Tak lagi sama

2.6K 273 15
                                    

Jeno berjalanan gugup di belakang Papanya. Saat mereka sampai pelayan restoran membawa mereka ke ruangan khusus yang biasa di pakai untuk tamu-tamu VIP restoran. Di dalam sana ada meja panjang besar beserta lilin yang ada di atas meja tak lupa beberapa pelayan restoran yang berdiri di sana bak patung. Jeno semakin di buat meringis begitu melihatnya. Kenapa pertemuan mereka menjadi seformal ini sih.

"Sebentar lagi Pak Cahyo bakalan dateng, Papa minta kamu buat jaga sikap.."

"Vano paham kok Pa"Ucapnya. Jeno melonggarkan sedikit dasi yang melilit lehernya dan membuka satu kancing baju atasnya. Ia sungguh merasa sesak dengan setelan formal seperti ini. Jeno tidak terbiasa. Yang paling sering di bawa Jeffry bersamanya hanya Mark dan Seno saja. Jeno tidak tertarik sementara Gilang terlalu repot untuk di bawa.

Jeno menghela nafasnya saat Papanya tiba-tiba menyikut lengannya memberinya kode untuk segera berdiri. Jeno pun menurut dan berdiri dengan tangan kiri memegang tangan kanannya. Seorang pelayan membuka pintu dan masuklah Pak Cahyo bersama dengan Rena.

Malam ini cewek itu cantik sekali dengan dress selutut berwarna hitam dan rambutnya yang di gerai bergelombang. Tak lupa hiasan jepitan rambut berwarna perak juga tersemat diatas rambut hitamnya. Jeno di buat terpana di tempatnya. Sementara Rena berjalan tertunduk di belakang Ayahnya.

Jeffry menyalami tangan Pak Cahyo, lalu Jeno setelahnya. Saat mata Jeno bertemu dengan Rena cewek itu tak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya sementara Jeno hanya tersenyum canggung. Jabatan tangan mereka terlepas setelahnya.

"Kenalkan, anak perempuan saya Renata"

"Ini anak laki-laki saya yang kedua, Jevano Pak.."

"Saya Jevano, anaknya Pak Jeffry"Ujar Jeno. Pak Cahyo terdiam sebentar kemudian terlihat terkejut dan menoleh ke arah Rena dan Jeno untuk memastikan.

"Tunggu.. Kamu.. Vano yang sering ke rumah itu?"

"Iya Om, ehh maksudnya Pak.. Saya Vano yang sering ke rumah buat jemput Rena"Ucap Jeno sekali lagi tersenyum. Sementara Rena hanya duduk diam di tempatnya tidak memberikan respon apapun.

"Kenapa gak ngomong kalau kamu ini anaknya Jeffry.. Kalau tau begitu dari lama saya bakalan restuin hubungan kamu sama anak saya"

"Jeffry, kamu tau kalau anak kamu berpacaran dengan anak perempuan saya?"

"Saya tidak tau Pak.. Urusan percintaan anak-anak saya tidak banyak ikut campur"Balas Jeffry. Pak Cahyo kemudian mengangguk.

"Kalau begitu bukannya ini lebih baik ya? Kedua anak kita sama-sama sudah menjalin hubungan.. Itu bisa menjadi jembatan yang bagus untuk hubungan kerja sama kita, bagaimana Pak Jeffry?"Tanya Pak Cahyo sambil tersenyum lebar.

Belum sempat Jeffry membuka suara Renata yang sedari tadi diam akhirnya buka suara.

"Hubungan saya sama Vano udah selesai Ayah.. Kami berdua sudah putus"

Jeno yang mendengarnya hanya bisa mengangguk meskipun hatinya terasa patah. Sekali lagi semuanya juga karena salahnya.

"Loh? Kok begitu? Sejak kapan?"

"Udah lama, mungkin udah hampir sebulan"Balas Renata lagi.

"Benar begitu, Vano?"Tanya Pak Cahyo meminta konfirmasi dari Jeno.

"Benar Pak, saya sama Rena sudah putus.."

Pak Cahyo terdiam sejenak kemudian menghela nafasnya. Lelaki itu melonggarkan sedikit dasinya setelah mendengar kebenaran dari keduanya.

"Pembicaraan kita di tahan sebentar, saya ingin kita menikmati jamuan yang sudah di sediakan.. Silahkan di nikmati"Kata Pak Cahyo setelahnya.

Jeno hanya mengiris daging didepannya dengan asal. Meskipun makanan yang di hidangkan di depan mereka sekarang adalah makanan-makanan kesukaannya. Tapi Jeno sama sekali tak berselera untuk memakannya. Tatapan dingin yang di lemparkan Renata untuknya berhasil membuatnya sesak. Jeno betulan menyesal dan belum sempat mengatakan maafnya untuk cewek itu.

Bujang MAMA Tya||JaeyongFams✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang