Chap#33

182 25 0
                                    

"Appa....Kurasa ada sesuatu yg janggal di sini"ujar Namjoon.

"Apa maksudmu Joonie??"tanya Hwijae.

"Namjoon benar Appa,aku rasa kecelakaan ini bukanlah kecelakaan biasa pasti ada sesuatu di baliknya,kita harus menyelidikinya Appa"sahut Yoongi

Hwijae mengangguk dan kemudian ia menelpon seseorang.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Kini orang orang yg berpakaian serba hitam hanya bisa menunduk dan memberi penghormatan terakhir kepada ke 3 mendiang di depannya,yaaa...3,Shiki meminta sang Appa untuk mengambil Mendiang Jiyong karena Shiki tidak ingin Jiyong berada di rumah terkutuk itu.

Meski awalnya Hwijae menolak karena alasannya kita bukanlah keluarganya,dan yg berhak atas Mendiang Jiyong adalah keluarganya,tapi Shiki juga memberi alasan knp ia ingin mengambil mendiang sahabat nya itu,dan akhirnya Hwijae menurutinya.

Tangis Shiki pecah ketika ia melihat ke 3 orang yg paling sangat ia sayangi terbujur kaku di dalam peti apalagi mereka meninggal dg tragis,Ahn Uisa bahkan sempat Syok mendengar kematian Sora Ahjumma dan Jay Ahjussi.

Dan yang paling ia pikirkan sekarang adalah kondisi Psikis dan mental Shiki,Ahn Uisa sangat tahu ttg Shiki dan ia sangat khawatir dan jujur saja Shiki masih belum bisa menerima kenyataan yg pahit ini.

"Eomma...Ireona...Hiks,,,Kenapa Eomma tidak bangun eoh??Apa Eomma marah kepada Shiki??"isak Shiki,kemudian Shiki beralih kepada Jay Ahjussi.

"Ahjussi...Hiks...kenapa Ahjussi pergi eoh??apa Ahjussi tidak menyayangi Shiki lagi??...Hiks...Ahjussi Buka matamu Ahjussi Jebal...Hiks jangan seperti ini..."Air mata Shiki semakin deras menuruni pipi Chubby nya.

Semua orang yg ada di sana hanya bisa menunduk,tangisan sang Tn.muda membuat mereka ikut menangis dalam diam,Terutama bagi Kel.Jung dan Ahn Uisa,bahkan Trio Maknae ikut menangis melihat sang Hyeong yg menangis,Yoon Hee dan Hwijae tersiksa ketika melihat Shiki seperti ini.

Mereka selalu mendampingi Shiki sambil mengucapkan kata kata penenang meski hal itu tidak berpengaruh kepada Shiki.

"Jiyongie..."ucap Shiki dg lirih,dg perlahan ia menghapus bekas air matanya.

"Jebal...Hiks....Kajima!!!"teriak Shiki dg frustasi,Trio Maknae memeluk Ahn Uisa dg erat karena tak tega dg sang Hyeong yg menangis,sedangkan Seokjin,Yoongi dan Namjoon hanya bisa menatap Shiki dg pandangan sendu.

Mereka juga sama kacaunya dg Shiki,namun mereka tak bisa berbuat apa apa.

"Shiki...Tenanglah...Eomma mohon jangan seperti ini Shiki"ucap Yoon Hee dg nada bergetar.

"Eomma...Appa....Suruh mereka bangun Hiks....jangan biarkan mereka pergi Hiks...Shiki mohon Eomma,,Appa"pinta Shiki.

"Shiki...Dengarkan Appa Nee,,,Me-mereka telah tiada Shiki...Kini mereka telah tenang,biarkan mereka-"

"Ani!!!Hiks...Appa bohong Mereka telah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Shiki Hiks..."ujar Shiki.

"Shiki"Seokjin dan Yoongi mendekat kearah Shiki.

"Hyeong...Hiks..."Shiki memeluk kedua Hyeong nya dg erat.

"Mereka jahat Hiks...Mereka meninggalkan ku Hiks...Jahat mereka jahat Hyeong..."

Seokjin dan Yoongi hanya bisa memberi Shiki kata kata penenang.

