Better : 03

2.5K 275 65
                                    

"Well... ini pertama kali gue duduk disini, suara gue gak bagus-bagus amat, tapi ya apa boleh buat, gue kalah taruhan guys. Temen kampret emang."

Seketika suara riuh tawa terdengar ke seluruh ruangan.

"Umm.. gue ada satu lagu, di kepala gue dan cuma lagu itu aja yang gue apal kunci gitarnya."

Lagi. Semua tertawa lagi seakan yang siap bernyanyi ini sedang stand up comedy.

Tarikan napasnya dalam, senyuman tipis mengembang, "This song is about my ex."

"Anjeeer!"

"Gagal move on apa gimana lu?"

Makin jadi pula tawa dan sahutan dari kursi tamu.

"Ya lagunya emang tentang mantan pacar gue, tapi gue rasa, sudut pandang lagunya ini dari dia ke gue. Ya gitu lah. Gue bukan gagal move on, gue cuma sadar, kalo gue udah sebangsat itu waktu masih pacaran."

Masih ada seruan mengejek, tawa dan segala macam candaan lainnya, tapi Levi menikmatinya, tidak marah, untuk apa? Semua ini hanya untuk seru-seruan saja.

Persephone you reek of orchids
Daises, tulips, long-stemmed roses
How'd you get so sweet?
Has it always been this easy?
Or are you just being mean?

Sekali bernyanyi, wajah yang telah lama Levi lupakan muncul lagi dalam ingatan. Tidak pernah ada yang membenarkan kalau Levi gagal move on. Levi sendiri tidak membenarkan. Memang sampai saat ini Levi masih sendiri, tapi karena itu pilihannya.

Karena Levi enggan mengulang kesalahan yang sama.

Who's the one that holds you baby?
Even as your world is shaking
And even as I'm breaking..

Levi terlalu muda untuk paham ia harus membagi rasanya, Levi harus menahan egonya, kalau tiap orang butuh waktu, kalau memang tiap orang punya cara mereka sendiri untuk menangani masalah mereka, kalau tiap kepala pasti berbeda pikiran juga.

Levi tidak paham dengan yang satu itu, belum terlalu paham mungkin. Mantannya bukan orang yang terbuka, kalau saja Levi lebih sabar untuk menggalinya, mungkin hubungan mereka tidak pernah berakhir. Ya, andai saja Levi bisa meredam emosinya, Levi tidak kehilangan kesempatannya.

I guess you're doing me a favor
I guess maybe I'll see you later
A guess is all I get

Tapi yang Levi tau, mantannya itu memang bukan tidak mau kembali ketika Levi memintanya lagi, mantannya justru memberikan Levi kesempatan untuk dapat yang lebih dan lebih baik lagi. Memberikan Levi kesempatan untuk bersama orang yang paling tepat, bukan dengannya.

Persephone you screwed me over
Wish I stole you out of nowhere
How'd you get so sweet?
How do you make it look so easy?
When you knew it'd never be.

Lagu serta petikan gitarnya terhenti disana, sama sepeti pikiran Levi tentang mantannya, terhenti disana. Levi bukannya menyesali perpisahan yang dulu, justru ia belajar, banyak sekali, dalam hubungan sebaiknya imbang, dalam hubungan sebaiknya saling paham. Kalau salah satu timpang, maka satunya coba mengimbangi, begitu juga sebaliknya. Dari hubungan sebelumnya, Levi paham, ia sudah terlalu banyak diberikan kebaikan, bahkan kesempatan.

Levi dapat tepuk tangan meriah, tapi tidak lupa pula ledekan dan tawa juga segala macamnya. Karena apa? Karena soal mantan! Duh!

Ini bahkan si Lele dan teman yang lainnya belum mau berhenti tertawa, di meja penuh dengan suara mereka. Terutama Lele, siapa lagi? Lele bahkan tau siapa yang Levi maksud.

If I Knew You Better ( BL 19+) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang