0.6

179 41 11
                                    

Kala pintu kamar itu terbuka, Jiyeon terkejut dengan siapa yang sudah berdiri diluar. Chanyeol mendorong adiknya untuk kembali masuk kedalam kamar lagi.
"ada apa ?" tanya Jiyeon bingung.
"ganti pakaian mu, temani oppa jogging"
"tidak" jawab Jiyeon singkat. Ia akan beranjak pergi, namun pria itu mengambil langkah lebar. Ia mendekati pintu dan menguncinya. Memasukkan kunci itu kedalam saku celananya.
"apa yang oppa lakukan !!" seru Jiyeon kesal. Namun Chanyeol abai dengan mengatakan bahwa dia tidak akan membiarkan Jiyeon keluar sebelum wanita itu menuruti perkataannya.

Kedua orang tua mereka sedang pergi ke luar kota dua hari satu malam sejak kemarin. Jadi yang tersisa dirumah hanya Jiyeon, Chanyeol dan bibi pengurus rumah saja.
"sampai kapan kau akan mendiamiku" kata Chanyeol sembari mendekati lemari pakaian Jiyeon. Ia mengambil pakaian dan meminta Jiyeon untuk ganti.
"apa kau ingin oppa yang mengganti pakaian mu ?" ancamnya. Jiyeon menatap Chanyeol tajam, ia pun akhirnya menuruti kemauan pria tersebut. Ia berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Setelah Jiyeon pergi, Chanyeol segera mencari keberadaan ponsel Jiyeon.

Ia menemukan ponsel tersebut berada di atas meja belajar. Dan ia segera mengambilnya. Foto mereka lha yang menjadi sambutan saat Chanyeol dengan mudah membuka kunci ponsel milik adiknya. Segera ia membuka galeri foto Jiyeon, dan ia melihat foto adiknya bersama dengan teman temannya. Tetapi, ketika ia melihatnya semakin ke bawah. Maka ia semakin melihat bahwa hanya ada fotonya saja. Untuk sesaat Chanyeol terdiam, namun segera meletakkan ponsel itu kembali setelah mendengar pintu terbuka.
"ayo" katanya sembari meraih tangan Jiyeon, namun dengan segera Jiyeon melepaskannya.

Bagi Jiyeon, ini terlalu jauh hanya untuk mereka melakukan jogging. Chanyeol mengajak Jiyeon kesebuah pantai, dan mereka jogging dipinggir pantai mengikuti garis pantai. Tidak ada pembicaraan bahkan dari mereka berangkat hingga berakhir seperti sekarang. Hingga beberapa saat hampir satu jam berlalu mereka kambali dan hanya berdiri di depan pantai.
"oppa tidak peduli jika kau tidak menyukai Chae Young. Dia adalah pilihan oppa" katanya membuka awal pembicaraan.
"jadi, oppa mengajak ku pergi hanya untuk membicarakan ini"
"aku tidak ingin hubungan kita renggang hanya soal ini Jiyeon" belanya.

"suatu saat kau akan sadar bahwa pilihan ku adalah tepat"
"oppa hanya ingin terbaik untukmu, dia adalah terbaik untuk oppa" kata Chanyeol.
"tidak ada keuntungannya bagiku, kenapa aku menjadi alasannya" balas Jiyeon.
"ada"
Chanyeol menatap ke sisi kanannya, dimana Jiyeon berdiri disampingnya. Ia menatap gadis tersebut cukup lama.
"kau adalah adik ku. Dan wanita yang menjadi kekasihku, harus memperlakukan mu dengan baik"
Seketika Jiyeon memalingkan muka. Ia menatap ke arah kakaknya.
"aku tidak ingin dijadikan alasan" kata Jiyeon lagi.

"kau adalah orang terpenting untuk ku Jiyeon —" pria itu memberi jeda.
"rasa sayang oppa tidak pernah berubah, bahkan oppa masih ingat dengan jelas pertama kali kau datang ke rumah"
Suara pria itu begitu lembut dengan tetapan yang penuh kasih sayang.
"kau adalah adik yang berharga untukku. Aku slalu berusaha memberikan yang terbaik dari pilihan baik lainnya, dan oppa rasa Chae Young adalah pilihan baik itu"
Entah kenapa, Jiyeon merasakan dadanya semakin sesak. Begitupula dengan nafasnya yang semakin sulit untuk dia hela.

"jika kau merasa kasih sayang oppa padamu terbagi dengan Chae Young, itu hanya perasaan mu saja"
Kedua mata Jiyeon mulai berkaca kaca.
"kau slalu memiliki tempat lain di hati oppa bahkan hingga sekarang, dan itu tidak tergantikan. Karena kau adik oppa yang begitu berharga"
Air mata pertama yang ia tahan itupun akhirnya jatuh. Dan Jiyeon mengusapnya segera. Hatinya semakin sakit ketika mendengarnya. Secara lembut, bahkan Chanyeol memastikan bahwa tidak ada hubungan lain antara mereka berdua selain saudara. Di tempat yang berbeda, kedua orang tua Jiyeon menemui seseorang. Mereka sepertinya membicarakan suatu hal mengenai Jiyeon karena beberapa kali nama gadis tersebut disebutkan.

Call Me By Your NameDonde viven las historias. Descúbrelo ahora