Ärlðjï Çðµþlê [10]

144 30 2
                                    

Ternyata...




Satu tunjukan tangan nya masih bisa membuat kaca itu pecah, rose masih terus mencerna apa yang terjadi pada tubuhnya di sana, "apa mungkin kekuatan ku telah seutuhnya berpindah pada tubuh ini" Karna setelah usai menangis tiba tiba cahaya putih keluar dari tubuhnya, membuat tubuh yang tadinya lemas terasa segar dan ringan

"Itu artinya aku benar benar telah mati di dunia ku" Satu tetes air mata melesat
Setelah ini tidak akan ada lagi kesempatan untuknya kembali dimana harusnya dia berada, bagaimana dengan kakeknya, rakyat kerajaannya atau bahkan dampak perang yang akan mungkin terjadi, jika tanpa dirinya

Brakkk

Pintu terbuka menampakkan sosok Rose yang melamun dengan seisi kamar yang berantakan, pecahan kaca yang berserakan, JiMin berlari ke arah Rose memastikan gadisnya tidak terluka, lalu membawanya ke dalam pelukan nya

"JiMin"

"Iya aku di sini sayang, ku mohon jangan lakukan ini lagi"

Semakin erat pelukan itu membuat Faili yang berdiri di ambang pintu merasa terluka, lantas kaki nya mundur dan mengikuti teman teman JiMin turun ke bawah

"Bibik tolong bereskan ini" Para maid dengan hati hati dan gesit langsung merapika kamar nona mudanya hingga rapi kembali

Rose terlelap di dalam dekapan JiMin, bahkan JiMin merasakan aura pekat yang sangat kuat ada pada tubuh kekasihnya, JiMin tersenyum lalu memeluk erat rose menemani tidurnya dengan diam

"Tidurlah ratuku gadis kecilku, kau yang membuatku gila untuk mendapatkanmu seutuhnya"

Cup

Kecupan hangat mendarat di kening Rose saat dirinya terlelap dengan tidur nyenyak nya, entah kapan terakhir dirinya merasakan tidur dengan damai tanpa beban.

Sore mulai berganti menjadi malam, sang gadis masih terjaga dalam tidurnya, namun ketenangan nya telah berakhir

"Kau yang di gariskan memimpin perang yang akan terjadi tepat di hitungan 1000thn, cepat atau lambat perang yang sudah di gariskan akan tetap berlangsung, kematian rakyat mu akan menjadi saksi bisu berdirinya Kerajaan baru"

"Tidak, aku tidak bisa ikut ambil bagian dalam perang itu guru, tubuhku telah menjadi abu suci" Dengan berlinang air mata dirinya benar benar di ambang keputusanan

"Kau harus kembali, ada banyak nyawa yang bergantung pada dirimu sang ratu dunia Surgawi"

Tiba tiba tubuh kakek tua itu hilang bagaikan tertiup angin, terukir penglihatan dimana sang kakek tertusuk panah hitam yang telah di lumuri oleh racun, para rakyat yang di seret dengan tidak manusiawi, serta Kerajaan yang di hancurkan dengan mudah dan hanya meninggalkan puing puing serta banyaknya mayat berceceran

"Tidakkk" Rose terduduk bersama dengan matanya yang langsung terbuka, nafasnya terengah engah dengan detak jantung nya tak peraturan

Mimpi yang rasanya terasa nyata, Rose membenci takdirnya, membenci dirinya yang tidak bisa berbuat apa apa, haruskah semua yang ada di mimpi nya terjadi, lantas apa yang harus iya lakukan agar bisa kembali

Kaki jenjang itu berjalan dan melihat kaca yang retak, pantulan dirinya benar benar terlihat berbeda dari yang sebelumnya, kini tubuhnya terlihat segar meski seharian ini dirinya terlalu banyak menangis

Rose memutuskan membersihkan tubuhnya, setelah selesai, Rose memutuskan keluar kamar saat pintu terbuka iya mendengar suara JiMin ada di lantai bawah dan beberapa orang di sana

"Apa mereka tak ingin pulang" Seru Rose yang melihat dari atas, bukanya mendatangi tamu tak di undang nya Rose justru berjalan menuju dapur kluarga, membasahi tenggorokan nya yang kering dengan segelas air dingin

Ärlðjï Çðµþlê"ᴶⁱʳᵒˢᵉWhere stories live. Discover now