🐒 Part I | Karnaval Budaya

1.2K 131 12
                                    





...

"Ih apa to Mas Ajun tuh! Emoh lah aku! Kan bukan gilirannya tim drumblek punya desa kita yang tampil disini!!" Renata yang masih pake kostum Mayoret tim Kelurahan Dukuh ogah-ogahan waktu disuruh Kakaknya (Ketua Panitia) maju gantiin Mayoretnya Desa Kecandran yang tadi breakdown tepat setelah arak-arakan Karnaval Budaya Kota Salatiga.

"Mayoret Inti-nya Kecandran dibawa ke Rumah Sakit. Asmanya kambuh. Cepetan ah! Itu udah ditunggu tamu-tamu penting loh, Ren!"

"Ya tapi itu bukan timku! Aku mana tau mereka mau main lagu apaan!!" Renata keukeuh nggak mau. Dia tuh niatnya abis arak-arakan mau langsung pulang aja. Nggak mau ikut acara intinya yang baru mau dimulai ini.

Dia udah engap sama kostum dan makeupnya.

Nggak lama kemudian dateng leader tim drumbleknya Dukuh. "Mereka bilang, tim drumblek kita aja yang maju. Mereka juga nggak bisa kalo Main Mayoretnya bukan Mayoret mereka."

Renata udah mau mengumpat. Rasanya pengen gebukin itu Kakaknya sama leader tim drumbleknya pake tongkat Mayoretnya, kalo aja Bapaknya yang berdiri di dekat kursi Pak Bupati itu nggak melototin dia dari sana dengan tatapan yang seolah berkata, "Jangan malu-maluin Bapak!"

"Ancok!" Umpat Renata sambil melangkah lebar menuju ke tengah-tengah lapangan Pansi buat memimpin timnya. Tepat di depan tenda dimana para tamu penting beserta keluarga tamu tersebut berada.

Sorak sorai dari para penonton dan tamu undangan pun mengiringi kehadiran Renata.

Siapa sih yang nggak tau Renata Si Kembang Desa, anak gadis satu-satunya Pak Lurahnya Dukuh itu? Nggak ada.

Wajah ayu rupawannya membuat siapapun menganga kagum. Tak terkecuali para pemuda yang berada di kursi barisan kedua tamu penting, atau kursi barisan keluarga pejabat.

Renata memberikan hormat kepada tamu-tamu penting tersebut dengan pose dan gerakan yang sudah terlatih. Setelah itu dia berbalik dan mulai menyerukan teriakannya untuk memimpin timnya memulai pertunjukan.

Ada tiga Mayoret di Tim drumblek Dukuh, Aya dan Shasa sebagai Mayoret pendamping, dan Renata sendiri adalah Main Mayoretnya.

Kali ini mereka mengenakan kostum Disney. Renata dengan kostum Putri Salju, dua Mayoret di sisi kanan dan kirinya dengan kostum peri, dan tim instrumennya mengenakan kostum para kurcaci.

Dressnya Renata kaya begini, tapi roknya dibuat pendek 10cm diatas lututnya. Rambut hitamnya digerai, terus pake flower crown. Bener-bener kaya pertunjukan film disney live action.

"Anaknya Pak Kuncoro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anaknya Pak Kuncoro."

"Itu anaknya Pak Kuncoro."

"Renata bener-bener."

"Mbak Renata nggak capek apa cantik terus. Huhuhu."

Bisikan-bisikan mulai bermunculan. Mengagumi bagaimana menawannya anak gadisnya Pak Lurah yang kini mulai mendominasi pertunjukan.

Kelincahan gerak tangannya ketika memainkan Baton (tongkat mayoret), gerak gemulainya ketika menari, dan sorakan lantang yang terdengar merdu, ditambah lagi senyuman manis yang sesekali gadis Renata tunjukkan itu selalu berhasil menghipnotis para pemirsa.

Cara Renata memainkan ekspresinya benar-benar menakjubkan.

Pak Kuncoro bertepuk tangan mengawali. Mengapresiasi bagaimana cerdasnya anak gadisnya itu memimpin timnya dalam berbagai lagu dan formasi barisan.

...












Damagenya nggak maen-maen anjer Si Renata 😭

Nggak tau kenapa kalo bikin cerita yang seting tempatnya lokal daerah sekitar tempat tinggalku tuh rasanya kaya mereka yang ada didalam ceritaku ini beneran ada di sekitarku 😭😭

Salam halu buat sobat Salatiga-Ambarawa-Bawen-Banyubiru-Ungaran-Bandungan-Bergas-Karangjati, dan sekitarnyaaa 🤝

Mungkin sebagian udah ada yang baca ini di sparklee23_ , tapi sekarang disana dah gak ada lagi. Aku bakal lanjutin disini. Okeee????? 🐒

Kembang DesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang