14

157 29 5
                                    

"maaf hyung aku harus mampir membeli pakaian baru" katanya sembari menghampiri pria yang disebut dengan kakak. Suho memeluk adiknya, bagaimanapun juga ia senang sekali melihat Sehun datang ke Korea walaupun hanya untuk sekedar mampir saja.
"ayo" ajaknya.
Mereka berdua mengobrol ringan, Suho mengatakan bahwa dia baru selsai rapat dan tidak perlu kembali ke kantor sehingga ia bisa menemui Sehun. Dimana Sehun tidur hari ini, apa di hotel lagi. Ia menawarkan agar Sehun tidur di rumahnya saja, istrinya pasti akan senang.

"jadi noona belum tahu aku kembali ?"
"aku tidak mengatakan apapun padanya" balas Suho.
Selama di Seoul, Sehun tinggal berdua hanya dengan Suho. Kedua orang tua mereka masih ada, namun memilih untuk hidup di pedesaan setelah sang ayah pensiun dari pekerjaannya. Sedangkan Suho, dia memiliki seorang istri dari pernikahan yang baru berjalan satu tahun ini. Sebenarnya ada apartmen kosong miliknya, bisa saja Sehun yang menempati untuk sementara waktu. Tapi, berhubung di rumah barunya masih ada kamar kosong jadi ia meminta agar Sehun tinggal di rumah nya karena pria itu hanya berada di Korea untuk beberapa hari saja.

"oppa" panggil Jiyeon sembari menunjukkan apa yang dia bawah. Chanyeol tersenyum sumringah, ia segera menutup berkas dan mengenakan jas kantornya.
"apa yang kau bicarakan dengan Hana ?" tanyanya sembari mengecup pelipis sang adik. Jiyeon sekedar mengatakan bahwa itu percakapan basa basi saja.
"apa oppa sudah selsai ?"
"ya, kita bisa pulang. Lalu, kau bertemu siapa lagi ?" tanyanya.
"tidak ada" jawab Jiyeon tanpa perlu berfikir lagi. Padahal, Chanyeol berharap Jiyeon mengatakan hal sejujurnya, siapa pria yang tadi bersamanya.

"kalian mau pulang ?"
"oppa !!"
"apa yang kau lakukan disini ?"
Chanyeol tampak terkejut dengan kehadiran Mingyu, meskipun biasanya pria itu sering berkunjung namun ia tidak menduga bahwa Mingyu ingin menemuinya.
"kau mau menemuiku ?"
"aku fikir Jiyeon tidak kemari, jadi aku ingin mengajakmu pergi ke club"
"ayo !!"
Jiyeon tiba tiba saja berpindah haluan. Berdiri disamping Mingyu sembari tersenyum lebar pada Chanyeol. Tentu pria tersebut menolak usulan Mingyu, mungkin lain kali saja.

"apa karena aku ? Ayolah aku sudah dewasa sekarang. Apa yang perlu dikhawatirkan jika ada kalian berdua"
"TIDAK !!" jawab mereka kompak. Jiyeon cukup terkejut mendengarnya.
"oppa, kau setuju dengan apa yang Chanyeol oppa katakan ?" tanya Jiyeon. Bukan kah seharusnya Mingyu berpihak padanya, mereka satu team.
"ada apa dengan mu ?" tanya Jiyeon heran.
"kita ke tenda pinggir jalan saja" usul Jiyeon sembari berlenggang pergi. Ia tidak ingin dibantah, maka dari itu ia segera memberi peringatan jika ia tidak mau pulang sebelum minum.

Mau bagaimana lagi, sekarang ketiga manusia itu duduk di meja yang sama dengan beberapa camilan beserta beberapa botol soju. Jiyeon peminum yang cukup baik, walaupun tidak sebaik kedua pria ini.
"kau sudah punya kekasih ?" tanya Mingyu.
"belum tapi —"
Jiyeon tertawa sejenak, kemudian ia mengibaskan tangannya. Urung mengatakan, ia mengubah percakapan menanyakan kapan Chanyeol bertunangan. Karena dia sempat mendengar kedua orang tuanya membicarakan itu.

"apa dia sudah mabuk ?"
Hana baru saja datang setelah mendapatkan kabar dari Mingyu jika mereka sedang minum bersama.
"payah sekali" katanya sembari menuangkan soju kedalam kelas seloki. Jiyeon menyapa Hana dengan menundukkan kepala, bukan gaya Jiyeon sekali karena mereka sudah dekat.
"Chanyeol oppa, dia harus bertunangan. Jangan seperti mereka" kata Jiyeon sembari menunjuk dua orang yang ada di hadapannya. Hana dan Mingyu.
"belum waktunya, nanti juga akan kita bicarakan bersama"

"apa yang oppa khawatirkan, aku ? Tidak, tidak perlu, aku baik baik saja"
"apa yang Jiyeon katakan" kata Hana sembari meneguk minumannya lagi. Begitupula dengan Jiyeon yang menuangkan soju kedalam gelas slokinya.
"jangan memikirkan ku, Chae Young dia wanita baik. Aku mulai menyukai nya, jadi oppa — segera lha menikah ah tidak bertungan dulu. Jangan menjadikan ku sebagai alasan"
"kau harus berhenti minum" kata Hana. Begitu juga dengan Chanyeol yang mulai menghentikan agar Jiyeon tidak minum lagi.

Call Me By Your NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang