Ragu

2.9K 438 31
                                    

Mark kini tengah berjalan memasuki sebuah taman kanak-kanak yang biasa didatanginya. Dia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan seseorang yang akan ditemuinya. Laki-laki itu tiba-tiba tersenyum, mendapati seseorang yang tengah duduk di samping lapangan mengamati beberapa anak yang tengah bermain di sana. Tak menunggu lama dia pun segera menghampiri orang tersebut.

"Kak" panggilnya yang ikut duduk di samping orang itu

"Masih inget lo kalo gue kakak lo?" ketus orang itu

"Kak Wendy?" panggil Mark kembali

"Lo mau tunangan, tapi gue baru tahu dari kemarin Mark. Lo bener-bener ya!" kesal Wendy sembari memukul kepala Mark

"Gak gitu kak, gue cuma terlalu sibuk jadi nggak sempet kak" sesalnya

"Siapa ceweknya?"

"Namanya Lia, kak"

"Lo beneran udah yakin sama dia"

Mark terdiam sejenak, "Dia pilihan yang tepat buat gue kak" ujarnya

"Lo cinta sama dia?"

Mark terdiam

"Lo yakin mau habisin sisa waktu lo sama dia?" tanya Wendy lagi, namun Mark masih sama, tak bisa menjawabnya.

Wendy menghela napasnya dengan keras, untuk sesaat mereka berdua sama-sama terdiam, terhanyut dalam lamunannya masing-masing.

"Lo adik gue, gue nggak mau apa yang gue alami kejadian sama lo juga" ucap Wendy dengan suara yang lirih

Mark paham dengan rasa khawatir kakaknya terhadapnya.
"Lo bakalan dateng kan kak?" tanyanya sedikit tak yakin

Wendy menundukkan kepalanya, "Sorry.." lirihnya

Tampak raut kecewa terpampang di wajah Mark. Namun laki-laki itu tak mau bertanya lagi. Mereka berdua kembali terdiam, hingga sebuah suara mengalihkan perhatian mereka







"Teacher...teacher.." panggil seorang anak laki-laki dengan kedua tangan menangkup sesuatu berlari ke arah mereka. Namun tiba-tiba anak itu terjatuh, yang membuat Mark secara spontan berlari ke arah anak kecil itu.

"Hi, are you okay?" tanya Mark yang tampak khawatir

Anak kecil itu mendongak ke arahnya, namun setelahnya tiba-tiba dia menangis

"Kenapa? Anak cowok gak boleh nangis ya" ucapnya sembari berjongkok menyamakan posisinya dengan anak itu dan mengusap kepalanya dengan lembut. Anak itu menangis lebih kencang dari sebelumnya, yang membuat Mark tampak panik.

"Kata mama gak papa kok anak cowok nangis. Aku kan gak boleh bohongin perasaan sendiri" ucap anak kecil itu yang masih dibarengi dengan tangisannya

Mark tertawa gemas mendengar ucapan dari anak itu, "Yaudah, sorry ya uncle salah"ucapnya

Mark berdiri mengulurkan tangan kanannya ke arah anak itu," Ayo uncle bantu kamu berdiri. Sebagai permintaan maaf aku obatin luka kamu ya" ucapnya tersenyum ke arah anak itu

Anak itu berhenti menangis, dia kembali mendongakkan kepalanya menatap Mark.

Deg....

Mata itu...
Mark terasa tidak asing dengan tatapan anak kecil itu


Tak lama anak itu menerima uluran tangan dari Mark. Mark tersenyum, "Yaudah, sini uncle gendong ya" ucapnya yang membuat anak kecil itu mengangguk padanya.

Sedangkan Wendy yang melihat kejadian itu tampak tersenyum memperhatikan mereka.







Kini Mark dan anak kecil itu sudah berada di ruang kesehatan. Dengan telaten Mark mengobati lutut dan telapak tangan anak itu yang terluka.

Love Again- Mark Giselle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang