Chap#24

218 32 5
                                    

Kembali lagi di dalam Ruang Operasi ...

Ahn Uisa berusaha agar detak jantung Shiki kembali normal,namun tidak berhasil sampai akhirnya layar menunjukan garis lurus yg membuat Ahn Uisa menatap tak percaya pada layar di depannya.

"Shi-Shiki..."

Ahn Uisa menggeleng tak terima dg apa yg ia lihat.

"Cepat Siapkan alat pacu jantung"ucap Ahn Uisa dg tegas tetapi sedikit bergetar dalam nada suaranya.

Semua para tim Medis mengangguk paham dan mereka memahami Ahn Uisa,dan mereka sangat mengenal Ahn Uisa dan juga dua orang yg sedang ada di meja operasi sekarang ini, terutama putra dari presdir Jung yaitu Jung Hoseok yg sudah Ahn Uisa anggap seperti putranya.

Maka tak salah jika Ahn Uisa merasa terpukul dg apa yg terjadi di depannya.

Ahn Uisa mencoba sebisa mungkin namun hasil nya nihil, jantung Shiki tetap tak ada perubahan, Ahn Uisa mencoba menaikkan tingkat kejutannya,tapi tetap saja hasilnya Nihil.

Tanpa di minta air mata Ahn Uisa terjatuh dan ia tetap berusaha agar detak jantung Shiki kembali.

"Kajima Shiki-ya...Jebal,bertahanlah untuk kami semua Shiki,Samchon Mohon jangan seperti ini...Hiks Jebal.."Batin Ahn Uisa.

#Alam bawah sadar Shiki

Shiki duduk di sebuah bangku taman,angin sepoi sepoi menerpa wajahnya dg lembut terasa sangat nyaman bagi Shiki, Shiki menutup kedua matanya ketika angin itu menerpanya.

Di saat ia membuka matanya Shiki melihat sosok bayangan seorang anak kecil yg sedang berlarian ke sana ke mari dg kedua Hyeong nya yg mengejarnya dari belakang,sedangkan kedua orang tua nya hanya menonton saja sambil sesekali tertawa.

Shiki tahu siapa anak kecil yang sedang di kejar oleh ke dua Hyeong nya itu,yaa...itulah dirinya saat masih kecil tertawa bersama dg orang orang yg menyayanginya dan memberinya banyak cinta.

Shiki yg awalnya terdiam perlahan lahan sebuah senyuman terbit di bibirnya bahkan dimple mungilnya terlihat,ia begitu bahagia melihat hal itu.

"Hyeong...tangkap Shiki jika Hyeong bisa!!!" teriak Shiki kecil.

"Yaakk!!! kau mengejek kami eoh??Cha~jika itu mau Hyeong akan menangkap mu jadi bersiaplah!!!"ucap Seokjin dan acara kejar kejaran pun terjadi Seokjin dan Yoongi sangat bersemangat mengejar Shiki.

"Shiki...kau akan menyesal karena menantang kami!!!Hyeong akan memberi mu hukuman pada mu karena menantang Hyeong mu ini" Yoongi semakin mempercepat larinya walau sebenarnya ia lelah jika di suruh berlari maka Yoongi memilih untuk tidur saja tetapi ia urungkan ketika melihat tawa Dongsaeng Tupai nya.

Dan Yoongi harus mengakui Dongsaeng Tupai nya itu sangat cepat jika berlari.

"Shiki!!! Jinie!!! Yoongi!!! Berhati hatilah jangan terlalu kencang berlarinya nanti kalian bisa terjatuh" namun tak di hiraukan oleh ketiganya.

Shiki sesekali menoleh ke belakang untuk melihat sang Hyeong yg tertinggal jauh di belakang.

"Ternyata Hyeong lamban seperti siput,,Wleek"ejek Shiki dan itu membuat dia Hyeong nya baik pitam.

"Kau bilang kami lamban?? kau berani menantang Hyeong tampan mu ini eoh??"ujar Seokjin

"Ani!!! Hyeong itu jelek bukan tampan!!!"teriak Shiki sambil tertawa dan Shiki tak menyadari jika di depannya ada batu yg berukuran cukup besar, karena asik berlari Shiki sampai tersandung dan jatuh telungkup.

Sontak hal itu membuat Kedua Hyeong nya menghampiri Shiki yg terjatuh, diikuti oleh Hwijae dan Yoon Hee.

"Shiki-ya Neo Gwaenchana?? apa ada yg sakit?? katakan pada Appa dimana??"tanya Hwijae dg cemas.

"Bukankah tadi Eomma bilang untuk selalu hati hati tapi kenapa kalian keras kepala eoh?? lain kali jangan di ulangi lagi nee,, Eomma tidak ingin di antara kalian ada yg terluka"ucap Yoon Hee.

Sedangkan Shiki hanya menatap ke dua orang tua nya sambil mengerjakan mata Tupai nya, bahkan dirinya tak sadar jika lututnya terluka akibat terjatuh.

"Shiki"suara Lembut Yoon Hee menyadarkan Shiki.

"Eoh..Eomma?? Appa?? apa yg terjadi??"tanya Shiki dg polos, kedua orang tuanya saling menatap satu sama lain, bahkan Seokjin dan Yoongi yg terlihat bingung mendengar pertanyaan Shiki.

"Apa kau mengalami Amnesia karena terjatuh tadi Shiki??"tanya Seokjin.

"Eung??" Shiki mendongak kan kepalanya untuk menatap Seokjin dan menatap Seokjin dg tatapan polosnya.

Sedangkan Yoongi sedang seperti mencari sesuatu di tempat Shiki terjatuh tadi.

"Apa yg kau lakukan Yoongi-ah??"tanya Hwijae dg bingung.

"Aku sedang mengecek apa di sini ada batu yg tak terlihat dan terbentur pada kepala Shiki saat terjatuh tadi,, tapi sepertinya tidak ada"ucap Yoongi seadanya,Yoon Hee dan Hwijae hanya bisa menghela nafas melihat tingkah ketiga putra nya.

"Omo!!! Shiki kau terluka... Kajja kita harus mengobati luka mu"

"Aniyo Eomma, Shiki baik baik saja, dan ini tdk sakit...hehehe"ucap Shiki sambil terkekeh lucu.

"Aduh...Akh!!! Yakk!!! sakit Hyeong!!"ucap Shiki sambil Shiki menatap tajam Seokjin.

"Bukankah kau mengatakan tidak sakit??lalu kenapa berteriak eoh??"tanya Seokjin dg polos nya dan hal itu membuat Shiki kecil merajuk sedangkan kedua orang tuanya hanya menertawai kelakuan anak anaknya.

Namun tak lama setelah itu bayangan mereka pun lenyap satu persatu dan meninggalkan Shiki kecil sendirian,bahkan senyum Shiki yg tadinya tercipta kini perlahan lahan memudar seiring bayangan keluarga nya yg menghilang dan meninggalkannya.

Dan tanpa di sadari cairan bening lolos dari manik Tupai nya,Shiki menutup matanya ia merasa lelah dg kehidupannya,ia ingin pergi dan bebas.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di luar Ruang Operasi Hwijae dan yg lainnya masih sangat kacau tak ada dari mereka membuka suaranya, bahkan Seokjin dan Yoongi tak berganti pakaian, mereka tetap memakai pakaian yg sama dan sangat kacau.

"Seokjin-ah...Yoongi-ah lebih baik kalian pulang dulu dan bersihkan diri kalian, lalu istirahat lah di Mansion dan jika kalian sudah merasa lebih baik datanglah ke sini"ujar Hwijae

"Aku tidak mau Appa, aku ingin di sini, menemani dan menunggu Shiki setelah operasi aku ingin menemaninya aku sudah berjanji pada Shiki untuk selalu ada di sampingnya, dan bagaimana aku bisa beristirahat jika Shiki masih di dalam sana??"ucap Seokjin tanpa mengalihkan pandangannya, sedangkan Jungkook sedang tertidur di pelukannya.

"Tapi apa kau akan menemani Shiki dg keadaan mu yg kacau seperti ini eoh?? dan lagi pula Shiki akan marah pada mu karena kau tidak memikirkan diri mu sendiri,jadi pulanglah Appa mohon, bawa Yoongi juga dan biarkan Bodyguard Appa yg membawa mobil nya, karena tidak memungkinkan jika kau yg menyetirnya"Ujar Hwijae, Seokjin tak bergeming.

"Seokjin-ah Appa Mohon demi Shiki pulanglah dan bersihkan dirimu nee"

Dan akhirnya Seokjin menurut, Yoon Hee mengambil alih Jungkook di pelukan Seokjin secara perlahan, Seokjin pun pergi dg menuntun Yoongi di bantu di beberapa Bodyguard Hwijae.

"Shi-Shiki Hyeong Hiks...jangan tinggalin Kookie Hiks...Kookie mohon Hyeong..Hiks"racau Jungkook dalam tidurnya.

Semua orang menatap sendu Jungkook yg mengigau di dalam tidurnya,Yoon Hee mengelus surai hitam Jungkook dan membisikkan kata kata penenang.

"Sudah 1 jam berlalu tapi kenapa Bomie belum keluar Juga??aku harap semuanya baik baik saja dan berjalan lancar, Shiki Eomma harap kau baik baik saja, berjuanglah Shiki-ya"batin Yoon Hee dg menatap pintu ruang Operasi

TBC...

Blood Sweat and Tear's[[정호석_방탄소년단]]ENDWhere stories live. Discover now