chapter 21

3K 114 4
                                    

Assalamualaikum pren

Gimana nih kabar kalian baik-baik aja kan?harus dong

Btwww si ana marah-marah mulu suu capek saya mikirin alurnya.

Happy reading gayss♡♡♡

"sayang"panggil Geo dengan ragu-ragu

"kenapa?"masih dengan nada datar nya

"kamu kenapa sih sayang?"tanya nya lagi

Ana yang merasa risih menjawab dengan emosi"pikir aja sendiri gak usah tanya-tanya"murka Ana

"ck"umpat Geo

Geo sangat murka melihat Ana yang dingin seperti ini,Geo benar-benar tidak tahu apa yang terjadi yang dia ingat hanyalah saat Desy mencium bibirnya.

Dan yah Geo tidak bakal membuat Desy hidup walaupun dia pernah berjanji sama ana "iya sayang kakak gak bakal bunuh orang lagi" ucapan itu bakal dia ingkari.

Geo pun pergi ke halaman rumah nya dan memasuki mobil yang sudah disiapkan oleh asisten yang ada dirumah nya itu,tapi sebelum dia pergi dia menitip Ana kepada bodyguard yang ada dimansion nya ini.

"saya titip Ana jangan biarkan seorang pun masuk kerumah ini"pesan Geo kepada semua orang yang ada didalam mansion ini.

"siap pak"ucap seluruh bodyguard serentak

Geo tersenyum tipis karena semua bodyguard dirumah ini siap untuk menjaga gadisnya itu.

Author be like:Geoo, Ana udah gak perawann suu perawan nya udah diambil ama luuuu

Geo pun menjalankan mobilnya dan meninggalkan halaman mansion nya itu dengan keadaan yang sangat tidak rapih karena sedari dia dirumah Geo mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan Ana sedikit pun.

*****

Lain dengan Ana dia sekarang sedang memakan sarapan nya sendirian diatas meja sambil menatap foto Geo dilayar handphone nya itu.

"kak Geo tadi gimana yah perasaan nya waktu Ana marah"monolognya dengan perasaan bersalah kepada Geo

"ah sudah lah kak Geo juga pantas kok buat dapetin ini semua"keputusan Ana yang tidak bisa diganggu gugat.

Ana tidak menghabisi makanan nya karena dia sungguh merasa kecewa kepada dirinya sendiri karena dia tidak bisa menjaga dirinya.

Ana berjalan dengan aneh karena daerah kewanitaan nya masih sakit akibat ulah geo.

"bi Ana pergi sekolah dulu yah."pamit Ana kepada pembantu yang ada didalam mansion itu dan berjalan menuju halaman depan rumah.

Sesampainya dihalaman depan ia memanggil mang Jajang untuk mengantar nya kesekolah.

"mang"panggil Ana kepada mang Jajang

Mang Jajang pun berjalan kearah ana"iyah neng?ada yang bisa mamang bantu?sakit apa gimana?mau mang jajang antar kemana?"tanya mang Jajang.

"nanya nya satu-satu atuh mang Ana bingung nih mau jawab yang mana"jawab Ana dengan cengengesan.

"haduh neng mangapin mang Jajang yah"balas mang Jajang pun dengan terkekeh

"hahaha mangap,maap mang jajang bukan mangap"beritahu Ana disela-sela tawanya

Mang jajang tersenyum tipis melihat ana yang kini sudah tertawa seperti biasa dan tidak murung seperti tadi.

"dimaapin neng faktor U biasa lahh neng"kekeh mang Jajang

"udah ah mang,ayok kita berangkat kesekolah"pinta Ana pada mang Jajang

"kuy gas ngengg"timpal mang Jajang menaiki mobil itu

Ana yang membuka pintu depan dan ingin duduk disamping mang Jajang itu dicegat oleh mang Jajang sendiri karena ia merasa tak pantas jika ia duduk bersama nyonya besar dimansion ini.

"eh neng duduk dibelakang aja"tegur mang Jajang dengan sopan.

"ish mang Jajang,Ana tuh mau duduk disamping mang Jajang masa gak bisa sih"jawab Ana dengan nada kesalnya

"tapi neng-----"kalimat mang Jajang terputus karena rengekan Ana

"yah mang Jajang jahat."potong Ana menahan tangisnya

"ck,iyah neng ayok masuk"putus mang Jajang memperbolehkan Ana untuk duduk disamping nya.

"yeahh makasihh mang Jajang."Ana dan langsung masuk kedalam mobil dan duduk disamping mang Jajang.

Mang Jajang pun menjalankan mobilnya dengan Ana disamping nya.

"jadi keingat ayah."monolognya sambil menahan tangisnya.


******

Alrasca dan Aksa hanya duduk santai didalam apartemen mereka yah walaupun aksa yang sedang duduk dia tetap mengawasi rumah Geo sedangkan alrasca duduk sembari memainkan game mobil lagends nya.

"Aksa."panggil Alrasca yang masih menatap game online nya itu

"hm?"jawab Alrasca dengan deheman

"gue lagi dekat ama cewek tau gak sich?"tanya nya lagi dengan nada sombong

"kagak,gue juga lagi dekat ama cewek"jawab Aksa lagi sambil menatap Alrasca yang masih sibuk memainkan game nya itu

"cailahh paling gembel dipinggir jalan"ucap Alrasca ceplas-ceplos

"tuh mulut belum pernah dimasukin tanah kuburan?"dengus alrasca dengan nada menyeramkan

"heh ampun-ampun berjanda kalik"kekeh Alrasca mematikan game online nya

"hahaha,siapa yang janda emak lu?"tanya Aksa disela-sela tawanya






MAFIA AND PSYCOPATH[ON GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon