Part 11

8.8K 1K 72
                                    

Lisa terus menghujani ciuman pada wajah kekasihnya. Gadis bermata kucing itu sedang tertidur pulas, dia tahu gadis itu kelelahan menunggunya sejak tadi.

"Sayang, bangun. Bukannya mau jalan-jalan.?" Katanya terus mencium bibir kekasihnya.

"Eenghhh."

Lisa tersenyum akhirnya gadis didepannya itu bangun juga. "Katanya mau jalan-jalan. Kenapa tidur.?

Jennie mengerjapkan matanya sebelum menatap Lisa dengan tatapan tajam. Lisa mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Honey.?"

"Kau bertanya kenapa aku tertidur.? Apakah jam mahalmu tidak berfungsi sama sekali.?"

Dengan polos Lisa melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 16.45 Kst. Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mianhae Honey. Siang tadi aku membantu Daddy makanya aku telat. Maaf yah.?"

"Selalu seperti ini. Kau selalu mengambil alasan dengan membawa-bawa nama Daddy kamu. Apa jangan-jangan kau punya gadis lain diluar sana.?" Selidik Jennie.

"Ya ampun J. Kau sudah sempurna untukku tapi kau masih berfikir aku memiliki gadis lain. Bahkan hampir setiap waktuku habis bersamamu."

"Siapa yang tahu, ketika kau pulang dari sini bisa saja kau kerumah gadismu yang lain."

Lisa memutar matanya malas. Jika sudah seperti ini dia tidak akan pernah bisa menang melawan Jennie dan jalan satu-satunya hanya bisa diam.

"Kenapa diam.? Aku benarkan.?".

"J. Please.. jika kau menuduhku seperti itu bisa saja suatu saat nanti semua ucapanmu benar."

"Jadi kau berharap seperti itu. Huh.?"

"Ampun J."

Lisa melemparkan tubuhnya kesamping Jennie dan memejamkan matanya. Jennie diam menahan tawanya melihat kekasihnya itu.

Mereka menjalani hubungan tanpa tekanan dari satu sama lain. Kepercayaan adalah salah satu alasan mereka bertahan dan terbukti mereka tidak pernah bertengkar dalam hal apapun.

Jennie mengusap rambut Lisa dan terus mengatur poni gadis jangkung itu.

"J..?"

"Hmm."

"Aku lapar. Tapi aku mau makan masakanmu."

Jennie terkekeh melihat bibir gadisnya. Lisa akan memanyungkan bibirnya jika meminta sesuatu padanya.

"Oke tunggu disini. Aku akan memasakan makanan kesukaanmu sayang." Kata Jennie mencium bibir Lisa sekilas lalu turun dari ranjangnya.

Jennie sudah berperang di kitchen setnya untuk membuat makan kesukaan Lisa. Gadis yang tidak bisa membuatnya marah padanya.

1 jam berlalu dan makanan itu sudah siap di meja makan mereka. Jennie baru saja ingin berbalik untuk membangunkan Lisa namun sepasang tangan melingkar diperutnya. Lisa menopangkan dagunya di bahu Jennie dan Jennie mengusap pipi gadis jangkung itu.

"Aku fikir kau belum bangun."

"Aku sudah bangun sejak mencium masakanmu."

"Jinja.? Aku bahkan tidak pernah mencium bau masakan Maid sampai dikamarku."

"Karena kau tidak memiliki ikatan bathin dengan Maid. Sedangkan aku, ikatan bathin kita terikat dengan erat."

"Sejak kapan kau mengikatnya.?"

Saranghae Dr. Manoban ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora