Ärlðjï Çðµþlê [2]

159 29 0
                                    


Seorang gadis memandang kesal kearah kumpulan orang orang yang berdiri dengan aura penuh kewaspadaan yang begitu pekat,
Hanya dengan munculnya dua Beast di depan mereka sudah membuat mereka was was, tapi itu adalah hal yang bagus, setidaknya mereka bukan kumpulan orang lemah.

"Haruskah menyambutku dengan seperti itu" Kesal melihat apa yang telah di lakukan sang kakek, Carler mengumpat di atas pohon.

Cukup lama dirinya berdiri di atas dahan pohon, dan akhirnya dengan terpaksa dirinya turun berjalan dan berdiri tepat di tengah tengah kedua Beast itu.

"Siapa dia" Suara itu atau lebih kepertanyaan itu yang masuk ketelinganya

Carler semakin berjalan mendekat dengan di apit oleh kedua hewan kontraknya, sampai bulan muncul kembali dan berhasil menyinari wajah cantiknya,
Dari Lengan nya mengeluarkan cahaya dari sebuah gambar bunga yang melilit pedang terukir dengan cantik di sana, tentu dengan cahaya yang menyilaukan.

"Carler ijin memberi hormat Kepada kakek Tertua" Seruan Carler menjadi fokus para murid dan Tertua yang lain

"Akhirnya kau kembali cucuku" Dengan tidak sabaran sang Tertua memeluk Carler tanpa memperdulikan keadaan sekitar

"Kakek kau membuat ku malu, aku sudah bergaya bak pahlawan yang baru pulang dari perang di depan rakyatnya, tapi kakek malah memelukku seperti anak kecil" Protes Carler masih dalam pelukan sang Tertua

"Oh, maafkan kakek kalau begitu, baiklah akan ku perkenalkan dirimu"

"Semuanya, perkenalkan dia Carler VarQuena Bailing dialah cucu saya yang baru saja kembali, anak dari menantuku Ratu Bailing"

"Selamat datang kembali nona Carler" Seru semua orang dengan serempak

Memuakan, sungguh saat ini Carler tidak ingin mendapat perlakuan seperti ini, fokusnya masih terselimuti dengan kenangan yang telah dia alami di perjalanan dimana dirinya harus menjaga diri sendiri,

"Kakek aku sangat lelah"

"Baiklah tunggu, kau Zioli antarkan cucuku di kamar yang ada di sebelah kamarmu"

"Baik tetua, mari ku antarkan nona kekamar" Seru Zioli

Seluruh murid di bubarkan, tapi itu mendapat kekecewaan, karna sebagian besar sang murid ingin Bertanya pada Carler bagaimana cara mendapatkan hewan kontrak seperti kedua Beast itu.

"Apa nona benar adalah putri dari mendiang Ratu Chae Bailing" Seru Zioli dengan lembut dan penuh hati hati

"Ya dia ibuku, kau tidak perlu berbicara sekaku itu kepadaku, dan panggil aku Carler" Seru Carler masih mempertahankan raut santai dan acuh

"Baiklah no..emm Carler, Nah ini kamarmu, jika kau butuh apa apa bicaralah padaku, kamarku ada di samping kamarmu"

"Trimakasih"

Carler mulai memasuki kamar yang ada di depannya, memang bukan kamar nya sendiri tapi kamar dari Asrama Academy, tidak luas tapi cukup untuk dirinya merendam rasa lelah.

Malam memang sudah sangat larut, tapi Gadis itu masih berkultivasi diatas tempat tidurnya, jiwanya kini tengah berada di ruang cicin yang dia miliki dari mendiang ibunya.

Didalam ruangan cicin itu terdapat air terjun Dewi Surgawi dimana saat ini tubuh Carler tengah duduk sila dengan berendam di dalam aliran air yang tenang itu,
Tubuh Carler tengah mengambil energi Qi yang ada sana, dengan begini dirinya akan lebih cepat menembus tingkat kultivasi berikutnya.

Sudah 1bulan dirinya berkultivasi di dalam ruangan itu, yang sama saja dengan 1 jam didunianya tempat dimana tubuh nya berada,
Tiba tiba saja Tubuh Carler merasa begitu sakit bagaikan dicambuk oleh senjata cambuk berduri milik ayahnya yaitu mendiang Kaisar Yun,
Namun Carler tetap fokus dan menahan rasa sakit di sekujur tubuh nya. Dirinya tau Jika inilah Resiko yang harus dia trima Jika ingin menembus Tingkat Dewi Langit, Tingkat kultivasi yang tidak akan mungkin bisa di capai oleh manusia biasa.

Ärlðjï Çðµþlê"ᴶⁱʳᵒˢᵉDove le storie prendono vita. Scoprilo ora