"Shiki dengar....Hyeong tau ini sangat berat untukmu tapi kau harus kuat, jangan seperti ini.... Hyeong mohon pada mu Shiki"ucap Yoongi.

"Shiki kuat... Hyeong tau Shiki itu sangat kuat....dan Shiki juga harus mengingat pesan Sora Ahjumma kepada Shiki untuk tetap kuat... Shiki dengar.... Hyeong akan selalu ada untuk Shiki jangan seperti ini Shiki, ini membuat Hyeong sakit melebihi apapun... Jebal Shiki"ucap Seokjin.

"Hyeong.... Kenapa mereka harus pergi Hiks...Wae Hyeong??Kenapa orang yg sangat Shiki sayang pergi meninggalkan Shiki Hiks....Hiks.... Hyeong-..." Shiki tidak melanjutkan kalimat nya karena ia tiba tiba pingsan dan membuat seluruh yg ada disana panik.

"Shiki!!!"

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Pemakaman telah selesai kini Mansion Jung masih di selimuti duka yg mendalam di tambah dg kondisi Shiki.

"Bomie,,, apa yg terjadi dg Shiki?? apa dia baik baik saja??"tanya Yoon Hee dirinya sangat panik ketika melihat sang putra tiba tiba pingsan.

"Untuk sekarang kondisinya sudah stabil, tapi kita lihat nanti, aku takut apa yg aku takutkan terjadi"ucap Ahn Uisa.

"Apa maksud mu Bomie??"tanya Hwijae.

"Jae-Chan dengar... aku akan memastikan kondisi Shiki setelah Shiki sadar nanti Nee.."jawab Ahn Uisa kemudian ia pergi, kini tersisa Yoon Hee, Hwijae, Seokjin, Yoongi dan Namjoon sedangkan Trio Maknae mereka telah istirahat di kamar mereka masing masing.

"Appa.... Sora ada perkembangan soal kasus kecelakaan itu??"Yoongi memulai pembicaraan.

"Nee"jawab Hwijae

"Yeobo... Apa maksudnya?? apa kalian menyembunyikan sesuatu dari ku??"tanya Yoon Hee .

"Aniyo,, hanya pembahasan masalah kecelakaan Jay Ahjussi dan Sora Ahjumma"Ucap Hwijae

"Apa kau menyelidiki kasus itu??"

"Eum... dan aku mendapatkan kabar dari suruhan ku bahwa ternyata mobil yg telah di pakai oleh Jay Ahjussi dan Sora Ahjumma itu telah di sabotase sebelumnya"jelas Hwijae.

"Mwo??"Pekik Seokjin,Yoongi dan Namjoon secara bersamaan.

"T-tapi bagaimana bisa Appa??"tanya Namjoon dg tak percaya,pasalnya mobil itu adalah mobil yg memiliki sistem keamanan yg tinggi lalu bagaimana bisa itu terjadi,Namjoon tak habis pikir dg kejadian ini.

"Appa.... mungkin aku percaya jika itu mobil biasa Appa,, tapi itu bukanlah mobil biasa, mobil yg di pakai oleh Jay Ahjussi memiliki sistem keamanan yg tinggi jadi tidak mungkin itu bisa terjadi Appa.. ini sungguh di luar dugaan ku". ucap Seokjin yg satu sepemikiran dg Namjoon.

"Itulah masalahnya sekarang Jin-ah...Appa tidak tau,dan masalah Jiyong sudah Appa selesaikan"ucap Hwijae sambil memijat keningnya yg tiba tiba berdenyut.

"Hacker"satu kata yg keluar dari mulut Yoongi yg membuat Hwijae dan yang lainnya menoleh kearahnya.

Di kamar Shiki.

"Eomma,Ahjussi,Jiyongie"ucap Shiki dalam tidurnya, Ahn Uisa yg tengah menjaga Shiki segera mendekat kearahnya.

"Shiki"ucap Ahn Uisa.

"......"

"Hah..." Ahn Uisa menghela nafas berat, Kini apa yg ia takutkan terjadi,Shiki bahkan mengigau dalam tidurnya.

TBC...

Blood Sweat and Tear's[[정호석_방탄소년단]]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang