Ärlðjï Çðµþlê [6]

131 26 1
                                    

Di sebuah mansion mewah Jimin memakirkan mobil nya tepat di depannya pintu masuk mansion milik keluarga Rose, Jimin keluar dari mobil nya dan berputar untuk membuka pintu samping dan mengendong Rose, para pelayan berbaris menunduk menyambut kedatangan nona muda dan kekasih nona nya, saat setelah Jimin memasuki kediaman itu seorang maid pribadi dari Rose datang mendekat kearahnya.

"Den Jimin, apa yang terjadi dengan nona Rose"

"Dia hanya ketiduran bik, tidak perlu khawatir"

"Syukurlah, Den Jimin mau saya buat kan minum apa den? "

"Tidak perlu bik, saya akan langsung pulang setelah menidurkan Rose di kamar nya, sebentar ya bik"

Jimin pergi menaiki lif agar lebih mudah mencapai kamar Rose, lif berhenti di lantai 2 hanya perlu ber Jalan ke sebelah barat sedikit saja Jimin telah sampai di kamar Rose, Jimin membaringkan tubuh gadis nya di Sana dengan sangat hati hati agar sang empu tidak terbangun, Jimin mengusap pucuk kepala Rose dengan lembut lalu melepaskan sepatu yang Rose pakai tadi tak lupa di kembali kan nya ke sebuah tempat untuk di sterilkan kembali.

Melihat semua telah di lakukan dengan rapi, Jimin segera kembali menuruni tangga dan berpapasan dengan maid yang tadi.

"Bik nanti siap in sub hangat buat Rose ya jangan lupa susu coklat kesukaannya, saya pamit dulu"

"Siap den, Bibik siap in sekarang, hati hati den Jimin"

"Oke bik"

Setelah kepergian Jimin, maid pribadi Rose masih memandang arah kepergian dari kekasih nona mudanya "aduh udah ganteng, tanggung jawab, anak tunggal Kaya raya, baik sopan lagi andai den Jimin mau Sama saya, saya mah kagak nolak deh" .

Di sisilain

"Eeehhhhhhttt kok nyaman benget ya di mobil" Beo Rose masih dengan mata terpejam

"Non sudah bangun, non mau mandi sekarang biar bibik siapin air hangatnya"

"Bibik? Air hangat? " Beo Rose masih menutup matanya

Beberapa menit berikutnya Rose membuka matanya, dan tentu langsung membuat Rose duduk dengan tegang Karna mendapati dirinya di dalam sebuah kamar yang tak lain adalah kamar nya sendiri.

"Bibik kok saya bisa di kamar sih?" Seru Rose dengan wajah kebingungan

"Aduh non Rose ini mah pasti pura pura tidur kan biar bisa di gendong Sama den Jimin, non Rose ini mah bisa aja tapi syukur deh akhirnya non Rose keturutan bisa di gendong den Jimin, kan non Rose selama ini curhat ke bibik kalau den Jimin gak pernah bersikap kayak orang pacaran di luar Sana"

"Bibik ngomong apa sih, ngawur aku tuh emang tidur tadi (atau pingsan) udah bibik siapin aja air hangat buat aku berendam"

"Hehe iya non siap bibik siapin" Bibik pun melangkah masuk kekamar mandi untuk menyiapkan kebutuhan Rose berendam di sore hari

Rose yang melihat bibik sudah keluar segera masuk dan merendamkan dirinya di air hangat dengan campuran aroma vanilla yang saat ini sangat dia sukai, melihat ponselnya yang menyala terus Rose mengeser tombol hijau,

"Rose kau bisa menemaniku"

"Menemanimu, kemana? "

"Kau tau aku sedang muak berada di rumah, aku ingin melihat balapan malam ini kau bisa menemaniku"

"Tentu saja Lisa aku akan menemanimu"

"Kau tidak ijin kepada Jimin, jika dia tau kau pergi malam malam kau akan di marahi oleh nya"

"Tidak, jemput aku nanti"

"Baik lah aku akan menjemputmu jam 8"

"Oke"

Tuttt tuuutt

Mengingat tentang Jimin, Rose melihat lengannya gambar tato pada lengannya telah kembali seperti semula, energi sihir hitam bahkan tidak terasa lagi pada tubuh nya.

Mungkin saja sihir itu terlalu kecil, dan dengan cepet menghilang syukurlah, aku tak akan sudi memegang arloji itu lagi

Di tempat yang berbeda di dunia yang jauh berbeda dari Rose, tubuh Carler semakin dingin karna jiwa dari raga tersebut telah terpisah, dan tanpa dilihat oleh siapapun tanda lahir mawar yang melilit sebuah samurai menyala bengeluarkan sinar hitam yang sangat pekat, membuat tubuh Carler gemetar hingga hewan kontrak dari sang pemilik tubuh keluar dari cicin ruangan itu, melihat gelagat aneh dari tuan nya, kedua hewan besar itu masuk kedalam gambar itu hingga sinar itu menghilang.

"Tetua melihat kondisi putri Carler, kita tidak bisa ber buat apa apa lagi" Seru sang tabib dengan wajah tertunduk

"Tidak, cucuku harus tetap hidup perang yang telah di tulis dalam sejarah tidak mungkin ber Jalan tanpa cucuku sang ratu penguasa" Bantahnya

"Tertua ijin kan saya memberi saran untuk kesembuhan putri Carler"

"Katakan penasehat Fan ing"

"Tertua, bagaimana jika kita buat sebuah saimbara untuk semua orang baik dari rakyat, bangsawan, atau keluarga kerajaan, jika mereka bisa menyelamatkan nyawa putri Carler dengan membawa sebuah penawar agar putri dapat bangun kembali, jika dia laki laki maka dia akan menjadi suami dan penerus kerajaan kita, tapi jika dia perempuan makan kita akan mengangkatnya sebagai adik dari putri Carler"

"Apa yang kau katakan penasehat, bagaimana jika cucuku menikahi seseorang yang penganut energi sihir hitam makan hancur kerajaan kita, atau memiliki adik yang serakah apa kau bisa menanggung semua resiko yang terjadi" Seru nya dengan penuh kemarahan

"Tapi tertua, jika tabib istana saja tidak lagi mampu menyembuhkan putri Carler, tidak ada Jalan lain selain rencana yang di usulkan oleh sang penasehat Fan ing" Seru Tetua ke tiga

"Yah itu benar tetua, kami setuju dengan penasehat Fan ing" Ujar tetua kedua

"Yah itu benar" Seru para pendana mentri

"Baik lah demi cucuku, sebarkan saimbara ini keseluruh penjuru" Ujarnya penuh dengan keputusasaan

"Baik laksanakan" Ujar para jendral yang di tunjuk langsung oleh sang tetua pertama kakek dari Carler

Kabar saimbara itu terdengar sampai kebenua Ying Lu, dan sang kaisar Hakiru Dragon Xia juga telah mendengar kabar jika putri dari mendiang Ratu terkemuka telah sekarat cukup lama dan tidak mendapatkan obat apapun hingga sekarang.

"Apa kau akan membiarkannya mati begitu saja kaisar Hakiru"

"Biar kan semua orang berusaha terlebih dahulu Viong Lu, saat tidak ada lagi yang akan berusaha mengnyembuhkannya aku akan datang untuk berkunjung"

"Kau sangat kejam, bukan kah dia gadis yang selama ini kau cari"

"Jifang kau mengenal aku cukup lama bukan, jika aku sudah menginginkan seseorang maka aku tak akan melepasnya"

"Lalu kau ingin menunggu nya sampai mati"

"Jika itu terjadi tidak buruk juga" Seru kaisar Hakiru dengan santai bersandar pada tahta nya

"Apa sebenarnya yang kau rencanakan" Seru Viong Lu 

"Apa yang dia rencakan tak sampai di otak kita" Ujar Jifang  dengan santai membalas pertanyaan Viong Lu

"Hahaha" Suara tawa kaisar Hakiru mengema di seluruh istana membuat semua pelayan, prajurit atau seisi penghuni kerajaan bergidik ngeri dengan suara tawa yang mengerikan itu.









Jimin terbangun dari tidurnya setelah mendapatkan pesan dari Suga Jika akan ada pertandingan balap montor, tentu dengan seseorang gang yang telah menantang Jimin sebagai lawan mainnya.

Melihat siapa lawannya, Jimin tersenyum menerima tantangan itu dengan senang hati, Karna malam ini Suasana hati nya sedang membaik.

Ärlðjï Çðµþlê"ᴶⁱʳᵒˢᵉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang