chapter 19

43.1K 4.4K 893
                                    

Dan kini sampailah mereka semua dirumah sakit tempat Aska berada.

Hal yang pertama mereka dapati adalah Jordan yang sedang termenung didepan ruang rawat dimana Aska di operasi.

Benar, Aska sedang menjalani operasi dikarenakan luka tusukan di telapak tangannya dan dirinya yang kehabisan banyak darah.

Tap tap tap

Ken pun juga kini sudah sampai disana dengan nafas yang tersenggal-senggal.

Bersama dengan Jeffry dibelakangnya.

"S-sayang hahh..tolong aku.."

Leon pun panik dan langsung menghampiri suaminya itu.

"Kenapa?? Hei, kenapa??"

"A-aku sesak nafas."

"Iya sesak nafas kenapa? Jangan membuatku panik."

"Sesak nafas karena jauh dari ayang Leon~"

Sial.

Ingin rasanya Leon menenggelamkan suaminya itu jika saja dia tidak mencintainya.

Plakk

"Kau ini! Membuatku khawatir saja."

Dan Ken pun hanya tersenyum kecil.

Ah, beruntungnya dia memiliki istri seperti Leon.

Meskipun mungkin kadang dia suka menggoda Jackson dan ayahnya, tapi itu semata-mata hanya karena dia menganggap kedua orang itu seperti adiknya sendiri.

Aneh memang, tapi itu lah yang Ken rasakan.

Dan dia tidak pernah menaruh rasa cintanya kepada siapapun selain istrinya sendiri dan kedua orang tuanya dulu.

Meskipun istrinya sangat galak kepadanya, tapi Ken yakin jika istrinya itu juga sangat mencintainya lebih dari apapun di dunia ini.

"Ah ternyata itu istrimu?" tanya Jeffry dengan nada yang terlihat sedikit berbeda (?).

"Benar, ini adalah belahan jiwaku, nafasku, paru-paruku, lambungku, ginjalku, ususku, usus besarku, kerongkonganku, hatiku, hidupku, dan matiku."

Semua orang yang disana pun menganga lebar.

Tak terkecuali Jackson.

Meskipun dia terkadang alay, tapi dia tidak pernah menunjukkan ke-alayannya seperti Ken!

Benar-benar memalukan.

Tapi tidak,

Dia tidak boleh kalah.

Dia harus menunjukkan kepada semua orang jika dirinya juga memiliki seorang istri yang sangat dia cintai.

"Cih. Aku juga punya istri yang sangat ku cintai, lihat betapa cantiknya dia. Aku bahkan dulu rela melawan ibu tiriku demi dia, rela membunuh calon tunanganku demi dia, rela mempertaruhkan nyawaku demi mencari dan menyelamatkannya, dan rela meninggalkan keluargaku demi dirinya."

"Aku juga! Aku dulu rela pergi meninggalkan negri asliku demi bisa menemukan istriku---"

"Brengsek. Alay sekali kalian ini!" desis Jeffry yang sudah tidak tahan dengan ke-alayan bapak-bapak jaman sekarang itu.

"Sudah sayang sudah, jangan membuat keributan lagi." ucap Leon sambil mengusap lembut kepala Ken.

Dan seperti anak anjing yang patuh, Ken langsung diam dan mencuri ciuman dari Leon.

"Hei---"

Ceklek

Ucapan Leon pun terhenti saat pintu ruang operasi itu tiba-tiba terbuka.

DON'T YOU DARE GO, BABY {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang