Bagian 13

1K 142 15
                                    

"Darimana kau?" Tanya taehyung dingin pada seokjin yang baru menginjakkan kaki di rumah. Disana, taehyung sedang melipat tangannya dan bersandar pada dinding di dekat tangga. Tidak lupa tatapan tajam ke arah seokjin.

"Aku ada urusan hyung" jawab seokjin menunduk. Tidak berani menatap balik taehyung yang masih menatap tajam ke arahnya.

"Sepenting apa urusan kau sampai kau berani bolos?" Tanya taehyung lagi.

Seokjin tidak berani melawan. Seokjin lebih memilih menatap ke lantai.

"Kau pikir bayar uang sekolah kau pakai daun? Eomma sudah susah kerja untuk membayarkan uang sekolah kau! Kau nya malah seenaknya begini!" Ujar taehyung masih dengan nada dinginnya.

Seokjin tidak mungkin menjawab kalau ibunya sudah tidak mengirim dia uang beberapa bulan terakhir. Tidak mungkin dia bilang dia harus bekerja untuk membayar uang sekolah bahkan obatnya. Taehyung tidak akan pernah percaya itu.

Lama terdiam dengan pikiran masing masing, taehyung lalu buka suara.

"Kenapa tidak bilang kau dihajar sama namjoon?" Seokjin yang sedari tadi menundukkan kepalanya memberanikan diri menatap taehyung.

"Kalau aku bilang memangnya hyung mau membantuku?" Tanya balik seokjin.

Taehyung terdiam. Taehyung sudah kalah telak mendengar pertanyaan sederhana yang terlontar dari mulut seokjin. Benar juga. Memangnya hubungan dengan seokjin sedekat itu selama ini? Tidak bukan?

Seokjin memilih melangkahkan kaki kearah tangga. Dia benar benar butuh istirahat saat ini. Tetapi langkahnya terhenti saat tiba tiba taehyung mencekal tangannya. Seokjin terdiam. Seokjin terkejut sampai sampai dia menahan nafas beberapa detik.

"Kau... Sakit?"

Sementara itu, seokjin masih belum selesai dengan rasa keterkejutannya ditambah lagi dengan pertanyaan yang terlontar dari mulut taehyung. Kakaknya menanyakan keadaannya? Ini nyata? Apakah kakaknya bermimpi? Perlahan seokjin membalikkan badan menatap taehyung. Seokjin memberanikan diri untuk menatap mata sang kakak yang masih menatapnya dengan diam.

Kemana tatapan tajam yang dia terima barusan? Seokjin tidak melihat itu saat ini, digantikan dengan tatapan khawatir. Sepertinya seokjin jangan terlalu berharap saat ini.

Taehyung memperhatikan seokjin yang masih belum menjawab pertanyaannya. Tapi tidak menjawab pun taehyung tahu anak ini tidak baik baik saja. Wajahnya pucat. Dia juga bisa melihat seokjin beberapa kali membasahi bibirnya yang kering.

Pandangan taehyung beralih menatap tangannya yang masih mencekal tangan seokjin. Dia tersadar lalu melepaskan tangannya perlahan.

"Kalau sakit istirahat" ujar taehyung begitu saja kemudian berlalu kearah dapur.

Seokjin memperhatikan tangannya. Seokjin tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang. Dia bahagia? Tentu. Apakah taehyung sudah mulai peduli dengannya? Tidak terasa seokjin mengulas senyuman tipis. Semoga saja. Kali ini seokjin sedikit menemukan cahaya yang membuat dia bangkit dari keterpurukan yang tengah dia rasakan saat ini.

Sementara itu di dapur, taehyung mendudukkan diri di meja makan. Jujur hatinya sedikit lega setelah melontarkan pertanyaan yang selama ini melayang layang di pikirannya. Tapi melihat sendiri bagaimana wajah adiknya yang seperti tidak punya semangat hidup, jauh di dalam lubuk hatinya ada sedikit perasaan khawatir.

 Tapi melihat sendiri bagaimana wajah adiknya yang seperti tidak punya semangat hidup, jauh di dalam lubuk hatinya ada sedikit perasaan khawatir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
KESABARAN SESEORANG ✅Where stories live. Discover now