Matahari baru saja menyembul dari balik awan. Semburat merahnya mengalahkan bekas rona gelap dari langit semalam. Orang-orang sudah mulai bersiap untuk merayakan Holi. Serbuk-serbuk warna telah tersebar di berbagai sudut kota. Musik-musik mulai diperdengarkan. Suasana semakin meriah saat orang-orang mulai turun ke jalan dan bermain dengan warna.
Begitu pula di Mannat. Semua orang sangat antusias untuk merayakan Holi. Shahrukh telah siap dengan pakaian serba putihnya dan kacamata gelap yang tergantung di antara kemejanya. Selagi menunggu wanita-wanitanya bersiap, ia menyapa pegawai-pegawainya di lantai dasar.
"Selamat pagi." Shahrukh menyapa mereka dengan senyum.
Mereka segera menghentikan obrolan dan balas menyapanya. "Selamat pagi tuan."
"Gani, tolong siapkan mobil."
Gani mengangguk dan segera pergi untuk menjalankan tugasnya.
"Kemana kita akan pergi hari ini, tuan?" tanya Ravi.
"Kami akan merayakan Holi di rumah iparku." jawab Shahrukh sembari mengeluarkan ponselnya. Ia mengirim pesan singkat pada Ayan dan memberitahunya bahwa ia akan berangkat sebentar lagi.
Para pegawai itu berpandangan satu sama lain. Mereka memiliki satu pertanyaan yang sama. Salah satu dari mereka lalu menghampiri Shahrukh dan menanyakan pertanyaan yang lebih seperti permintaan itu.
"Tuan, apa boleh kami merayakan Holi di sini?"
Shahrukh menyimpan ponselnya kembali dan menatap pegawainya. "Tentu. Kalian bisa merayakannya. Jika butuh sesuatu katakan saja."
"Tidak perlu tuan, terima kasih banyak. Kami bisa mengaturnya."
Shahrukh mengangguk dan tersenyum tipis. Tak lama kemudian ia melihat para wanita keluar dari pintu depan dan menghampirinya. Ia tersenyum pada mereka namun matanya tidak dapat lepas dari Kajol yang pagi itu berhasil memikat hatinya dengan salwar kameez putihnya. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai begitu saja. Dupatta kuning terang yang tersampir di bahunya melambai tertiup angin dengan anggun, membuatnya hilang dalam fantasinya, lagi.
"Jeeju!"
Panggilan Tanisha membuatnya tersadar. Ia mengedipkan matanya beberapa kali dan beralih menatap sang adik ipar.
"Kita berangkat sekarang?" tanya Tanisha.
"Ya, ya. Kita berangkat sekarang." jawabnya dengan canggung.
Tanuja tertawa melihat kelakuan menantunya. "Kau bisa memandang istrimu sampai puas nanti, nak. Kita bisa terlambat kalau harus menunggumu selesai memandangnya." ujarnya sembari masuk ke mobil.
Kajol hanya bisa tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya. Ia tidak sanggup melihat wajah Shahrukh yang merona karena ketahuan memperhatikannya.
Shahrukh mengusap tengkuknya dengan gugup. Setelah semua siap, ia duduk di kursi depan dan menyuruh Gani untuk segera pergi.
**
Sesampainya mereka di rumah Ayan, pesta telah dimulai. Teras rumahnya telah disulap menjadi tempat pesta yang meriah. Banyak orang telah berkumpul dan menari mengikuti musik yang sedang dimainkan. Sebagian besar dari mereka adalah keluarga Mukherji. Sebagian lainnya adalah teman-teman Ayan.
"Di mana Ayan?" ujar Kajol sembari menyapukan pandangannya ke sekitarnya, berharap menemukan sang tuan rumah.
Shahrukh hanya diam sambil memperhatikan suasana pesta, berharap ada seseorang yang mengenalinya dan mengajaknya berbicara.
"Dia pasti sudah menggila di tengah sana." sahut Tanisha sembari menunjuk kerumunan orang yang sedang sibuk bermain Holi.
"Aku rasa masih terlalu awal untuk bermain. Kalian duluan saja, aku mau melihat ke dalam." ucap Tanuja lalu pergi meninggalkan mereka.

YOU ARE READING
Heartless Husband ✔
Fanfiction[SEDANG DISUNTING] ⚠SRK-Kajol Fanfiction⚠ Shahrukh Khan, seorang aktor Bollywood merasa tidak perlu memaafkan istrinya yang ia anggap telah menghancurkan segala mimpinya. Sikap egois, keras kepala dan mau menang sendiri masih menyelimuti hatinya beb...