Death Forest

31 5 5
                                    


"Kau dengar apa yang telah terjadi di dalam kastil semalam?" tanya salah satu budak ras campuran manusia hewan yang memiliki bentuk tidak seperti manusia pada umumnya kepada pria yang berada di sebelahnya menggunakan bahasa yang tidak dapat Phillip pahami.

"Tentu saja, beritanya sudah tersebar sangat heboh! ada seseorang yang muncul secara tiba-tiba dan melakukan percobaan pembunuhan mematikan kepada Raja Iblis. Sial seharusnya percobaan itu berhasil dan nasib kita akan segera berubah dari saat ini." berani menggerutu karena hanya ada mereka berdua di sepanjang perjalanan di dalam hutan kematian (death forest).


 Seakan telah menjadi cerita mitos, istilah hutan kematian merupakan tempat terakhir pasukan kekaisaran yang telah kalah tidak dapat melihat cahaya matahari pada hari esok karena terdapat berbagai penyiksaan, eksperimen, pembantaian, dan berbagai cerita seram lainnya yang telah menjadi tersohor diikuti dengan kematian-kematian misterius yang tidak dapat dijelaskan bagi orang biasa. Salah satu cerita yang paling terkenal di dalam hutan itu adalah pasukan kekasairan diperintahkan untuk menggali tanah hingga begitu dalam, lalu setelah mereka berhasil, para pasukan iblis yang mengawasi tindakan mereka segera membantai semua orang tanpa menyisakan satu pun yang membuatnya menjadi sebuah kuburan massal tanpa nama.


"Hei, jangan bicara keras-keras, bodoh! kita tidak tahu apakah ada mata-mata di sekitar sini yang mengawasi!" berusaha menurunkan kekhawatirkannya dengan memeriksa segala penjuru arah sembari mengendalikan kuda yang mereka kendarai dengan membawa gerobak jerami di bagian belakang dimana Phillip berada.


(Suara burung gagak berterbangan dari berbagai arah di atas hutan kematian secara tiba-tiba)


 Semuanya, termasuk Phillip meningkatkan kewaspadaan milik mereka. Tindakan para burung yang seperti itu tentu saja tidak terjadi secara kebetulan karena di kehidupan yang sebelumnya, ia sempat beberapa kali melihat hal yang serupa. Para gagak tidak menjadi resah tanpa alasan.


"Tenanglah, meskipun bocah itu tidak berhasil, perang besar tetap akan terjadi. Pasukan gerakan pembebasan telah melancarkan aksi mereka belakangan ini."

"Suasana hutan ini terlalu mencekam dan sunyi, ada sesuatu yang aneh." pikirnya, menghiraukan mereka berdua yang tidak dapat ia pahami sedang berbicara apa sedari tadi dan mengawasi sudut yang lain.


 Ketika Phillip membalikkan tubuhnya untuk memeriksa karena ia tidak mendengar suara apapun lagi dari mereka yang berisik sejak tadi, ia langsung terkejut karena secara tiba-tiba hanya ada dua tubuh yang duduk di atas kursi pengemudi sementara kepala mereka telah tergeletak di atas tanah.


"Ini terlalu cepat, aku bahkan nyaris tidak mendengar apapun kecuali kepala mereka yang tergeletak barusan!"


(Suara kuda melengking akibat resah)


 Satu-satunya kuda yang mereka andalkan sejak tadi langsung mengangkat kedua kakinya ke atas udara yang membuat dua tubuh tak memiliki kepala ikut terjatuh lalu diikuti dengan percobaan melarikan diri dari tempat itu secepatnya karena ketakutan dengan apa yang baru saja terjadi. Phillip mencoba berpikir keras untuk memecahkan permasalahan kali ini, memiliki keraguan apakah harus tetap di dalam jerami dengan asumsi posisinya masih belum ketahuan siapapun ataupun segera keluar dan mencari jalan lain dengan resiko kepala ikut terpenggal secara mendadak.


"Sial, aku hanya bisa mengikuti naluri hewan ini yang pasti akan mencari tempat yang jauh lebih aman." menutupi celah-celah jerami yang sempat berterbangan dan membiarkan kuda yang berada di depan untuk tetap terus berlari, ia bahkan tidak memiliki sesuatu untuk dijadikan sebagai senjata sebagai upaya perlawanan.








I don't want to be heroМесто, где живут истории. Откройте их для себя