kanemoto yoshinori ; kakak les

5 0 0
                                    

"Yang fokus dong. Mikirin apa sih kamu?", tanyanya kepadamu


Sekarang kamu sedang belajar bersama kakak lesmu di rumah. Usianya tidak terlalu jauh sehingga kamu bisa memanggilnya kakak.


Fokusmu terbagi dua karena sehabis melihat story instagram sahabatmu yang baru saja jadian dengan gebetanmu. Sakit tentunya dan hal itu yang menganggumu sepanjang belajar sampai ditegur oleh kakak lesmu.


"Eh maaf kak, aku ga mikirin apa-apa. Cuman capek aja", jawabmu dan mengakhirinya dengan senyuman tipis


"Yaudah. Kalo ga fokus lagi, berenti dulu aja. Otak kamu panas", ujar lawan bicaramu. Kamu hanya mengangguk sebagai tanda jawaban


Kamu mulai memfokuskan diri untuk belajar namun bukan fokus, kamu malah semakin pusing karena tidak mengerti apa yang diajarkan dan sulit untuk mencerna. Kamu pasrah sehingga hanya menangis. Yoshi yang melihatmu menangis langsung panik dan menaruh fokusnya padamu, yang semula fokusnya ia taruh pada buku.


"Eh? Kamu kenapa? Kenapa nangis, hm? Materinya susah ya? Kakak kecepetan ngajarinnya?", tanya Yoshi secara beruntun. Kamu enggan menjawab dan malah semakin sesenggukan, Yoshi semakin panik dibuatnya.



"Kamu kenapa? Tenang dulu ya. Kakak ambilin minum", tawar Yoshi dan segera pergi mengambil segelas air putih untuk menenangkanmu.



Kamu mulai tenang sehabis meminum air yang diberi Yoshi. Dan Yoshi mulai membuka pembicaraan setelah kamu tenang.




"Kamu kenapa? Kok tiba tiba nangis? Ada masalah?", tanya Yoshi lembut


"Aku punya sahabat, dia selalu dengerin curhatan aku. Termasuk cowo yang aku suka, tapi hari ini mereka jadian dan baru aja jalan bareng. Aku liat di insta story sahabatku. Aku hilang fokus gara gara itu, kak. Maaf bikin kakak kesel kalo aku susah fokus", jelasmu panjang lebar lalu segera menunduk menunggu jawaban Yoshi.



"Hey, gausah minta maaf. Kakak ngerti kok rasanya jadi kamu. Sekarang gausah mikirin itu lagi ya, kita main aja mau ga? Anggep aja ngedate", ajak Yoshi. Ajakannya itu membuatmu salah tingkah sehingga tidak langsung menjawab ajakannya.



"Gimana? Kok ga dijawab? Gamau ya?"



"Hmm, ma-mau kak", cicitmu


"Hah apa? Ga kedengeran?", balas Yoshi yang mulai menjahilimu


"IYA MAU KAK", teriakmu. Lantas Yoshi langsung tertawa mendengar jawabanmu. Yoshi mendekat memegang dagumu. Mata kalian bertatapan.


"Yaudah, ayo siap siap. Hapus air mata kamu, kamu ga seharusnya nangisin dia. Kamu berhak dapet laki laki yang lebih baik. Jangan nangis lagi ya, cantik", ujar Yoshi diakhiri dengan ia mencium pucuk hidungmu.



Kamu diam mematung dan mencerna apa yang barusan terjadi. Yoshi yang melihatmu diam hanya tersenyum dan mengacak acak rambutmu pelan dan menarik tanganmu lembut untuk keluar dari rumahmu. Setelah berpamitan, kalian melesat pergi untuk menghibur hati yang sebelumnya mendung.








Motor Yoshi membelah jalannya ibukota. Sepanjang jalan kalian bercanda tawa dan kamu mulai melupakan kepedihan hatimu. Melihatmu tertawa membuat hati Yoshi melega.


Setelah sampai ke tempat tujuan, Yoshi segera menuntunmu. Sebuah kedai ice cream dengan pemandangan indah adalah tempat yang sangat kamu sukai. Meskipun Yoshi tegas dalam mengajar dan selalu menyuruhmu fokus bukan berarti ia tidak peduli akan suasana hatimu. Justru ia sangat peduli jika adanya perubahan dalam hatimu.




"Kamu mau rasa apa?", tanya Yoshi

"Coklat sama vanilla aja kak, pake cone ya"

"Okey, tunggu ya" Yoshi meninggalkanmu dan segera memesan ice cream




Sebaliknya kamu sedang duduk dan menikmati pemandangan yang menenangkan hati. Sampai kamu melihat sepasang kekasih yang sedang berjalan ke arah kedai ice cream dan kamu sangat mengenali mereka.


Mereka ialah Junkyu dan Alena. Gebetanmu dan sahabatmu yang baru saja jadian. Kamu panik karena Yoshi tak kunjung datang. Mereka semakin mendekat dan tinggal lima langkah lagi melewati mejamu. Mereka sampai disebelah mejamu dan menyadari adanya dirimu. Begitu juga dengan Yoshi yang sampai di mejamu.



"Eh hai? Maaf ya, gue jadian sama Kak Junkyu. Awas ngiri", ucap Alena dengan sedikit mengejek. Kamu hendak menjawab namun keduluan.


"Lucu lo, orang dia pacar gue. Ngapain dia ngiri sama lo? Gaada guna. Lu cuman sahabat yang gatau diri, gausah sombong. Ayo yang kita pergi gausah ladenin orang aneh", balas Yoshi menusuk dan menarik tanganmu untuk pergi menjauh. Sementara kalian berjalan menjauh, kamu mencerna kata kata Yoshi yang menyatakan bahwa kamu pacarnya.






"Kamu kenapa? Kok ngelamun", tanya Yoshi sembari memberikan ice cream pesananmu


"Eh gapapa kak, makasih"


"Hmm Kakak tau kamu mikirin apa" Mendengar itu kamu menatap wajah Yoshi dan menaikkan satu alismu dengan ekspresi bertanya tanya


"Kamu pasti mikirin omongan kakak yang bilang kamu pacarku kan?", jawab Yoshi skakmat. Kamu yang sedang menyantap ice creammu hampir saja tersedak karena Yoshi seakan akan bisa menebak pikiranmu


"Hm pokoknya kamu makan ice cream itu, kita jadian", ucap Yoshi enteng. Omongannya membuat kamu tersedak kedua kalinya dan Yoshi tertawa lalu mengelus suraimu lembut













ngefeel ga nih???

daydream ;  Treasure ImagineNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