Bab 37 : Double Date

15.5K 2.2K 41
                                    

10 April 2022.

Bismillahirrahmanirrahim.

Ambil baiknya, buang buruknya. Bantu koreksi jika ada salah💗

 Bantu koreksi jika ada salah💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bab 37 : Double Date

***

"Assalamualaikum."

Ucapan salam itu terdengar berbarengan dengan pintu yang dibuka oleh seseorang. Tisha yang saat itu sedang bermain kertas origami bersama Alif menoleh ke asal suara dan menjawab salam tersebut.

"Wa'alaikumussalam."

Alif langsung sumringah melihat papanya datang. Belum sempat Syam melepas sepatunya, Alif sudah berlari menghampirinya dan meminta digendong. Dengan senang hati, Syam menggendong putra kecilnya dan memeluk menyalurkan kehangatan.

Meskipun bibir terasa berat untuk ditarik membentuk senyuman, Syam tetap memaksanya. Ia tak ingin Alif melihat kesedihan hatinya.

"Alhamdulillah, Papa udah pulang!" seru Alif bergembira memundurkan kepalanya menatap wajah Syam.

"Alif Sayang, turun dulu yuk! Biar Papa mandi, baru Alif peluk sepuasnya," kata Tisha mengambil tas kerja milik Syam dan membantu suaminya menata sepatu di rak dekat pintu. Karena sedang menggendong Alif, Syam menjadi kesusahan meraih sepatu di bawahnya. 

Tisha melihat dengan jelas wajah Syam yang sangat kacau. Ia menjadi tidak tega apabila Alif mengganggunya saat ini. Sebenarnya Tisha ingin bertanya mata sembab tersebut berasal darimana, namun urung. Ia takut Alif menyadarinya.

Seperti anak kecil pada umumnya, Alif menggeleng menolak perkataan Tisha. Ia kembali melingkarkan tangan di leher Syam lebih erat. Seharian Alif tidak bertemu dengan Syam dan sekarang ia ingin meluapkan rasa rindunya

"Mama tahu Alif kangen sama Papa, tapi biarin Papa mandi terus istirahat dulu baru Alif bisa peluk Papa lagi, ya?" Tisha tak berhenti membujuk. Alif masih saja keras kepala.

"Gapapa. Biarin aja," kata Syam pelan sambil tersenyum meyakinkan.

Tisha pun akhirnya pasrah. Ia tidak mengajak Syam berbicara lagi setelah mengatakan kalau kamar mandi telah siap dan di meja makan sudah ada makanan. Tisha tahu Syam lelah, ia akan bertanya nanti lagi.

Syam membawa Alif duduk di sofa sembari melihat karpet yang terdapat banyak kertas berceceran. Beberapa sudah dibentuk hewan lucu.

"Seharian ini Alif ngapain aja sama Mama?" tanya Syam setelah mendaratkan pantatnya di sofa.

"Banyak!" Alif menjawab dengan bersemangat. Ia melepas pelukan dan menghadap Syam sepenuhnya. "Hafalan Al-Qur'an sama main kertas origami."

"Oh ya?" Syam menaikkan sebelah alisnya dibalas anggukan yang menyakinkan oleh Alif.

Anak itu kemudian turun dari pangkuan Syam, mengambil beberapa hewan lucu yang telah dibuatnya bersama Tisha. Selanjutnya Alif kembali duduk di pangkuan papanya seperti tadi.

HISYAMWhere stories live. Discover now