Bab 4 : Fakta Tentang Syam

28.7K 4K 119
                                    

14 Januari 2022.

Bismillaahirrohmaanirrohiim.

Jangan lupa follow akun ini sebelum membaca, ya. Thank you✨

Silakan kalau ada kritik dan saran untuk cerita ini mohon disampaikan baik-baik, yaa.

Ambil baiknya, buang buruknya.

Ambil baiknya, buang buruknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

4. Fakta Tentang Syam

***

"Mbak Tis, ditunggu undangannya, ya."

"Habis ini Bu Kiran dapet cucu dan mantu baru. Ya, gak ibu-ibu?"

"Walah, cocok banget kalau gitu!"

Tisha tersenyum getir ketika ibu-ibu bermukena putih motif bunga menepuk pundaknya beberapa kali. Telinga Tisha sudah kebal dengan sederet kata yang tak jauh dari 'nikah' yang keluar dari mulut ibu-ibu di kampungnya ini.

Niat hati ingin mencari kedamaian dengan salat berjamaah di masjid, yang didapat Tisha justru desakan untuk segera menikah. Oh, ayolah ... ia baru saja lulus kuliah, apa tidak boleh menikmati masa-masa mencari uang dan hidup sendiri?

"Doakan yang terbaik aja ya, Bu."

Pada akhirnya, Tisha mengeluarkan jurus terakhir yaitu sebuah kalimat pamungkas yang selalu dikeluarkan kepada ibu-ibu itu. Setelah bertukar salam, ia lantas melangkah menjauhi teras masjid.

Baru berjalan tak sampai tiga meter, kedua netra dengan iris mata coklat gelap itu menemukan sebuah kendaraan yang begitu familiar. Satu mobil hitam yang terlihat mencolok terparkir rapi di halaman masjid.

Tisha mengedarkan pandangannya untuk mencari si pemilik mobil sembari terus mematri langkah mendekat. Kehadiran tiba-tiba dari seseorang berhasil membuat Tisha kaget hingga terhuyung mundur ke belakang.

"Nyariin saya?"

Tisha mendelik tak menyangka mendengar penuturan penuh percaya diri yang berasal dari mulut Syam. Lelaki itu berpenampilan beda malam ini.

Syam memakai sarung hitam motif kotak-kotak, dipadu baju koko warna putih lengan panjang, sajadah tersampir di pundaknya, serta peci hitam yang menutupi rambutnya yang rapi. Tisha buru-buru menundukkan wajahnya ketika menyadari terlalu lama ia memandang Syam. 

Jujur saja, penampilan laki-laki jika sudah seperti ini benar-benar menguji keimanannya. Mau bagaimanapun, gadis bermukena hitam polos dengan renda di ujungnya itu harus bisa menahan pandangan.

Syam tersenyum merasa gemas saat Tisha salah tingkah. Namun ia harus meredamnya, agar tetap terlihat tenang dan berwibawa.

"Lebih suka saya yang pakai jas atau baju koko, hm?"

Keberanian Tisha muncul sesaat setelah ada yang melontarkan sederet kalimat berisi gombalan. Tisha sangat anti dengan itu, makanya tanpa banyak berpikir lagi Tisha lantas angkat kaki. Menganggap kehadiran Syam serupa angin lalu.

HISYAMWhere stories live. Discover now