#chapter 31

2.8K 277 13
                                    

|
|
|
|
|
TYPO BERTEBARANNN ⚠️
|
|
|
|
|
HAPPY READING

















Mira merobek bagian bawah bajunya dan mulai mengikatkan tali itu di sekitaran gigitan ular yang ada di kaki Ara, agar bisa nya tidak semakin menyebar.

"Om... Chik, kalian berdua duluan. Siapin mobil, dan om jangan lupa buat suruh guru dan pembina yang lainnya untuk jaga murid yang masih ada disini."

"Mir, kamu yakin bawa Ara sendiri? Kamu bisa?."

"Ah iya ka, biar Chika bantu ya?."

"Shutt... Chika lo diem. Saya yakin om, pasti saya bisa. Lagian Ara enteng kalau disaya. Udah cepetan kalian berdua, kalau bisa terbang sekalian."

"Yaudah kalau kamu bisa Mir, hati hati bawa anak saya, jangan sampai dia kenapa kenapa. Ayo Chika."

"Udah kejadian om, anak om lagi kenapa kenapa."

"Kamu benar, ayo Chikaa."

"Ah iya om, ayo. Duluan ya ka Mira."

Chika dan Cio bergegas untuk kembali ketenda dan memberitahukan ke guru dan yang lainnya.

"Kuat ra, yakin gue mah lo kuat. Sabar ya gue bakalan bawa lo keluar dari tempat ini. Ayo pasti bisa." Mira

Ia menggendong Ara bridal style, dan mulai berjalan secara perlahan sambil mengawaskan Ara dari ranting ranting yang bngst.

Sudah setengah perjalanan dengan tiba Ara memegang pundak Mira "ka... Ga kuat..." Ucap nya dengan keadaan yang lemah

"Shutt! Apaan dah lo ngomong gitu, sebentar lagi ra. Masa jagoan gue kayak gini, kan lo sendiri sering bilang kalau lo kan kuat. Inget?."

"Iya ka... Tau, tapi ini bener bener, ga banget."

"Udah ah diem lo, jangan ngabisin sisa tenaga lo buat ngomong."

Ara hanya bisa mengangguk karena memang dia sudah lemah dan tidak sanggup untuk banyak bicara

.
.
.
.

Murid dan guru yang lain memanggil Mira dan menyuruh Mira untuk menidurkan Ara di tandu yang sudah mereka buat bersama sama.

"MIRAA! CEPAT TARUH ARA DISINI DAN BAWA DIA KEBAWAH."

Mira menotice teriakan tersebut, ia baru sadar, sekarang ia berada diatas puncak.

"Bangsat baru inget ini diatas, alah kambing kelamaan."

"IYA KA!."

Mira sudah sampai dan Mira segera menaruh Ara di tandu tersebut dan menggotongnya turun dari puncak bersama guru yang lainnya.

"Pak, bu. Harus banget ya kebawah? Ga bisa gitu om Cio suruh bodyguard nya bawa pesawat, atau ga kapal terbang biar cepet."

"Ngaco kamu Mira, udah ayo cepat."

"Tapi bu, tadi Ara bilang dia udah ga kuat. Saya khawatir bu."

"Udah kamu ga usah khawatir, ibu tau Ara anak yang kuat. Dia pasti bisa lewatin ini semua. Yakin sama saya mir."

.
.
.
.
.

(Rumah sakit)

"DOKTER! WOYY JANGAN PADA LELET, ADEK GUE INI!!."

"Heh Mira, jangan gitu. Rumah sakit nih."

"Lagian om, pada lelet lelet dokter nya, mending saya yang jadi dokter."

"Sabar Mira sabar."

"Ga bisa sabar om. Cepetannn dongg!."

"Iya nak sabar ya, saya lagi mau periksa adik anda."

My Silly Baby [END]Where stories live. Discover now