kau sudah tidur'

"Jadi semalam unnie pergi?" Seulgi mengangguk

'Ada apa hm?'

"Unnie aku pergi ke duniamu"

Invisible FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang