chapter 5

83.5K 7.3K 847
                                    

Brukk

"SIALAN. LEPASKAN AKU, BRENGSEK."

Seakan menulikan pendengarannya, Jordan mengukung Aska begitu saja.

Mengabaikan berbagai makian serta umpatan dari bibir manis itu.

Bibir yang telah menjadi candunya.

"HEI, KAU TULI?? LEPASKAN AKU, BRENGSEK. AKU MAU PULANG."

Lagi dan lagi.

Jordan mengabaikan ocehan Aska.

Lagipula salahnya sendiri karna berani bermain api dibelakangnya.

Apakah boti ini tidak sadar posisinya?

Dia adalah pihak bawah.

Tapi malah menggoda sesama pihak bawah.

Mau jadi apa?

Lesby?

Bodoh sekali.

"Sebenarnya apa yang membuatmu marah, bajingan? Aku? Tapi apa kesalahanku?"

Jordan menyeringai.

Ternyata anak ini belum menyadari kesalahannya?

Hmm,

Lalu hukuman apa yang pantas untuknya?

"Kau mau tamparan--"

Menyeringai sekilas.

"Atau cambuk, hmm?"

Aska mematung.

Tunggu dulu, apa maksud dari lelaki titisan neraka ini?

C-cambuk? Tapi untuk apa?

Dan meskipun tidak paham dengan maksud dari Jordan, Aska tetap bergetar ketakutan.

Melihat bagaimana tatapan penuh amarah dan nafsu dari Jordan saat menatapnya.

Seolah-olah ingin menelannya hidup-hidup.

Oh tuhan, sebenarnya apa kesalahan yang telah dia perbuat?

Kenapa tiba-tiba pria ini menjadi begitu marah kepadanya?

"Tunggu dulu, a-aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu."

Jordan terdiam sejenak.

Merasa tertarik dengan pertanyaan Aska.

Hm, kira-kira apa yang akan ditanyakan kekasihnya itu?

Apakah tentang pernikahan mereka?

Gedungnya?

Tamu undangannya?

Atau tuxedo-nya?

Ah, ternyata botinya ini terlalu bersemangat.

Baiklah baik, Jordan akui dia sangat senang.

"Tentang gedung pernikahan kita, nanti daddy ku yang akan mengurusnya. Lalu tentang tamu undangannya, nanti aku akan mengundang 10.000 orang. Dan---"

"Sialan. Apa yang kau maksut?"

"Kau ingin bertanya tentang pernikahan kita, bukan?"

"Bukan, sialan."

Oke Jordan tahu.

Sekarang kekasihnya ini memiliki kebiasaan baru.

Yakni mengumpatinya.

Hmm, anak nakal harus diberi hukuman bukan?

Jordan pun kembali menyeringai.

Lalu mengambil sebuah kotak hitam dari bawah kasurnya.

DON'T YOU DARE GO, BABY {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang