asahi ; stranger

3 0 0
                                    

Ciptaan Tuhan yang tak pernah gagal itu kamu pandang dengan seksama. Setiap pahatan yang Ia buat selalu indah. Kamu tengah memandangi indahnya kota Bandung. Tak hentinya kamu mengagumi pemandangan itu. Tak sedikit pula orang yang bersama mengagumi pemandangan alam.



Ada yang hanya mengabadikan dengan mata namun banyaknya mereka mengambil gambar karya Tuhan itu. Seorang pria mengabadikan karya itu dengan kamera digitalnya, ia kerap memotret dan mengupload di laman Instagram miliknya. Namun ia menarik perhatianmu karena kamera tersebut seperti memotret dirimu.



Kamu yang kurang suka akan hal itu langsung menghampirinya karena merasa melanggar privasi yakni memotret orang lain diam diam.


"Mas, situ ngapain ya?", tegurmu dengan jarak yang sudah dekat terhadap pria tersebut.


"Maksud mba, saya?", pria itu menunjuk dirinya


"Yaiyalah, siapa lagi?", gerammu karena merasa pria itu berpura pura tidak tahu



"Ohh ya saya motret, mba"

"Nah itu, motret apaan dari tadi?"

"Motret pemandangan lah, kenapa sih?"

"Bohong, kenapa dari tadi kameranya ngarah ke saya terus? Bilang aja motret diem diem kan, ngelanggar privasi tau mas", sautmu panjang lebar


"Hah apaan sih, saya ga motret mba ya. Saya motret pemandangannya tuh, bagus banget dari atas sini. Kegeeran amat", elaknya. Kamu sudah geram dengan pembelaannya tersebut

"Gausah bohong deh, coba sini liat kameranya. Sampe ada foto saya awas aja", pintamu dengan kesal

"Yaudah, nih liat", jawabnya santai dan memperlihatkan hasil potret-annya kepadamu. Dan benar saja tidak ada fotomu disana.

"Tuhkan, gaada", sautnya. Kamu yang merasa malu mulai berdiam


"Tapi kenapa saya rasa dari tadi kameranya ngarah ke saya, ya?"

"Di daerah tempat mba berdiri ada bunga bunga jadi saya motret bunganya aja, saya zoom tapi mbanya ga ke potret", jelasnya panjang lebar


"Ohh gitu, yaudah maaf ya mas udah nuduh yang engga engga", sautmu sembari meminta maaf kepadanya

"Iya mba gapapa. Kita belom kenalan mba", ujarnya sembari mengulurkan tangan tanda ingin menjabatmu dan mulai berkenalan. Ternyata nama pria tersebut Asahi.

"Mas udah la—", sautmu terpotong

"Jangan panggil mas dong, kan tadi udah kenalan"

"Ohh iya maaf, A-asahi udah lama motret?", tanyamu sedikit gugup

"Lumayan, udah ampir 1,5 taunan. Aku ikut club fotografi gitu", jelasnya

"Ohh gitu, dari dulu udah suka banget motret ya"

"Engga juga, karena pengen belajar motret aja jadi ikut club", jawabnya dan kamu hanya membuka mulutmu membentuk huruf 'o'


"Kamu gamau nyoba motret?", tanyanya

"Engga deh, aku gabisa motret tanganku suka gemeteran", jelasmu sambil tertawa kecil. Asahi menjawab dengan kekehannya

"Ya gapapa, kan awal awal. Atau mau aku foto?", tawarnya. Kamu sedikit terkejut karena baru saja kamu menuduhnya

"Ini aku minta ijin dulu baru mau motret kamu, mau ga?"

"Hmm tapi aku ga photogenic", jawabmu tak percaya diri.

"Astaga ga gitu lah, ayo aku foto. Berdiri deket bunga bunga itu coba, biar cantik", ajak Asahi

"Eh iya iya, posenya gimana nih", tanyamu

"Bebas, atau kamu mau candid biar mukanya ga keliatan banget?", tawar Asahi

"Boleh boleh"



Akhirnya kamu berpose sesuai dengan arahan Asahi dan ia mengabadikannya dengan kamera kesayangannya itu. Ia menghampirimu untuk menunjukkan hasil fotomu

"Nih, liat dulu coba. Gimana?", tanyanya dengan semangat. Kamu pun melihat hasil potretnya

"Wah bagus banget. Makasih ya, Sa", ujarmu

"Sama sama", jawabnya

"Nanti aku boleh minta fotonya?"

"Boleh dong, tapi ada syaratnya", ucap Asahi misterius. Kamu mengernyitkan dahi dan bertanya

"Apa syaratnya?"

"Foto kamu boleh aku post di Instagram aku"

"Astaga, boleh kok boleh", jawabmu dengan kekehan kecil karena kamu sudah tau bahwa ia suka mengupload hasil potret-annya di Instragam jadi kamu merasa tidak masalah dengan itu.

"Okey, nanti aku upload. Like ya nanti", pintanya. Telunjuk dan jempolmu bertemu membentuk tanda OK



Tak terasa kalian yang awalnya bertemu karena kesalah pahaman malah jadi akrab seperti sekarang. Kamu ikut menemani Asahi untuk hunting foto dan berpisah sebelum hari gelap.


Saat sampai rumah, kamu membuka laman Instagram Asahi dan benar saja ia sudah mengupload foto dirimu. Foto tersebut dia unggah sekitar 5 menit yang lalu dengan caption "a beautiful view".

Kamu yang salting hanya menahan teriakmu karena takut terdengar orang rumah dan segera menyukai postingan itu. Sama halnya dengan Asahi menunggu notifikasi dari postingan yang ia upload. Benar saja, ia pun tersenyum saat melihat notifikasi tersebut.

daydream ;  Treasure ImagineWhere stories live. Discover now