chapter 18

3.1K 115 8
                                    

Assalamualaikum prenn

Gimana nih kabar kalian?baik-baik aja kan?

Maapin saya yahh prenn kalau ada kata-kata yangg kurangg berkenan yahh frenn....

"maafin gue baru datang"ucap satu perempuan yang baru masuk kedalam rumah itu.

"kau itu sudah membuat kami berdua tegang"ucap perempuan memukul pundak perempuan itu.

"maapinn lahh"maaf salah satu perempuan kepada dua orang itu

"iyahh dan lo tadi gue udah bilang cepat telfonn atau tidak ini akan menembus kepalamu"memutar mutar pistolnya.

"i-iya sa-saya akan menelfonnya!"akhirnya rara pun mengikuti permintaan mereka itu

Pak geovano

"hallo pak?"ucap rara ketakutan karena pistol sudah sangat dekat dengan kepalanya

"kenapa rara sepertinya kau sedang ketakutan"ujar geo

"pak tadi ada salah satu klayen yang ingin bertemu dengan bapak dan klayen yang satu ini bukan klayen sembarangan pak"ucap rara dengan panjang lebar

"malam-malam seperti ini?"ucap geo tak percaya

"iyah pak dia menunggu bapak di bar samping cafe dahliano pak"ucap nya berbohong

"yah sudah saya akan kesana"ucap geo dan mematikan telfon nya secara sepihak

"sudahh,apakah kalian semua puas hah?"tanya rara dengan nada tinggi

"kami semua sangatt puas"mereka bertiga serentak berbicara sembari tertawa

"lihatlah ana calon suami mu akan bermain dengan ku"ucap nya sembari tersenyum licik.

******

"tadi siapa kak yang nelfon?"tanya ana karena melihat geo sangat serius

"ouh tadi ada klayen yang ingin bertemu dengan kakak"ucap geo sembari mengecek jadwal nya

"bukannya ini sudah malam kak?dan yang ana tau selama seminggu ini kakak gak ada meeting atau ketemu sama klayen"cerocos ana karena dia tau semua jadwal geo

"iyaa sayang tapi ini klayen besar"ucap geo

"hm jadi kakak mau pergi?"tanya ana lagi

"iya sayang bentar aja kok gak lama"ucap geo yang sudah memakai jas formal seperti biasa

"tapi kak ana takut dirumah sendirian terus ada kilat sama guntur kak"ujar ana takut mendengar suara guntur sembari memeluk geo

"ntar aja yah sayang"ucap geo melepas pelukan ana

"iya deh janji jangan lama"ucap nya sembari mengulurkan jari kelingking nya

"iyah sayang kakak janji"ucap geo mengaitkan jari kelingkingnya dengan kelingking ana

Geo pun meninggalkan ana dan menuruni ana tangga untuk menuju ke parkiran rumah nya karena diluar hujan ia memutuskan untuk memakai mobil.

Geo mengendarai mobilnya dengan cepat agar dia tidak lama-lama meninggalkan gadisnya dirumah sendirian.

*****

"alrasca"panggil aksa yang masih sibuk meneliti bagian-bagian rumah geo

"kenapa sih lu dari tadi manggil gue mulu"marah alrasca karena aksa menganggu nya sedang bermain game

"ana sendirian dirumah karena geo sedang pergi menemui klayen ca"ujar aksa

"hah?ana sendirian dirumah geo?"tanya alrasca dan langsung mematikan gamenya

"iyah ana sendirian dirumah geo"ucap aksa lagi

"ayok kita kerumah geo kasian ana sendirian dirumah"ucap aksa yang sedang memakai jaket nya

Plak

"heh gila kalik lo"ucap aksa sembari memukul bahu alrasca

"gue gila lo yang gila gue gila lo yang gila aksa"ujarnya memparodikan apa yang dia nonton semalam

Aksa tak ingin menjawab ucapan alrasca lebih baik dia mengawasi ana saja karena bagi mereka bertiga ana adalah berlian paling berharga.

*****

Geo yang sudah sampai didepan bar itu memarkirkan mobil nya dan memasuki bar itu sembari menengok kekanan dan kekiri melihat klayen besar yang dikatakan oleh sekertarisnya itu.

Tetapi geo tidak melihat seorang klayen yang dikatakan oleh sekertarisnya dan dia memilih untuk duduk didepan meja bar sembari menunggu klayen besar itu.

"dimana klayen yang dikatakan oleh rara itu"monolog geo

"ah lebih baik saya memesan minuman dulu sembari menunggu klayen itu"ucap nya dan langsung memanggil salah satu pegawai bar yang ada disitu.




*****




"apakah kau yang menyiapkan minuman oleh orang yang disana"ucap perempuan itu sembari menunjuk geo

"iyah saya yang menyiapkan nya"ucap laki-laku itu

"taruhkan ini kedalam minuman nya itu"ucap nya dengan tersenyum licik kepada pegawai bar itu

"tapi mbak---"ucapan nya terpotong karena ia melihat dibelakang perempuan yang menyuruhnya itu ada dua perempuan lagi yang duduk sambil memegang pisau

"ah iya mbak"pegawai itu pun menaruhkan obat itu kedalam minuman itu.

Perempuan yang ada didepan pegawai yang sedang menaruh obat rangsangan itu tersenyum penuh kemenangan atas semua apa yang dilakukan nya.

Sedangkan dua perempuan dibelakangnya hanya ingin melihat ana menderita.

*****

Pegawai di bar itu pun mengantarkan minuman milik geo itu.

"ini pak minumannya"ucap pegawai itu

"ouh iya makasih yah"ucap geo dan langsung meneguk habis minuman itu.

Geo merasa kegerahan dan dia sudah merasa pusing padahal tadi dia memesan alkohol yang kapasitasnya rendah tapi kenapa efeknya sangat pusing seperti ini dan geo merasa sangat gerah padahal di bar ini penuh dengan AC.

Tidak lama perempuan itu pun berjalan menuju kearah geo dan duduk disamping nya.

"kenapa pak apakah efeknya sudah terasa?"tanya dengan nada menggoda

"ka-kamu----"ucap nya terpotong karena benda mungil menempel dibibir geo.


Anjass bagaimana nihh kok saya jadi takut yahh

Maafin kalau ceritanya gaje yah prenn

Jangan lupa divote sama komen yah💬

Papay prenn

MAFIA AND PSYCOPATH[ON GOING]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن