chapter 6

76.2K 6.7K 730
                                    

Pagi hari di kediaman Ken.

Nampak Pria itu tengah berjalan kesana-kemari dengan cemas.

Pasalnya, anak durjana nya belum pulang dari kemarin.

Sebenarnya kemana dia?

Diculik?

Tapi Ken juga berpikir, memangnya siapa yang mau menculik beban keluarga yang merepotkan seperti itu?

Lantas kemana anak durjana nya itu?

Meskipun sebenarnya Ken agak sedikit lega karena momen kebersamaannya dengan Leon tidak diganggu Aska lagi,

Tapi tetap saja Pria itu sedikit khawatir.

Apalagi dari kemarin Leon juga terus-menerus memarahinya karena istrinya pikir Aska kabur dari rumah karena dia.

Pasalnya, Ken selalu saja menistakan Aska saat anak itu berada di rumah.

Leon menjadi cemas, jangan-jangan Aska kabur karena sudah tidak tahan dengan penistaan yang selama ini dia terima dari daddy nya sendiri?

Seperti itu, film drama yang biasa dia tonton.

"Sayang, belum ada kabar tentang anak kita."

Leon menghela nafas pasrah.

Apa yang harus dia lakukan?

Para anak buah suaminya sudah berusaha mencari keberadaan Aska.

Tapi nihil, Aska tetap tidak ditemukan.

"Ah, aku ingat. Aku dulu pernah memasang pelacak di ponsel Aska, sayang."

Plakk

Ken terkena pukulan maut dari Leon di kepalanya.

Ugh, ini menyakitkan.

"A-apa salahku, sayang?"

"Kenapa kau tidak bilang dari kemarin? Kau sengaja ingin mengulur-ulur waktu untuk menemukan anak kita?"

Ken mengangguk spontan.

Dan,

Plakk

"Eh eh m-maksudku bukan begitu sayang, a-aku benar-benar lupa kemarin."

Leon tetap menatap Ken tajam.

Yang ditatap pun hanya bisa diam.

Kemarahan istrinya ini benar-benar mengerikan.

Apakah semua bottom jika marah selalu mengerikan seperti ini?

"Sayang, kau wibu?"

Leon pun melototkan matanya horor.

Apa maksud dari suaminya ini?

"Apa maksudmu? Kau mau ku pukul?"

"Karena banyak yang bilang jika wibu itu mengerikan ketika marah dan harus dijauhi."

"Oh, jadi kau mau menjauhiku begitu?"

"Hehe t-tidak, sayang."

"Ya sudah, cepat bersiap. Kita harus mencari Aska hari ini."

Ken sedikit malas sebenarnya.

Padahal tadi dia khawatir, tapi entah kenapa sekarang dia jadi malas.

Bisa tidak jika anaknya hilang sedikit lebih lama lagi?

Paling tidak, dua bulan atau tiga bulan saja sudah cukup.

Karna jika anaknya itu kembali lebih cepat, maka pasti dia tidak akan bisa berduaan dengan Leon lagi.

"Tunggu apalagi? Cepat bersiap. Kau sangat jelek saat belum mandi."

DON'T YOU DARE GO, BABY {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang